18. [Name] END

23.1K 2.4K 413
                                    

"Banyak sekali yang ingin kusampaikan kepada kalian semua malam ini" kata Dumbledore,
"tetapi pertama-tama aku harus menyatakan kehilangan orang yang sangat baik, yang seharusnya duduk di sini," Beliau memberi isyarat ke arah meja Hufflepuff. "Menikmati pesta ini bersama kita. Kuminta kalian semua berdiri, silakan, dan bersulang untuk Cedric Diggory."

Mereka mematuhinya, semuanya. Kursi-kursi berderit ketika mereka berdiri, dan mengangkat gelas, dan berseru bersama, dalam suara keras, rendah, menggemuruh, "Cedric Diggory."

Sekilas aku memergoki Harry sedang melihat Cho diantara teman-temannya. Air matanya bercucuran. Harry menunduk memandang meja ketika mereka semua sudah duduk lagi.

"Cedric adalah anak yang menunjukkan banyak kualitas yang merupakan karakteristik Hufflepuff," Dumbledore melanjutkan. "Dia teman yang baik dan setia, pekerja keras, dia menghargai permainan yang jujur. Kematiannya telah mempengaruhi kalian semua, apakah kalian kenal baik dengannya atau tidak. Karena itu, kurasa kalian berhak untuk mengetahui bagaimana persisnya kematiannya terjadi."

Aku mengangkat kepala dan menatap Dumbledore. "Cedric Diggory dibunuh oleh Lord Voldemort."

Bisikan-bisikan panik menyapu Aula Besar. Anak-anak memandang Dumbledore tak percaya, dengan ngeri. Dumbledore tampak sangat tenang sementara menunggu mereka diam.

"Kementerian Sihir," Dumbledore melanjutkan, "tidak setuju aku menyampaikan hal ini kepada kalian. Mungkin juga beberapa dari orangtua kalian terkejut sekali aku memberitahukan hal ini entah karena mereka tidak percaya bahwa Lord Voldemort telah kembali atau karena mereka beranggapan aku seharusnya merahasiakan hal ini, mengingat kalian masih terlalu muda. Meskipun demikian aku percaya, bahwa kebenaran lebih baik daripada kebohongan, dan bahwa segala usaha untuk berpura-pura bahwa Cedric meninggal karena kecelakaan, atau semacam kekeliruan yang dilakukan olehnya sendiri, merupakan penghinaan bagi kenangan akan dirinya."

Terpana dan ketakutan, semua wajah di Aula Besar menghadap Dumbledore sekarang... atau hampir semua wajah. Di meja Slytherin, terlihat Draco Malfoy menggumamkan sesuatu kepada Crabbe dan Goyle. Entah apa. Entah soal membicarakan Harry yang seolah tak pantas, atau membicarakan betapa Cedric. Lalu dia memaksa diri memandang Dumbledore lagi.

"Ada satu orang lagi yang harus disebut dalam kaitannya dengan kematian Cedric. Yang kubicarakan ini, tentu saja, adalah Harry Potter."

Seakan ada riak menyapu aula ketika kepala-kepala menoleh pada Harry, sebelum kembali memandang Dumbledore.

"Harry Potter berhasil lolos dari Lord Voldemort," kata Dumbledore. "Dia mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk mengembalikan jenazah Cedric ke Hogwarts. Dia menunjukkan, dalam segala hal, keberanian yang hanya diperlihatkan sedikit penyihir dalam menghadapi Lord Voldemort, dan untuk ini, aku menghormatinya." Dumbledore menoleh takzim kepada Harry dan mengangkat pialanya sekali lagi.

Hampir semua hadirin mengikutinya. Mereka menggumamkan namanya, seperti sewaktu menggumamkan nama Cedric, dan minum untuknya.

Sekali lagi, tak ada sosok tampan jangkung yang duduk di meja Hufflepuff.

***

Seperti itulah upacara Cedric diadakan. Bohong kalau aku merasa baik-baik saja. Aku sungguh berusaha amat keras mengontrol wajah, rasa, dan pikiranku agar bisa terlihat normal. Aku memang merasa sedih, tapi aku sadar jika terpuruk seperti itu sama sekali tidak merubah apapun.

Aku membayangkan setelah Turnamen Triwizard, Cedric akan mentraktiku banyak makanan. Lalu kami bercerita banyak hal, banyak mendiskusikan berbagai pelajaran yang tidak diketahui, dan menggosip soal para hantu.

REASON ✔ [Draco Malfoy x Reader]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon