Chapter 22: A Glimmer of Hope

3.4K 383 173
                                    

[Akan kutransfer beberapa milyar. Hidupmu akan segera membaik.]

[Sial! Kau menjual darah dagingmu padaku. Kau tidak bisa me-]

[Lempar bolanya, Seokjin!]

[Besok, anakku sudah jadi tanggung jawabmu.]

[Youngbae!]

Suara dengungan panjang itu terdengar seperti bunyi garis lurus dari detak jantung Song Mino.

Nama ayahnya diteriakkan bagai memanggil seorang penjahat.

Tak butuh banyak petunjuk lagi untuk tahu siapa yang tengah berbicara di sana.

Nama Seokjin yang terkenal itu sudah jadi petunjuk yang jelas bahwa salah satu dari pemilik suara dalam rekaman itu adalah anggota keluarga Jeon.

Song Mino ingin menusuk dirinya sendiri dengan pisau; kalut datang tiba-tiba, menghajar otaknya yang belum sepenuhnya mencerna.

Anak ayahnya dijual pada keluarga Jeon.

Adiknya menjadi tanggung jawab keluarga Jeon.

Beberapa milyar ditransfer untuk pengalihan hak asuh anak... dan barangkali itu alasan mengapa keluarga Jeon menjadi salah satu konglomerat terkaya di Korea Selatan.

Song Mino mematikan rekaman itu sesegera mungkin.

Ia tak mau setan mengibasi otaknya untuk bunuh diri detik itu juga.

Sungguh, ini bahkan lebih sulit dari mencuri posisi penting di Kementerian Kehakiman.

Mengapa ayahnya bertindak bodoh dengan menjual adiknya ke keluarga Jeon? Siapa sebenarnya adiknya? Mengapa keluarga Jeon yang dipilih, alih-alih selingkuhan ayahnya yang sampai sekarang masih melajang itu? Mengapa semua ini terjadi tanpa bisa ia cegah?

Lalu, mengapa ia tiba-tiba berpikir bahwa Jeon Jungkook adalah adiknya yang hilang? Mengapa ia tiba-tiba menyesal karena telah memborgol dan menyuruh Jeon Jungkook berlutut seperti budak?

"Arrrghhh...!!!"

Teriakan hancur Song Mino menggema hingga merayapi lorong demi lorong.

Seluruh pekerja dan ajudan di markas daruratnya terlonjak, tak biasanya seorang Song Mino berteriak bagaikan harimau yang terluka.

Tak ada satu pun di antara mereka yang berani mengetuk ruang pribadi sang bos.

Mereka hanya saling berpandangan; seperti halnya Yugyeom dan Jisoo yang berdiri mematung tanpa melakukan apapun.

Tak berapa lama, kamar pribadi Song Mino terbuka.

Semua orang terkejut karena lelaki itu menampakkan ekspresi berduka yang menyakitkan.

Rambutnya acak-acakan dan jelas Song Mino baru selesai menangis.

Ia berjalan terseok seperti prajurit perang yang terluka parah.

Yang ditujunya adalah kamar yang digunakan untuk menyekap Jeon Jungkook.

Song Mino menghentikan langkah di depan pintu bilik pengap yang tertutup rapat.

Seolah di dalam kamar sempit itu tersimpan separuh dari seluruh arti hidupnya, Song Mino butuh beberapa saat untuk menyiapkan hatinya sendiri.

Tiba-tiba ia merasa begitu bodoh karena tak menyadari kenyataan itu dari awal.

Anak kandung keluarga Jeon hanya satu...

Dan dia bukanlah Jungkook.

Tangannya terulur pelan. Song Mino memasukkan sebatang anak kunci, menahan napasnya yang berat.

Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang