10. [Name]

18.8K 2.7K 1.2K
                                    

Keadaan mulai membaik.

Setelah melihat betapa bahayanya melawan naga, orang-orang yang membenci Harry mulai ragu, sungguhkah Harry sengaja mencantumkan nama untuj mengejar kematian diterkam naga? Seperti itu mungkin yang dipikirkan mereka.

Yah, yang jelas orang-orang menjadi jauh lebih baik dan menyadari kalau Harry telah membawa nama baik untuk sekolah dan asrama mereka sendiri. Dan lihatlah Ron, dia telah meminta maaf kepada Harry.

Sebenarnya tidak dibilang minta maaf juga. Tapi intinya mereka berbaikan. Aku cukup senang. Orang-orang—paling banyak dari asarama kami, sudah memandang Harry seperti biasa. Pin Harry Bau juga sudah tidak terlihat.

Saat ini kami duduk di meja makan. Sarapan dan makanan di Hogwarts selalu enak-enak! Kami duduk berempat seperti sedia kala. Aku, Hermione, Ron, dan Harry.

“Oh lihatlah siapa yang berbaikan,” ujarku menyindir.

Ron cengar-cengir tidak jelas. Hermione sibuk membaca koran Daily Prophet. Sementara Harry, meminum secangkir teh sambil memandangi Cho. Terang-terangan sekali!

Teman Cho yang menyadari kalau Harry menatap temannya, segera memberi tahu Cho. Dan Cho menyruh teman-temannya diam, lalu menoleh ke Harry dan memberi senyuman—membuuat Harry salah tingkah dan menyemburkan teh yang diminumnya. Jorok!

“Harry, kau jorok sekali!” bentakku. Harry tidak mengacuhkanku. Masih terus memandangi Cho.

Beberapa detik kemudian, Cedric datang dan duduk di depan meja Cho. Ah iya.. mereka berpacaran ya. Harry masih belum mengalihkan perhatian, mungkin terlalu fokus bagaimana melihat seluruh wajah Cho. Cedric yang secara tidak langsung juga merasa ditatap, ikut menolehkan kepala ke arah meja kami. Bukan Harry yang ditatapnya, melainkan aku. Dan aku cepat-cepat membuang muka.

Entah dengan alasan apa, setiap kali melihat mereka berduaan—ingin rasanya aku tidak mengenal Cedric ataupun Cho.

Hermione menghempaskan korannya di meja, “Aku tak percaya dia melakukannya lagi!" Ucapnya berapi-api. “Dia tulis, ‘Ms. Granger seorang gadis biasa tapi berambisi, nampaknya memiliki selera ada penyihir tersohor. Sasarannya terakhir menurut sumber berita tak lan adalah Viktor Krum. Dan temannya Ms. [Last Name], tampak menyukai Harry Potter diam-diam. Tak ada berita mengenai bagaimana Harry Potter menerima pukulan emosional terkahir ini!’ dan di halaman depannya, ada fotoku dengan Harry sedang berpelukan, dilihat [Name]. dasar Rita!”

“Makanya aku tidak mau baca koran Daily Prophet. Banyak tulisannya yang sama sekali tidak bisa dipercaya,” balasku.

“Menyebalkan bukan? Ya, begitulah yang aku rasakan saat dia menulis tentangku dulu,” timpal Harry.

Ron menoleh dari kegiatan mengunyahnya, “Tunggu saja Rita menulis artikel tentangmu dan Cho,”

“Jangan ngaco!”

Aku dan Hermione terkikik. Tak lama kemudian, seorang bocah datang membawa suatu bingkisan yang kemudian diserahkannya pada Ron. Setelah Ron menerima bingkisan, bocah itu tak mau pergi. Hermione memasang wajah ‘ada apa?’ dan Ron mengatakan, “Nanti saja Nigel. Ayo pergi cepat,” bocah bernama Nigel menuruti perintah Ron.

“Apa yang sebenarnya kau rencanakan?” tanyaku heran.

“Aku menjanjikannya tanda tangan Harry. Penggemar beratnya, kau tahu,”

Aku manggut-manggut. Ron menyobek bingkisan dan mengeluarkan isinya. Sebuah jubah kuno dengan renda-renda berwarna putih.

Ron mengenyit heran, “Ini pasti salah kirim!” dia terus mengulang kalimat itu beberapa kali, bahkan setelah memastikan pada Ginny.

REASON ✔ [Draco Malfoy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang