Part 5A

38.3K 1.9K 5
                                    

                “Kenapa kakak disini?” Dara mengambil bantal dan melemparkannya ke arah Aris, Aris dengan sigap menangkap bantal tersebut.

                “Nanya terus ah, capek nih aku.” Aris memakai kaos putih yang berlambangkan Akmil di bagian dada nya. Lalu, tanpa persetujuan Dara, Aris merebahkan diri di ranjang berukuran king itu.

                “Kok disini sih tidurnya? Yaudah aku pesan kamar satu lagi deh,” gumam Dara. Belum sempat dia menjejakkan kaki nya di lantai, tangannya sudah dicekal terlebih dahulu.

                “Enak saja, kamu tidur disini. Sama abang ya, dek,” gurau Aris. Dara yang kelelahan hanya bisa menggelengkan kepalanya dan dengan pasrah dia ikut berbaring di ranjang, sebisa mungkin Dara tidak mendempetkan tubuhnya dengan tubuh Aris.

                “Cowok ganteng dikasih pantat itu penghinaan namanya,” Aris berdeham keras berusaha menyindir Dara. Dara membalikkan tubuhnya dan memukul dada Aris karena kesal.

DARA POV

               

                Dengan langkah gontai aku menuju ranjang yang ditiduri Mas Aris, aku hanya menggelengkan kepala karena tidak tau apa yang harus aku perbuat. Aku sengaja tidur memunggunginya untuk menetralkan jantungku yang berdebar-debar karena nya.

                “Cowok ganteng dikasih pantat itu penghinaan namanya,” ucap Mas Aris dengan suara lirih.

                Sungguh aku sangat lelah menempuh perjalanan yang menghabiskan waktu dan membuat tulangku serasa remuk. Aku membalikkan tubuhku dan langsung memukul dada keras nya itu dengan tenaga yang tersisa, dia menahan tanganku dan membuka mata.

                “Nah gini dong, dari tadi kek balik badan. Udah cepet tidur, lingkar mata kamu tuh udah kayak panda aja hitam gitu,” Mas Aris menarik tubuhku mendekat ke arahnya dan lengan kokohnya dilingkarkan di pinggangku. Debaran di jantungku berpacu lebih cepat dari biasanya, sampai-sampai aku malu kalau terdengar oleh Mas Aris.

                Tak lama setelah itu, rasa kantuk mulai menyerangku dan membawaku ke alam mimpi.

-----

                Pagi harinya, Dara terbangun tepat jam 04:20. Dilihatnya Aris belum terbangun dari tidurnya, Dara memperhatikan wajah Aris.

Kenapa ada makhluk setampan dia?’ batin Dara.

Dara hendak menelusuri lekuk wajah Aris dengan jari telunjuknya, tapi terhenti ketika Aris mengerjapkan kedua mata nya dan perlahan-lahan membuka mata nya.

                “Asik banget, bangun-bangun udah ada bidadari yang liatin aku,” canda Aris dengan suara serak khas bangun tidur miliknya.

                “Bidadari apaan sih, bidadari neraka gitu?” Dara menyingkirkan lengan Aris yang berat dari tubuhnya dan selimut yang menutupi tubuh keduanya. Tangan Dara ditarik oleh Aris, membuatnya jatuh menimpa Aris.

                “Ada apa lagi, sih?!? Aku tuh marah sama Mas, masa tidur bareng gitu! ‘Kan seharusnya enggak boleh, belum sah!” Dengan cepat Dara menepis tangan Aris dan menyingkir dari tubuh Aris, Aris hanya terbengong karena belum sadar seutuhnya dari tidur.

                “Yah, salah lagi. Alamak,” Aris mengacak rambutnya frustasi.

My Life Partner!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang