KENETH • 6

394 32 0
                                    

Sudah dua hari ini Netha tidak bersekolah akibat sakit yang belum juga mendingan. Netha mengeluh mual, sakit kepala, demam dan pilek pada mamanya, Mila. Ia juga merindukan sosok ayahnya, Bachtiar. Bachtiar sudah lama tidak pulang karena sibuk dengan tugasnya yang ada di luar kota.

"Mama..." panggil Netha lirih saat melihat Mila masuk ke kamarnya dengan membawa nampan berisi bubur ayam dengan segelas air. Mila duduk di sisi ranjang Netha, dan tangannya terulur untuk mengecek suhu tubuh anaknya lewat kening.

"Masih panas kamu tuh. Kenapa gak dirawat di rumah sakit aja? Kerumah sakit aja ya," kata Mila yang terus-terusan membujuk Netha agar mau ke rumah sakit untuk dirawat secara intensif.

"Gak mau! Netha benci bau obat-obatan!"

Mila mendengus, lalu mulai menyuapi Netha yang belum makan sejak pagi tadi.

Keano bernafas lega saat bel pulang akhirnya berbunyi. Pelajaran biologi akhirnya usai dan kegiatan presentasi akan dilanjutkan minggu depan. Saat ia sedang merapikan buku-bukunya ke dalam tas, Raka tiba-tiba menepuk pundaknya dari belakang, Juna ikut-ikutan menoleh ke arah Raka,

"Apa?" Tanya Keano,

"Lo langsung pulang atau gimana?"

Keano tampak berpikir sejenak, "kayaknya gue langsung aja deh, gak sabar gue ngehabisin tuh orang,"

Juna ikut menimpali, "Bener, No. Gue bantu juga deh. Lumayan, entar mukanya tambah cakep kena tonjokan gratis dari gue,"

Raka mengacungkan jempol dan mereka bertiga segera berjalan keluar kelas. Tapi langkah Keano terhenti saat melihat pesan masuk yang dikirim Netha untuknya,

Tetangga resek💩
Ud plg blm? Buruan kesini ya.

Keano mendengus, mungkin rencananya untuk menghajar seseorang gagal lagi karena Netha yang terus-terusan menghalanginya. Tapi ia tidak bisa menolak keinginan tetangga sebelah rumahnya itu karena ia sudah menganggap Netha seperti adik kandungnya sendiri. Ia menoleh ke arah Juna dan Raka yang ada dibelakangnya,

"Kenapa, No? Gak jadi lagi?" Tanya Raka tepat sasaran. Keano mengangguk. Juna dan Raka terpaksa untuk menunda lagi rencana itu.

"Yaudah, gue pulang duluan aja kalau gitu," kata Raka dan bertos ria dahulu sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan Keano dan Juna yang masih diam ditempat,

"Ayo balik," ajak Keano yang menyadarkan lamunan Juna. Juna mengangguk dan mengikuti Keano dari belakang.

Si ajg🐶
Haha, dsr pengecut!. Gue tunggu di tmpt biasa mlh kg dtg. Cih, dasar banci.

Tangan Keano mengepal kuat dan ia segera membanting ponselnya ke atas kasur. Keano mengusap wajahnya kasar dan menjambak rambutnya. Ia tidak boleh membiarkan orang itu menyakiti Netha lagi. Netha adalah orang yang harus ia jaga betul-betul meskipun gadis itu sering menganggunya sejak dulu.

Keano dengan cepat membalas pesan itu, dan setelah pesan terkirim, ia langsung ke kamar mandi untuk mendinginkan pikirannya.

Lima belas menit kemudian, ia keluar dengan memakai handuk yang hanya sebatas pinggang dan membiarkan tubuhnya polos tanpa atasan. Ia juga sedang mengeringkan rambutnya, matanya menyipit saat melihat ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk. Ternyata orang itu yang meneleponnya. Langsung saja ia mengangkatnya,

KENETH [✔]Where stories live. Discover now