0.05%

5.6K 519 86
                                    

Hunkai YAOI
ABO
Rebirth! 18+
.

.
.

Kalau bisa memilih, Jongin ingin lahir dari wanita baik-baik. Jongin tidak benci ibunya, dia hanya benci keadaan sekarang. Teman-teman sekelasnya--apa Jongin di anggap teman juga oleh mereka?-- sibuk mencemoohnya dan enggan berbincang dengan nya.

"Hey jalang, minggir."

Jongin minggir dari jalan saat gadis modis itu melewatinya tanpa merasa bersalah atas ucapan nya barusan.

Mereka orang-orang sombong yang hanya tahu bagaimana menghina orang lain di atas kepupoleran orangtua mereka.

.

Jongin menatap langit-langit kamar. Penerangan kamar sudah diganti jadi temaram, Jongin bisa lihat mainan bintang-bintang kecil yang berkilau yang Jongin tempelkan sore tadi.

'andaikan aku punya kesempatan terlahir kembali. Aku ingin kepopuleran sehingga tidak satupun yang akan berani mem-bully ku.'

Jongin tidak tahu kalau pada detik ia menutup mata maka kelahiran baru menantinya di suatu tempat yang tidak biasa.

.

.

.

"Yang mulia pangeran, upacara akan di mulai beberapan jam lagi."

Pria muda dengan mantel bulu berwarna abu-abu kehitaman itu menoleh. Mata beriris hitam menatap dengan pesona liar yang luar biasa, darah alpha dominan itu mengalir deras hingga siapapun tunduk kala bertemu tatap dengan nya.

"Lalu?"

"Sebelum penyerahan mahkota, simbol Yang mulia pangeran mahkota akan di bentuk terlebih dahulu. Tetua Oh sudah menunggu, Yang mulia."

"Hm."

.
.

.

"Hormat kami Yang mulia pangeran mahkota. Alpha penerus akan membentuk simbol sebagai tanda kebesaran dan kekuatan. Mohon Yang mulia untuk melepas jubah."

Wanita tua itu mengetuk tongkat kayu pada mangkuk perak berisi air suci. Beberapa pelayan membantu Pangeran alpha itu menyimpan jubah.

Tubuh kokoh berkulit putih itu berkilau di terpa sinar rembulan. Bias air yang juga bercahaya saat mendapat sinar rembulan juga menyinari tubuh Alpha itu.

Simbol perlahan membentuk diri di punggung lebar itu. Keringat perlahan membasahi tubuh nya saat proses pembentukan itu terjadi. Wanita tua itu hanya berdiri tegak sembari memejam mata dan mengucap mantra dengan bisikan pelan yang seringan hembusan angin malam saat itu.

Bulan penuh akan mencapai titik nya sebentar lagi. Simbol itu masih menebalkan dirinya sendiri menandakan kebesaran suatu pemimpin klan. Alpha muda itu menggertakkan rahang menahan rasa sakit.

Wanita tua membuka mata dan tersenyum tipis melihat simbol di punggung alpha itu. Pemimpin baru klan mereka sudah siap. Simbol itu bahkan terlalu hitam di kulitnya yang putih.

"Semakin hitam tanda itu maka semakin baik restu leluhur pada klan kita. Pemimpin baru kami, terima hormat orangtua ini Yang Mulia."
Wanita tua memberi salam hormat pada pemimpin baru mereka.

Pelayan yang setia menunggu sedari tadi meniup terompet yang memekak hingga sampai di mana tempat balai upacara penyerahan mahkota tahta akan diadakan.

Lolongan serigala perlahan mengaum sahut menyahut.

.
.

Jongin terbangun begitu mendengar suara auman serigala . Jongin terbangun sepenuhnya dan melihat sekelilingnya, alas tidur berbulu yang lembut, cahaya temaram dari perapian. Barang-barang di letak dengan sudut yang pas.

Jongin tahu dia tidak berada di kamarnya sekarang. Apa ini mimpi?

Jongin perlahan berdiri dan melihat lagi dengan cermat. Ada cermin dengan ukiran aneh di atas meja . Jongin menyentuh wajahnya, masih wajah yang sama. Dan... kenapa rambutnya panjang ?

.
.

09/03/2020

09/03/2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang