Part 15 (Edited)

40.4K 1.7K 13
                                    

        Resepsi Pernikahan Aris dan Dara digelar di Gedung “R” yang bertempat di Surabaya, bernuansa mewah dan elegan. Ketika di depan gedung, para undangan akan disajikan beberapa foto pre-wedding Aris dan Dara yang terlihat mesra, mereka berfoto di depan Akademi Militer dan hutan mangrove. Saat memasuki gedung tempat digelar nya resepsi, akan ada karpet merah, meja-meja panjang dengan taplak berwarna warna putih tulang. Hiasan di gedung pun terkesan menarik, sebab banyak bunga yang terpasang di dinding-dinding gedung dan pohon sakura replika di tengah gedung.

                Dara sudah turun dari mobil dibantu dengan Aris, setelah itu keduanya memasuki gedung dengan bergandeng tangan. Tiba di dalam gedung, kedua mempelai diberi petunjuk oleh sang inspektur upacara Pedang Pora yang merupakan Komandan Batalyon nya Aris, untuk mempersiapkan diri mengikuti upacara Pedang Pora. Dara menggenggam erat lengan Aris, tangan kiri nya digunakan untuk memegang sebuket bunga mawar berwarna merah. Dara tampak sangat mempesona menggunakan kebaya berwarna hijau muda yang menjuntai ke bawah dengan taburan swarovski, Aris terlihat sangat gagah dan tampan memakai seragam hijau khas militer lengkap dengan baret hijaunya. Kedua nya melangkah mendekat ke Pasukan Pedang Pora yang seluruhnya adalah adik letting dari Aris yang masih berpangkat Letnan Dua.

                Usai komandan pasukan memberi laporan pada kedua mempelai, Pasukan Pedang Pora yang saling berhadapan pun menghunus pedang nya. Dengan perlahan, kedua mempelai melewati pedang-pedang yang terangkat ke atas mengikuti kedua nya dengan iringan tambur yang terus dibunyikan.

Sang pembawa acara mengartikan makna dari pedang yang terhunus tersebut, “Pedang yang terhunus melambangkan bahwa dengan bersikap dan berjiwa ksatria kedua mempelai siap mengatasi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan.”

Aris dan Dara telah melewati pedang-pedang yang terhunus tadi, kemudian mereka diikuti para Pasukan Pedang Pora yang berjalan dengan tegap mengantar kedua mempelai di depan pelaminan. Saat di depan pelaminan, Pasukan Pedang Pora membentuk formasi lingkaran dengan kedua mempelai di bagian tengah nya. Dalam formasi lingkaran, Aris beserta Pasukan Pedang Pora menyanyikan Hymne Taruna, dilanjutkan dengan pedang yang menghunus ke atas dari segala penjuru yang membentuk payung. Pembawa acara kembali menyampaikan arti dari bentuk tersebut, “Pedang terhunus ke atas membentuk payung  yang melambangkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi segala rintangan kehidupan dan selalu ingat untuk memohon lindungan dan petunjuk kepada-NYA.” Dalam formasi ini, pembawa acara mempersilahkan Bapak Komandan Batalyon beserta Istri selaku atasan Aris untuk memasangkan cincin dan menyerahkan pakaian Persit Kartika Chandra Kirana, tanda bahwa Dara sudah sepenuh nya diterima menjadi bagian dari Istri Prajurit. 

Setelah pasukan menurunkan pedang nya, diluar dugaan Aris melepas baret hijau nya sekilas dan menunduk untuk mencium dahi Dara. Pada saat itu, bunga-bunga turun dari atas, membuat Dara ingin meneteskan air mata karena terlalu bahagia saat ini. Pembawa acara memberitahukan bahwa kedua mempelai dipersilahkan untuk duduk di pelaminan, dengan lembut Aris membantu Dara naik ke pelaminan, menuntun wanita yang kini menjadi istri nya itu untuk mendampinginya di pelaminan. Kedua nya memberikan jawaban dari laporan sang komandan pasukan untuk membubarkan pasukan, setelah itu terdengar aba-aba ‘hadap kiri, hadap kanan, grak!’ dan saat itu Upacara Tradisi Pedang Pora berakhir digantikan dengan sesi berfoto bersama pengantin dan memberi ucapan selamat kepada keduanya.

Dengan semangat, Aris dan Dara memunggungi para undangan dan mengayunkan buket bunga. Dalam hitungan ketiga, mereka melempar buket bunga dan diperebutkan oleh para tamu undangan, beruntung Anna yang mendapatkannya.

“Yeeey! Habis ini gue bakal nikah!” teriak Anna dengan girang dan ditanggapi Ryan yang sempat menjadi bagian dari Pasukan Pedang Pora dengan gelengan kepala.

My Life Partner!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang