Pembubaran Sakatonik!

8.3K 329 4
                                    

Budayakan vote setelah membacanya

Sekarang sudah waktunya, waktu yang tidak pernah mereka duga sebelumnya, nanti pada saat upacara bendera Devano akan mengumumkan pengumuman yang sangat penting terkait dengan Persaudaraan mereka. Pagi ini Devano serta antek-anteknya berada di taman belakang sekolah. Ini bukan terakhir yang namanya persahabatan itu tidak ada ujung akhirnya. Semua keputusan sudah di pertimbangkan sedemikian rupa agar semua yang bersangkutan bisa menerima dengan ikhlas

"Gue nggak nyangka sakatonik harus bubar di angkatan kita. Gue nggak tau harus ngomong apa ke senior yang udah lulus kalo mereka tau sakatonik bubar. Pasti mereka kecewa banget" ujar Gilang membuka percakapan

"Gue bangga karna bisa jadi bagian dari sakatonik, semoga setelah ini tidak ada geng-geng baru setelah kita lulus" lanjut bara

"Lo kenapa diem aja Dev?"

"Selama tiga tahun gue nggak becus jadi ketua, gara-gara masalah pribadi gue, Lo semua harus jadi korban. Termasuk sakatonik" ujar Devano sambil tertunduk di bangku taman

"Gue bangga sama Lo Dev! Jangan pernah Lo mikir kalo ini semua salah Lo. Karna emang pada dasarnya Taruna sama angkasa udah jadi musuh dari dulu" tegas Alvaro

"Ini sejarah buat kita, karna Lo Dev! Jadi ketua terakhir di sakatonik. Ini berkesan banget buat Lo dan buat kita semua. Lo ketua kita yang paling egois, paling galak, dan yang penting Lo yang ngenalin kita dengan namanya solidaritas"

"Gue sayang banget sama kalian" ujar Gilang, semuanya langsung bergedik ngeri mendengar Gilang bicara

"Idih najis. Jijik gue dengernya" ujar Surya

"Beneran gue sayang banget sama kalian. Terutama Lo Dev" Devano yang mendengar langsung merinding . Apakah Gilang sudah enggak Normal lagi? Pikirnya

"Eh kemarin gue ya yang kena tonjok Reyhan. Kenapa otak Lo yang jadi gesrek gini? Ketus devano

"Udah-udah bentar lagi upacara mulai tuh. Mendingan kita jalan ke lapangan sekarang" putus Alvaro. Lalu mereka semua berjalan ke arah lapangan.

5 menit lagi upacara akan di laksanakan, devano dkk berhenti di depan kelas, mereka nongkrong sambil menunggu siswa lain yang baris ke tengah lapangan. Pasalnya jika Devano dkk dulu yang baris itu akan menjadi sejarah yang paling fenomenal  .

Saat Gilang, bara dan Surya sibuk dengan menggoda adik kelas berbeda dengan Devano dan Alvaro. Mereka hanya diam sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

"Fy... Devano tuh.  Nggak Lo samperin?" Cerocos Adel saat tau posisi devano dkk

"Ntaran aja deh. Upacara udah mau mulai"

"Ah bentar aja Lo samperin. Ntar ilang Lo nangis-nangis lagi" ujar Adel sedikit sewot

"Yaudah carik'in gue barisan ya. Ntar gue nyusul. INGET YANG PALING DEPAN" Ucap Steffy sembari berlari ke arah Devano. Adel memutar bola matanya malas.

Saat Devano sadar kehadiran Steffy, ia hanya berdiam diri, tidak melakukan apapun termasuk 'said hai' ke Steffy.

"Pagi Dev. Tumben Lo udah siap? Mau ikut upacara?"

"..."

"Gue denger sakatonik mau di bubarin ya?" Tanyanya lagi namun devano tetap tidak menjawab

"..."

"Sorry! Gue tau ini semua salah bang Rey. Gue minta maaf atas nama dia"

"Nggak perlu" singkat

DEVANO (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang