023. Ikut Gue

45 13 1
                                    

F

O

R

M

I

N

____________________________________________________________________________

𝕋𝕚𝕘𝕒 ℍ𝕒𝕣𝕚 𝕂𝕖𝕞𝕦𝕕𝕚𝕒𝕟

Jaemin merebahkan tubuh di kasur. Matanya tertuju ke langit langit atap, Wajahnya seperti orang yang sedang stress. Ia terus melakukan hal tak jelas menutup wajahnya dengan bantal dan menggaruk rambutnya frustasi.

"Sialan" Ia membangunkan diri, kemudian menyunggingkan bibir tersenyum smirk. "Lo bukan siapa siapa gue" Jaemin tersenyum, "Lo juga bukan siapa siapa gue woi!! Cewek sialan" Sarkasnya lalu membaringkan tubuh kasar.

Kembali membangunkan diri, "Terus dari kemaren gue selalu temenin lo di rooftop bikin lo senyum dan lo bilang bukan siapa siapa" Ucapnya penuh penekanan dengan wajah penuh emosinya lalu melempar bantal yang di pegangnya ke pintu hingga membuat suara nyaring.

Membaringkan tubuh lagi. "Tapi anehnya gue gak nyesel" Ia tertawa tak jelas. Mulutnya tertawa matanya terlihat kesal seperti joker. Lalu kembali melakukan hal tak jelas sambil merutuki Mina.

***


Pelajaran dikelas X1-IPS adalah matematika. Semua murid tampak memijit kening tak mengerti dengan soal yang diberikan. Berbeda dengan Mina yang malah melamun.

"Mina" Panggil Ryujin pelan. Namun Mina tak menoleh sama sekali,
Ryujin sudah memanggilnya tiga kali tetap saja dirinya tak berkutik membuat Ryujin geram ingin meneriakinya jika tidak ada guru.

Ryujin menghela nafas kasar. Lalu mendekatkan mulutnya di telinga Mina dan meniup dengan kencang.

Mina menoleh, "Ehh Ya?" Tanya Mina mengedipkan matanya dan menggelengkan kepala dua kali agar dirinya kembali sadar dari lamunannya.

Ryujin tersenyum geram. "ini gimana ngerjainnya?" Menunjuk soal, "Mikirin apaan sih ngelamunnya seru bener sampai gak sadar-sadar" Ucap Ryujin. Yang di ajak bicara malah fokus ke soal sambil menulis jawaban dibukunya.

Mina menatap Ryujin sebentar, "Bentar" Sahut Mina yang langsung diberi tarikan nafas pasrah Ryujin.

Mina pikir Ryujin adalah orang yang baik namun sedikit bawel. Dari kemarin ia terus mengikutinya dan mengajak ngobrol namun Mina hanya mendengarkan ucapan Ryujin. Ia hanya mengangguk-angguk sebagai balasan.

Dan kemarin juga ia selalu menarik tangannya untuk ikut dengannya ke kantin, perpustakaan dan taman. Keduanya menjadi dekat terkadang Mina ingin menanyainya mengapa ia ingin berteman dengannya.

Mina memberikan jawabannya kepada Ryujin "Ini" Ucapnya yang langsung membuat Ryujin yang menopang dagu terperengah.

Ryujin membelalakkan matanya ketika melihat jawaban tiga soal matematika yang diberikan."Udah, secepet itu. Orang pinter emang beda" Ujarnya lalu mengacungkan jempol kepada Mina yang ditatap heran.

Ryujin tersenyum melihat Mina "Gue boleh liat jawabannya?" Tanya Ryujin membuat Mina memicingkan mata bingung. "Itu udah liat" Balasnya yang diberi cengiran polos Ryujin.

***

Bel istirahat berbunyi membuat semua murid yang berada di kelas sumbringah. Lalu berlarian menuju kantin, kini Mina dan Ryujin tengah merapihkan bukunya dan memasukkan ke dalam tas.

"Kantin yuk" Ajak Ryujin mebalikkan tubuhnya menghadap Mina. "Duluan" Balasnya lalu berdiri membuat Ryujin mendongak, heran.

"Lo mau kemana?"

"Ke ruang guru" Ryujin memegang kening lupa karena tadi Mina dipanggil oleh guru matematika.

Jeno mendekati keduanya lalu memberikan kemasan cucu coklat kepada Mina, "Nih buat nyonya" Ucapnya.

"Gak bosan" Tanya Mina lalu meraih susu cokelat itu. "Udah jadi hobi, Gimana dong?" Sahut Jeno membuat Mina mengerutkan bibir, Jeno tersenyum melihatnya.

Keduanya tidak sadar dengan keberaadan Ryujin. "Capek jadi Nyamuk" Ketusnya. Jeno dan Mina menatap Ryujin yang langsung ditatap balik dan menampilkan senyuman tertekan.

Mina berjalan ke arah pintu "Ke kantin sama Jeno, Ryu" Ucapnya yang membuat Ryujin membelalakkan mata, "Maksud lo!!" Seru Ryujin namun Mina sudah tidak ada lagi di hadapannya. Kini keduanya bertatap canggung

***

Mina keluar dari ruang guru lalu berjalan menuju kelasnya namun seseorang menarik tangannya.

"Ikut Gue!!!" Paksa Jaemin, Mina terus berusaha melepas genggamannya dari Jaemin namun tak berhasil Jaemin terlalu kuat.

Mina menatap Jaemin kesal, "Lepas" Serunya namun Jaemin tidak mempedulikan ucapannya. Di setiap lorong kelas yang dilewati, membuat keduanya menjadi tontonan sisiwi tak percaya. Banyak yang cemburu dan menatap tak suka, keduanya sudah menjadi buah bibir.

Jaemin melepas genggamannya setelah sampai Rooftop. Mina menatapnya kesal begitupun Jaemin.

Dua detik kemudian, Jaemin  merubah raut wajahnya menjadi tenang lalu menarik nafas kasar,

"Jangan Marah lagi, Gue stress kalo kita kayagini"

____________________________________________________________________________

Lama banget gak up

Nggak kok bentar cuma sebulan

Jangan bosan ya

F

O

R

M

I

N

For MinWhere stories live. Discover now