Chapter 2: Snakes and Ladders

10.3K 1.3K 560
                                    



BTS © Big Hit Entertainment

Dawn without Sunrise

-Kim Taehyung, Jeon Jungkook, Kim Namjoon, Kim Seokjin, Park Jimin, Min Yoongi, Jung Hoseok-

OST for This Chapter: BLOOD, SWEAT, AND TEARS - BTS

2

Gelap menjangkiti mata Namjoon, Jimin dan V saat mereka masuk ke dalam terowongan. Bau pengap yang bercampur bau mayat; siapa pun tidak akan terbiasa dengan udara seberat ini.

Aroma-aroma busuk itu seperti beban yang menggantungi hidung. Belum lagi kegelapan yang luar biasa pekat. Siapa pun manusia yang terjebak di sini takkan bertahan lama-mereka akan segera terpanggang dalam pengap dan mati sia-sia seperti sayuran kering.

"Kau yakin dia masih hidup?" Suara Namjoon terdengar seperti ditekan. V yang berjalan paling depan menyalakan senter kecil, matanya menyala di tengah ketiadaan cahaya. Pupil Jimin menyempit, wajahnya kaku dan memerah. Ia mirip matahari pucat yang sengaja dibakar.

"Para penjahat dunia luar itu baru saja pergi," V menjawab Namjoon tanpa menghentikan langkahnya. "Kalau dia mati secepat itu, berarti dia dijebloskan ke terowongan busuk ini dalam keadaan sudah sekarat."

Baik Namjoon atau pun Jimin tak ada yang menyahut lagi. Jangankan untuk bicara, menarik napas saja terasa sangat menyiksa. Entah siapa pemilik tangan-tangan terkutuk yang membangun terowongan maut ini di masa lalu. Jalur mengerikan ini jauh lebih keji dari tembok penghalang.

"Akan sial untuk kita kalau korban pengejaran itu ternyata adalah warga Black Sun sendiri," V berdeham sekali sebelum bicara lagi. Suaranya setajam pisau. "Manusia dari dunia kita tidak akan laku. Aku pernah menjual adik angkat Suga diam-diam, saat dia belum tahu apa-apa dan-shit, tidak usah kaget begitu, Jimin. Jangan sok suci. Kau sama bejatnya denganku. Nah, padahal adik Suga kurang apa? Dia barang baru. Ibarat kemasan, masih segelan. Aku melelangnya di forum online dark web. Dan tidak ada yang mau beli. Akhirnya kutinggalkan dia di pinggir jalan. Kuancam agar tidak mengatakan apa pun pada Suga, dan dia mau."

"Benarkah? Kau tidak pernah menceritakan itu padaku, V," Namjoon berkomentar, "kau memang berotak setan. Kalau ada olimpiade jahat, kurasa kau akan menyapu bersih medali emas."

"Itu ajaranmu, Hyung," Jimin melirik malas pada Namjoon. "Jangan lepas tangan. Kalau V masuk neraka, dia akan menarik tanganmu sebagai penyebab kerusakan moralnya. Untung Pembunuhan Ular Tangga tidak berlaku lagi pada kaum kita. Kalau belum dihapus, kita bertiga pasti sudah mati sejak dulu di terowongan busuk ini."

Pembunuhan Ular Tangga. Istilah itu sudah jarang disebut, tapi bukan berarti mereka tak tahu. Puluhan tahun lalu, saat hubungan antara Black Sun dan pemerintah masih begitu kaku, setiap kali ada warga dunia bawah yang melakukan kejahatan pada warga Seoul, ia akan dieksekusi di terowongan ini. Karena undang-undang macam apa pun takkan mempan menjerat penjahat Black Sun, mereka dijatuhi hukuman mati tanpa diadili.

Orang menyebutnya Pembunuhan Ular Tangga. Eksekusi maut itu tidak menggunakan senjata tajam. Kader-kader pemerintah akan datang ke Black Sun, membawa sekarung penuh kobra yang tubuhnya saling membelit. Si penjahat-sebagai korban-sengaja dijebak ke dalam terowongan bersama ular-ular beracun yang dituang dari dalam karung.

Pada akhirnya, pilihan orang yang dijebak itu hanya dua: ia yang memakan ular-ular itu untuk bertahan hidup, atau ular-ular itulah yang memangsanya.

Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang