Pembubaran Sakatonik!

Start from the beginning
                                    

"Lo marah sama gue?"

"...."

Kring...kring..kring...

Bel pun sudah berbunyi. Devano langsung berjalan ke arah lapangan meninggalkan Steffy, devano dkk langsung mengambil posisi Baris sesuai dengan kelasnya. Tumben rajin

Tapi Steffy tetap berfikir positif. Ia berjalan ke arah barisan kelasnya dan mengambil posisi yang udah di siapkan oleh Adel.

Tiba dimana pembina upacara memberi amanat, tapi kali ini beliau tidak seperti biasanya. Tidak ada ceramah panjang kali lebar. Mungkin kalo di hitung bisa melebihi luas SMA Angkasa. Wkwkwk

Sa ae lu tong!

"Tes..tes.. baik selamat pagi semuanya . Bapak harap kalian semua dalam keadaan sehat. Pagi ini bapak tidak ingin berceramah ke kalian. Karena ada pengumuman penting yang harus kalian dengar terutama kalian siswa kelas 12. Karna sebentar lagi kalian akan lulus dari sekolah tercinta ini"

"Tercinta apaan? Yang ada TERLAKNAT" ujar salah satu siswa

"Tapi sebelum itu saya mau memanggil salah satu siswa kelas 12 untuk perwakilan maju ke depan. Saya mau DEVANO REYNANDA PUTRA. Silahkan maju kedepan" Tegas kepala sekolah.

Devano berjalan menuju ketengah lapangan.  Dia langsung disambut meriah oleh semua siswa yang ada di tengah lapangan itu. Tanpa mereka ketahui kalau devano membawa kabar yang mungkin tidak bisa di terima oleh beberapa siswa lainnya.

Devano menghela nafas pelan, lalu mengambil alih mic yang tadi di pegang oleh kepala sekolah. Ia mulai membuka suara, siswa yang lain langsung antusias mendengarkan devano berbicara

"Kalo devano yang ceramah kok nggak terasa panas ya?" Tutur siswa perempuan dari kelas sebelah

"Tau gitu gue baris paling depan tadi, kan bisa mandangin wajah calon papa dari anak-anak gue nanti"

"Huekkk!!!, Najis" jawab temannya

"Cek..cek.. Selamat lagi .. Gue Devano reynanda putra perwakilan dari kelas 12 yang ingin menyampaikan pengumuman penting untuk kalian semua, terutama untuk anggota sakatonik dari kelas 10 hingga kelas 12." Ujar devano dengan suara lantang

"Gue udah menjadi ketua Sakatonik dari kelas 10, otomatis gue udah menjabat selama tiga tahun kurang lebih. Gue seneng karna gue akhirnya ngerasain sebuah keluarga lengkap yang belum pernah gue miliki sebelumnya. Gue sekarang jadi ngerti
Rasanya saling melindungi, saling membela, tolong-menolong, dan saling percaya"

"Dan gue nggak pernah ngeliat kalian dari apa yang kalian punya. Ini kita, jiwa kita, Rumah kita . SAKATONIK! Sebuah mimpi besar bagi saya bisa menjadi orang yang paling kalian segani selama 3 tahun. Saya tidak bermaksud untuk memutus tali persaudaraan kita. Tapi saya dengan berat hati harus bilang kalau SAKATONIK RESMI BUBAR HARI INI"

"Yahhhh... Bang devano beneran bubarin sakatonik"

"Gue sedih sakatonik bubar"

"Netes dah air mata gue"

"Jangan bubar dong"

Begitulah berbagai sahutan dari siswa lain. Memang tidak semuanya menerima keputusan dari Devano,tapi ini yang terbaik untuk angkasa kedepannya.

"Gue tau kalian kecewa, terutama untuk anggota sakatonik. Gue terima konsekuensinya. Tapi percaya! Ini semua demi kebaikan kita semua. Berbagai kejadian, masalah ataupun sejenisnya itu jadikanlah pelajaran bagi kalian semua."

"Jika nanti setelah gue lulus, gue mohon ke kalian para junior . Jangan pernah menghidupkan sakatonik lagi apapun alasannya. Jangan buat onar dengan banyaknya musuh. Gue mohon di angkatan sakatonik yang ke 62 ini kita sama-sama ikhlas untuk menerima keputusan dari gue .
Percaya sama gue. apapun yang terjadi kita akan tetap menjadi keluarga.

"Gue umumin sekali lagi HARI INI TANGGAL 18 Februari 2020 SAKATONIK RESMI BUBAR"

Suara devano menggema keseluruh penjuru sekolah. Beberapa siswa lain saling mensuport, terdengar suara tepuk tangan dari seluruh siswa. Devano membuang nafas kasar lalu berjalan ke barisan semula.

Setelah itu upacara di bubarkan dan semua siswa langsung kembali ke kelas masing-masing . Devano dkk berjalan hingga berhenti di kantin. Memang dasarnya mereka begitu.

"Gue bangga sama Lo Dev" ujar Gilang

"Setelah ini gue nggak tau harus jalani hidup tanpa Sakatonik"

"Kita tetap keluarga bro"

Tiba-tiba

"Dev aku carik'in ternyata kamu disini" ujar seorang perempuan

"Kenapa?"

"Aku pikir setelah kamu batalin pertunangan kita terus-"

"Pertunangan itu kita lanjutin" putus devano

"Hah?"

"Besok" tegas devano membuat Keysa melotot kan matanya tak percaya. Impian dia sekarang sudah ada di depan mata dan sebentar lagi Devano akan menjadi miliknya.

"Kalau nanti pulang sekolah kita siapin semuanya ya?"

"Hmmm"

Disisi lain ada seseorang yang menguping dari balik dinding. Hatinya sangat sakit mendengar percakapan mereka. Bukan karna Steffy cemburu melihat devano ngobrol dengan Keysa. Tapi dia cemburu kalau devano akan melanjutkan pertunangan nya dengan Keysa. Rasanya Steffy ingin sekali menghilang dari bumi. Andai saja ia mempunyai kantong ajaib seperti Doraemon.

•••••

"Lo dari mana fy.?? Kusut amat muka Lo kek jemuran belom di setrika".

"Ah bacot Lo. Gue pusing"

"Lo kenapa? Fy Lo kenapa? Cerita sama gue" cerocos Adel tidak berhenti membuat suasana hati Steffy semakin kacau

"Tau ah gue mau tidur jangan ganggu gue . Titik" tegas Steffy lalu menelungkup kan kepalanya di atas meja

"Lah bocah. Di perhatiin malah kek kampret" umpat  Adel

Brakkk

Steffy bangun dari tidurnya dan langsung menggebrak meja miliknya

"Ayam..ayam.. eh ayam..ayam eh"

"Anjir kaget gue"

"Lo tau Del. Devano bakal beneran tunangan sama Keysa besok...hiks..hiks". Rengek Steffy

"Udahlah fy. Bukannya dulu Lo kekeh banget nggak mau Nerima devano lagi, tapi kenapa sekarang jadi gini? ".

"Gue sayang sama dia Del. Gue nggak Nerima dia karna gue takut bang Rey bakal mukulin Devano, tapi apa? Gue belom sempet Nerima devano aja bang Rey udah ngehajar devano abis- abisan. Hiks.. hiks.."

"Cengeng banget si Lo. Bukan Steffy yang gue kenal."

"Gue harus gimana sekarang Del. Devano pasti marah banget sama gue karna kelakuan bang Rey. Lo tau? Tadi pagi aja gue di cuekkin sama devano. Huwaaa aa"

"Gue heran sama Lo.. Lo yang nolak Lo yang nangis. Aneh banget jadi cewek"

"Gue gitu kan ada alasannya Del.. gue ngelakuin ini kan nggak maksud nolak devano tapi demi kebaikan dia juga "

"Mangkanya jangan sengaja lari kalau nggak mau di kejar. Lo sih! Sok-sokan nolak. Padahal mah ngarep" omel Adel menasehati Steffy. Tapi Steffy masih tetap meraung-raung

"Udah. Lupain dia. Katanya Lo bahagia kalau devano bahagia. Meskipun nggak sama Lo. Lo sendiri kan yang bilang sama gue."

Entah Steffy saat ini merasa sakit yang paling dalam seumur hidupnya. Mungkin kemarin keajaiban bagi dirinya karna devano tidak jadi bertunangan tapi kenapa sekarang malah begini.??

Jadi Lo beneran mau tunangan Sama Keysa Dev ?? ... Batin Steffy

DEVANO (TERBIT)Where stories live. Discover now