KENETH • 5

452 27 0
                                    

"Suapin dedek, mas ganteng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Suapin dedek, mas ganteng. Lagi sakit nih, lemes," lirih Netha seraya memandang Keano yang sedang duduk di samping brankarnya. Keano memutar bola matanya malas, sifat manja Netha kalau sedang sakit mulai kambuh. Ia menanggapinya dengan senyuman tipis dan mulai menyuapi bubur ayam yang dibelinya tadi di kantin.

"Makan yang banyak. Lo jelek kalau lagi sakit," ucapnya santai. Netha melotot dan memukul kepala Keano keras,

"Gila! Salah apa gue dipukul gini?!"

"Lo tuh bisa gak sih puji gue cantik sekali aja? Gengsi lo ya?" Tanya Netha dengan tatapan penuh selidik. Keano tersenyum miring seraya menjitak kening Netha,

"Gue diajarin sama orang tua gue kalau jadi orang gak boleh bohong. Lah iya barusan gue jujur kalau lo tuh jelek," jawab Keano. Tangan cowok itu terulur untuk mendekatkan sendok ke arah mulut gadis itu.

"Dasar tetangga nyebelin!!" Teriak Netha, Keano berdecih,

"Dasar tetangga nyusahin!" Balas Keano tidak mau kalah.

"Lo ngapain dateng kesini?" Tanya Netha saat sudah mendudukan diri di sofa ruang tamu. Juna datang bersama Keano kerumahnya.

"Nih, bocah curut maksain minta gue anterin dia kerumah lo," jawab Keano sembari menunjuk Juna di sebelahnya. Juna hanya cengir-cengir tidak jelas,

"Lo udah mendingan?" Tanya Juna memastikan. Netha mengangguk sembari tersenyum tipis. Tak lama kemudian, Juna mengeluarkan kotak makan dari dalam paper bag yang dibawanya,

"Ini apa?"

"Makan buat lo. Biasanya lo paling semangat kalau soal makanan,"

Mata Netha berbinar dan langsung membuka isi dari kotak makan itu, ternyata nasi dengan sosis goreng juga dilengkapi dengan sayur sop yang dibungkus secara terpisah. Keano dan Juna hanya memerhatikan cara gadis itu makan. Netha sudah tidak dapat menahan rasa laparnya sekarang. Tadinya, Netha mengirimkan pesan kepada Keano kalau ia ingin sekali mie ayam yang dijual didepan komplek. Tapi berkat kedatangan Juna, ia jadi ingin memakan makanan pemberian Juna saja. Juna sepertinya sudah cocok menjadi chef, terbukti dengan makanan yang tadi diberi untuk Netha, makanan itu sudah habis. Juna dan Keano saling memandang Netha takjub.

"Gila, belum makan berapa tahun?" Tanya Keano sambil bertepuk tangan takjub. Netha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,

"Enak masakannya Juna, No," puji Netha terang-terangan hingga Juna merasa terbang sekarang. Juna tersenyum saat Netha memuji masakannya enak.

"Makasih banyak, Neth. Besok jangan sekolah dulu, ya. Takutnya lo masih sakit," ucap Juna dengan tampang serius. Netha mengernyitkan kening,

KENETH [✔]Where stories live. Discover now