KENETH • 16

307 28 0
                                    

HALO GAES! APA KABAR? MAAF YA BARU BISA UPDATE:( WATTPAD SEMPET AKU HAPUS KARENA HP EROR:) TAPI TENANG AJA, AKU BAKAL UPDATE LAGI CERITA INI^^

happy reading!

"Ma.."

Mila menoleh dan tersenyum melihat anaknya yang sedang berdiri di tangga, "Eh sayang, kenapa?"

"Tadi malam Keano datang,"

Wajah ceria Mila berubah, terdapat kerutan di keningnya, "Maksud kamu? Ah, kamu ngehalu ya?"

"Aku seriusan, ma."

Mila terdiam dan menaruh gelas yang ia pegang dari tadi. Berjalan mendekati Netha dan berdiri tepat di hadapan gadis itu,

"Kamu lagi sakit nak, jadinya wajar aja suka ngawur begitu," ujar Mila yang masih belum percaya dengan ucapan anak gadisnya. Netha mendengus dan meraih tangan kanan mamanya, "Aku pergi dulu deh."

"Lah? Mau kemana kamu? Udah sembuh? Masih sakit kan?"

"Udah gak sakit! Semalam kan Keano datang!" Jawab Netha yang langsung saja mencium punggung tangan Mila dan pergi keluar rumah. Mila berdecak heran dan melangkah ke dapur.

Netha merapikan rambutnya dan mengetuk pintu rumah Keano yang berada di sebelah rumahnya. Sosok jangkung itupun keluar dan menatap Netha heran.

"Ngapain?" Tanyanya singkat.

"Main.." jawab Netha dengan wajah polosnya. Keano berdecak, "Pulang aja,"

"Loh? Kenapa? Lo sibuk?"

"Bukan."

Netha memandang wajah Keano penuh selidik, "Ah, gue tau lo malu-malu sebenarnya sama gue!"

Keano menatap Netha dengan aneh, "Malu-malu kenapa?"

"Semalam gue denger apa yang lo ucapin!"

Mata Keano membulat, tapi seketika ia langsung kembali normal dan berpura-pura tidak tahu, "Oh? Mimpi kali ah. Lo kan tidur. Gue sama sekali gak ngomong apa-apa,"

Keano berdecih sinis, "Tunggu apa lagi sih? Pulang sono! Gue mau tidur,"

"Bang Soobin yang terhormat, kan ini masih pagi. Kenapa tidur? Gak boleh loh. Ayo temenin Netha aja! Temenin Netha ke minimarket depan! Mau beliㅡ"

"Sekali gue bilang pergi ya pergi! Beli aja sono sendiri!" Bentaknya keras didepan wajah Netha. Netha terisak pelan dan menundukan kepalanya,

"Yaudah, gue paham kok. Kita cuma sebatas tetangga sama sahabat aja dari kecil. Gak mungkin kan kalau semalam lo ngomong kayak gitu ke gue. Hehe, yaudah gue pergi dulu."

Setelah mengatakan itu, Netha pergi dan Keano pun mengacak rambutnya frustasi. Menyesal karena seharusnya ia tidak bersikap seperti itu pada Netha.

Diperjalanan menuju minimarket, Netha pun masih saja menangis dan tak jarang ia mengusap air mata yang jatuh ke pipinya. Ia tidak boleh lemah. Dan Juna pun yang baru saja keluar dari restoran makan pun langsung berlari menghampiri Netha,

KENETH [✔]Where stories live. Discover now