KENETH • 11

323 24 0
                                    

"Lo harusnya bikin gue bisa deket sama Keano dong. Sepupu macam apa sih lo?" Tanya Erli kesal. Juna mendengus, "Gak segampang itu, Er. Apalagi kan Keano sama Netha itu dekat banget,"

Erli melemparkan bola voli yang ada di tangannya ke sembarang arah. Sekarang mereka berdua berada di lapangan indoor yang berada di SMA Pasifik. Erli menopang dagu dan menoleh ke arah Juna,

"Lo sekarang mulai antar jemput Netha kan?" Juna mengangguk. Erli menjetikkan jarinya, lalu tersenyum licik. Gadis itu membisikan sesuatu ditelinga cowok itu. Juna mengangguk dan bertos ria pada sepupunya itu. Sepertinya rencana ini akan berhasil.

Erli tersenyum manis saat bertemu dengan Keano. Cowok bertubuh jangkung itu sedang asik melahap sosis bakar di tangannya. Erli duduk disebelah cowok itu dan langsung memeluk lengan Keano,

"Keanoo..." panggil Erli manja. Keano mendelik tajam,

"Apa?"

"Pulang sekolah bareng aku yuk," ajak Erli pada cowok jangkung itu. Keano menggeleng, "Gue sama Netha,"

Kening Erli mengkerut dan memeluk lengan Keano lagi, "Loh, kamu gimana sih? Kan Netha mulai sekarang dianter-jemput Juna. Lo lupa? Atau Netha gak pernah bilang?"

Keano mendengus. Ia tidak mau pulang bareng dengan Erli karena gadis itu sangat merepotkan. Banyak omong, dan banyak bertanya seperti wartawan.

"Yaudah, gue bisa jemput adik gue kok."

"Ayolah, No. Sehari aja. Aku pengen pulang bareng sama kamu," jawabnya manja. Keano mengacak rambutnya frustasi dan terpaksa menuruti keinginan Erli. Bibir Erli membentuk senyuman licik. Semoga rencana yang ia bangun bersama Juna akan berhasil.

Juna sudah menunggu didepan kelas Netha sejak lima menit yang lalu. Setelah guru yang mengajar di kelas Netha keluar dan disusul dengan anak-anak yang ikut keluar juga untuk pulang, ia pun melihat Netha dan Felysia yang baru saja keluar paling terakhir. Juna memanggilnya dan kedua gadis itu menoleh bersamaan,

"Ayo pulang," ajak Juna semangat. Felysia menoleh, "Neth? Lo pacaran sama Juna? Bukannya waktu itu loㅡ"

"Kita cuma temen, Fel. Gue duluan ya. Ayo, Jun," ajak Netha pada Juna didepannya. Juna tersenyum memandangi tangannya yang ditarik oleh Netha. Felysia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, setelah itu ia mengangkat bahunya acuh dan pergi ke arah parkiran untuk pulang.

Juna memakai helmnya, ia melihat Netha sudah memakai helm yang ia berikan. Setelah itu Netha naik dan Juna dengan sengaja menarik gas motor mendadak hingga tubuh Netha terdorong kedepan memeluk tubuh cowok itu dari belakang. Juna tersenyum miring saat melihat tangan Netha melingkar di pinggangnya,

Mata Netha melebar dan langsung melepas pelukannya dengan cepat. Ia memukul punggung Juna hingga cowok itu mengaduh,

"Sakit, Neth! Sorry,"

"Modus banget lo! Gue turun sekarang!" Ujarnya kesal sembari turun dari atas motor Juna. Mata Juna melotot dan segera menyusul Netha pergi. Langkah Juna yang besar membuat Netha kewalahan dan akhirnya Juna berhasil menangkap tangan Netha dengan tangannya.

"Jangan marah lagi. Gue mendadak tadi, ayo pulang. Keburu sore," bujuk Juna lembut. Netha menghela nafas dan mengangguk. Mereka berdua kembali ke parkiran.

KENETH [✔]Where stories live. Discover now