KENETH • 9

322 29 0
                                    

Seminggu kemudian...

Keano seperti biasa berangkat bareng dengan Netha ke sekolah. Netha tampak cantik pagi ini, rambut panjangnya sengaja digerai dan menambahkan aksesoris jepitan hitam di bagian poni. Keano sendiri memandang takjub tetangga reseknya itu.

Sesekali juga Keano melirik Netha dari kaca spion motornya. Netha tak menyadari kalau Keano selalu curi-curi  pandang ke arahnya. Gadis itu sibuk memerhatikan kendaraan yang ikut berlalu lalang di jalan raya itu.

Sampailah mereka di area parkir SMA Pasifik. Netha turun terlebih dahulu dan memberi helm kepada Keano. Keano juga ikut membuka helm, dan wajahnya yang begitu manis juga memiliki lesung pipi itu langsung disoraki dengan teriakan histeris dari cewek-cewek yang melewati parkiran tersebut. Netha memutar bola matanya malas. Ia langsung jalan saja ke kelasnya tanpa menghiraukan panggilan Keano yang terus meneriaki namanya.

"Neth! Ayo buruan ke lapangan sekarang! Ada keributan!" Ajak Felysia panik kepada Netha yang sedang asik membaca wattpad di ponselnya. Netha mendengus, "Siapa sih emang yang ribut?"

"Juna sama Keano! Mereka berantem gara-gara lo!" Jawab Felysia. Gadis itu terkejut dan langsung keluar kelas bersama Felysia. Benar saja, di lapangan rame sekali. Tapi ia tidak melihat ada acara baku hantam yang terjadi antara Juna dan Keano. Apa jangan-jangan...

Netha terus berjalan dan sampailah ia di lapangan sekolah yang memang ramai. Tapi wajah mereka menunjukan  senyuman yang sangat membuat Netha bingung dan penasaran. Satu persatu mereka mendekati Netha dan memberi satu tangkai bunga mawar pada gadis itu. Kening Netha mengkerut dan datanglah Juna yang datang sambil membawa slogan bertuliskan jadi pacar aku mau?

Netha tertawa kecil melihat tulisan itu. Juna menembaknya? Lalu dimana Keano? Kenapa cowok itu tidak ada? Apakah Keano tidak tahu kalau dirinya sedang ditembak oleh Juna sekarang?

"Gue suka sama lo, Neth. Kalau lo gak suka dan gak terima gue, lo robek aja kertas yang gue pegang ini. Tapi, kalau lo terima, gueㅡ"

"Sebelumnya terima kasih banyak, Jun. Makasih atas perasaan yang udah lo ungkapin saat ini ke gue. Tapi maaf, Jun.. gue..." Netha menarik nafas perlahan, ia tidak bisa menerima cinta Juna. Hati Netha bukan untuk Juna.

Ia melangkah mendekati Juna perlahan. Merobek slogan yang Juna pegang. Hati Juna terasa teriris. Sakit rasanya saat ditolak oleh cewek yang disuka didepan banyak orang seperti ini. Juna bodoh, harusnya kalau tau ia akan ditolak, ia akan menembak Netha ditempat yang tidak banyak orang tahu. Tapi sekarang? Entahlah habis ini wajah Juna yang ganteng mau ditaruh dimana.

Netha mundur setelah merobek slogan yang dipegang Juna tadi. Ia menundukan kepalanya, "Gue minta maaf banget sama lo, Jun. Kita jadi temen aja ya. Maaf banget. Makasih sekali lagi atas kejutannya."

Dikejauhan, Keano yang melihat kejadian itu hanya bisa memasang wajah iba pada Juna. Juna padahal selama ini mencintai Netha seorang.

Keano segera berlari ke arah lapangan dan mendekati Juna. Merangkul pundak Juna untuk menguatkan cowok itu,

"Udah, Jun. Maafin Netha ya. Dia belum mau pacaran mungkin karena dia trauma sama masa lalunya sama Vandra."

Juna menoleh  ke arah Keano dengan tatapan nanar, "Gue gak guna, No. Padahal gue ngajakin Netha pacaran buat bikin gue selalu ada disamping dia, buat bikin gue selalu ada untuk melindungi dia. Gue gak guna, No," lirihnya. Keano menggeleng dan segera memungut robekan slogan tadi lalu membuangnya ke tempat sampah.

KENETH [✔]Where stories live. Discover now