007. Rooftop

84 39 8
                                    

F

O

R

M

I

N

__________________________________________________________________________

KRINGG KRINGG

Suara jam weker menganggu tidur Jaemin yang masih pulas. Dengan matanya yang masih terpejam, Jaemin mengambil jam weker di nakasnya. Ia membuka samar matanya untuk melihat Jam

"Baru Jam 06.00" gumamnya kembali menutup mata.

BRAKK

Jaemin melempar jam weker. "Bangs*t jam 06.00" dengan terburu buru Jaemin mengambil handuk lalu bergegas masuk kamar mandi. "Gak mandi gue juga tetep cakep" lontarnya selesai mencuci wajah. Dipakainya seragam putih abu-abu dengan cepat

"BERANGKAT" Teriak lantangnya agar bundanya dengar tidak seisi rumah mendengarnya. Memasukkan kunci motor, memakai helm lalu menyalakan mesin dan 

BUSHH

Jaemin berhenti lalu memakirkan motor. "Masih ada waktu 10 menit" Gumamnya sembari melihat jam anti air yang masih setia di tangannya. Jaemin menoleh, ia melihat Mina turun dari mobil. mengingat kejadian kemarin ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"ARGHH BEGO" Gumamnya sembari memukul wajahnya dua kali.

Ia berjalan menuju gerbang sekolah terlihat guru bk yang memegang penggaris panjang dia bu Irene. terkenal galak dan guru tercantik.  Jaemin mendesah, dibelakangnya ada Mina yang berdiri dengan tatapan seperti biasa, cuek, dingin, tidak ada senyuman. 

"Oke bagus, pengikat pinggang ada, topi, dasi tapi.." Bu irene memberhentikan ucapannya kemudian menatap Jaemin. "Kenapa bu?" Tanya Jaemin menaikkan kedua alis. "ketampanan saya bikin ibu gak bisa berkata kata" Ledeknya arogan 

"Cuih tampan" Gumam Mina tak suka.

Bu irene menggelengkan kepalanya. "Sleting celana kamu terbuka"

"Pfftt" Mina tersenyum kecil, Semua murid yang mendengar banyak yang tertawa. 

Jaemin membelalakkan matanya saat mendengar kata Bu Irene dengan cepat ia menarik resletingnya. ia lupa karena terburu-buru tadi, wajahnya memerah dengan senyuman kikuk kemudian bergegas pergi menahan malu. "Harga diri gue ancur"

***

Mina mendudukkan diri dibangkunya, sementara Jeno masih merasa canggung mengalihkan pandangan. Mina pun mengerti mengapa Jeno begitu ia menghela nafas kasar. "Gue gak papa" ucapnya meyakinkan Jeno agar ia tidak merasa kalau Mina marah kepadanya. Lemah di depan Mina itulah Jeno

"Jeno liat gue" Ucapnya lagi agar ia tidak mengalihkan pandangannya. "Sorry gue gak hm..." Ucap Jeno lesu. Mina tersenyum kecil "Kok senyum" Tanya Jeno  heran menatapnya. "Lagian sampai segitunya" Jawabnya singkat dengan tatapan dingin. "Serius lo gapapa? gue gak sengaja..." berbicara panjang lebar yang membuat Mina mengusap dada. 

"Nyesel bilang" Gumamnya. Ya dia Jeno jika sudah khawatir Mina harus siap menutup telinganya dengan ocehan tidak Jelas Jeno, tidak risi hanya pegel dengernya. Bel masuk berbunyi semuanya siap mengeluarkan buku pelajaran pertama yaitu bahasa indonesia.

Bel Istirahat berbunyi

Mina berjalan menaiki tangga untuk menuju rooftop sekolah, ia tidak ingin ke kantin mengingat kejadian kemarin dan berlebih lagi ia tidak suka kebisingan. Ya dia masuk ke sekolah ini karena sekolahnya memperbolehkan murid untuk ke rooftop tetapi ia tidak pernah melihat murid yang kesana tiap kali melihat tangga menuju rooftop yang tidak jauh dari kelasnya.

Mina menyukai melihat keindahan kota dari atas menghirup udara dan menatap langit biru yang tak membosankan. Keadaan sunyi sepi rooftop membuatnya tidak merasa kelaparan melainkan kenyamanan.

Membuka pintu rooftop lalu melihat kursi lusuh yang sudah sejak kapan tidak di duduki. Ia membersihkan dengan sapu yang sudah disediakan

"Beres" Ucap seseorang dengan suara laki-laki.

Mina menoleh ke arah lelaki yang sedang meletakkan buku-buku tak terpakai. 

Dia Jaemin

__________________________________________________________________________
F

O

R

M

I

N

For MinWhere stories live. Discover now