Chapter 4: Not Only, But Also

8K 1.2K 351
                                    

Dawn Without Sunrise

OST: BTS - Spring Day

*

Rumah sakit di Black Sun adalah tempat berkode 444; kematian rangkap tiga.

Seorang dokter malang yang dibuang dari Seoul gara-gara tuduhan malpraktik pada pejabat pemerintah, hari ini harus menghadapi ketakutannya seorang diri.

Perawat-perawatnya pengecut. Mereka berlari menjauh saat ia harus menangani pasien kritis di Instalasi Gawat Darurat.

Pasiennya bernama Jeon Jungkook, nadi pergelangannya tersayat, kadar Hb-nya anjlok hingga ia tak sadarkan diri.

Namun, bukan itu masalah utamanya.

Sang dokter pucat pasi, tidak berani memalingkan mata dari jarum terkutuk yang sejak tadi gagal ditusukkan ke dalam vena. Enam tahun sekolah kedokteran ditambah sembilan tahun praktik rasanya tak berguna.

Seorang lelaki yang mengantarkan pasiennya itu sungguh keji.

Terus-terusan ia dibentak. Dihardik. Diancam akan dibunuh jika gagal menyelamatkan Jungkook.

"Lakukan yang benar! Aku tidak mau tahu, kau harus bisa menyelamatkan dia! Aku tidak mau kehilangan ratusan juta hanya gara-gara ketidakbecusanmu menangani pasien! Buat dirimu berguna! Dia sangat berharga untukku!"

Dokter malang tak bisa berkonsentrasi. Memasang jarum intravena dalam kondisi tangan gemetar sungguh sulit. Kulit pasiennya seakan berubah jadi logam yang tak tertembus. Sang dokter melirik pergelangan kiri Jungkook yang dibebat dengan kain. Cairan merah merembes. Kaus pasiennya berlumuran darah. Dan lelaki jahat yang mengantarnya juga berlumuran darah.

"Jangan sampai aku benar-benar membunuhmu!" Tidak sabar, wajah dokter malang benar-benar dihajar. "Buat apa kau harus teronggok di Black Sun kalau menyelamatkan satu pasien saja tidak bisa! Kau ini dokter gadungan atau apa!?"

V hilang kendali. Kondisi kritis Jungkook membuatnya kalut. Rumah sakit ini sungguh bedebah. Alat tidak lengkap. Lantai sekotor jalanan pasar. Dokternya tidak becus. Nyali perawatnya lembek seperti pembalut bekas menstruasi.

V sebenarnya tahu, sangat jarang warga Black Sun yang menggunakan rumah sakit untuk mengobati teman atau kerabat. Di Black Sun tidak ada ikatan. Kalau mati, biar saja mati. Rumah sakit lebih tidak berguna dari markas pembunuh bayaran.

"Selamatkan Jungkook! Selamatkan barang daganganku!" Jas putih sang dokter terkotori oleh bercak darah Jungkook yang berlumuran di tangan V. "Kalau tidak-"

"V!"

Mereka spontan menoleh. V terkejut. Itu suara Namjoon.

"Apa yang terjadi, V? Orang-orang di jalan memberitahuku-"

"Astaga! Dongsaeng brengsek, bagaimana bisa dokternya jadi babak belur begitu?!"

V kira hanya Namjoon yang datang. Namun ternyata, Jimin mengikuti di belakang bersama Suga dan Minjae. Suga langsung merangsak maju. Menatap Jungkook dengan mata bersorot menyalahkan. Namjoon tidak banyak bicara. Ia langsung menyeret si dokter untuk menangani Jungkook. Namun, rasanya ia mulai paham mengapa V marah besar.

"Menyingkir, biar aku yang urus." Namjoon tidak pernah punya waktu untuk berurusan dengan omong kosong. Ia mendorong si dokter pada V. "Cari tali. Jangan biarkan dia lari. Aku ingin mengobrol dengannya setelah selesai."

Ia mengambil sarung tangan bersih yang tergeletak di sana, memakainya dengan cekatan. Dibantu Suga, Namjoon menyiapkan set infus. Suga diminta untuk membuat tangan Jungkook menggegam, sementara ia sendiri mengikatkan karet pembendung.

Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang