Entahlah, aku merasa senang hari ini. Aku berhasil melupakan beberapa masalahku untuk hari ini.

Ketika pelajaran Penjaskes telah usai, aku dan teman-temanku masuk ke dalam kelas dan beristirahat. Ada yang merebahkan diri di lantai yanh dingin. Ada yang minum untuk memuaskan dahaga. Seperti aku, aku memutuskan untuk minum. Tapi kali ini aku minum dari tempat yang berbeda. Hari ini aku membawa dot bayiku.

Tentu ini menjadi perhatian bagi teman-temanku. Tapi aku tidak peduli dan tetap minum dari dot bayi ini. Ya akhirnya teman-temanku hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum.

"Kaya bocah lo!" ucap Rafan.

"Bodoamat, ga peduli," balasku.

"Heran gue, ada orang kaya elo di muka bumi ini," ucap Moza.

"Aneh ih.. tapi lucu juga sih," ucap Discha.

"Dih apaan, aneh!" timpal Yasa.

"Bodoamat!" Ucapku acuh.

***

Aku tengah berbaring di sofa sambil memainkan ponselku. Aku sibuk memperhatikan instagram, melihat-lihat postingan para food blogger dengan makanan-makanan yang menggugah seleraku.

Sial, aku jadi lapar.

Drrtt drttt drttt

Ponselku tiba-tiba memunculkan sebuah nama, Alfa. Ada panggilan video dari Alfa. Dengan segera aku menggeser layar pada tombol hijau. Dan selanjutnya aku melihat sosok Alfa yang tengah memegang gitar.

"Ada apa Al?"

"Gabut," jawabnya dari seberang sana.

"Aku numpang nyanyi yak," lanjutnya lagi. Aku menganggukkan kepalaku dan kemudian memperhatikan Alfa dari layar ponsel.

Jreng..

"......"

Argh!

Dia bernyanyi dengan bahasa china. Aku tak tau apa yang ia nyanyikan. Tapi aku membiarkannya saja.

Dan tak lama ia sudah menyelesaikan lagunya. Alfa tersenyum.

"Yuk nyanyi bareng," ajaknya.

"Hmm.. boleh. Lagu apa?" tanyaku.

"Shallow." ucap Alfa akhirnya setelah berpikir sebentar.

"Oke!" ucapku menyetujui.

Jreng..

"Tell me something girl. Are you happy in this modern world? Or do you need more? Is there something else you're searching for? I'm falling. In all the good times i find my self. Longing, for change. And it the bad times i fear my self.." Alfa bersenadung.

"Tell me something boy. Are you tired trying to fill that void. Or do you need more? Ain't it hard keeping it so hardcore? I'm falling. In all the good times i find my self. Longing, for change. And it the bad times i fear my self.." sambungku.

Prok prok

Alfa bertepuk tangan dari seberang sana. Aku turut mengikutinya. Ternyata suara aku dan Alfa tak terlalu buruk. Mungkin bisa menjadi next idol haha.

______________________

Di mulmed ada foto surat sebenarnya. Aku pernah bilang ini cerita nyata kan? Nah emang bener, aku bercerita dengan bukti-bukti yang jelas. Tapi gambarnya aku blur-in, takutnya terlalu membuka privasi seseorang. Dan yang aku tulisin bukan berarti ngarang sendiri. Tetep berdasarkan surat aslinya kok. Ada beberapa yang aku kurangi demi kenyamanan bersama. Tapi ga aku tambah sama sekali kok. So enjoy..

Oh iya cerita ini udah mau selesai. Detik-detik ending nih!

Vote terus yak hihi, oh iya komen juga boleh. Aku suka bacain komen-komennya, bikin aku semangat ajaaaa. Terimakasih buat yang udah ngedukung ceritaku sampe sejauh ini. I love u guys <3

Pencet bintang disini
👇

Kamu dan BandungWhere stories live. Discover now