2.

26.5K 3.3K 810
                                    

Namaku [Name] [Last Name]. Aku orang Asia dan pindah ke Eropa sewaktu aku masih kecil. Ayahku penyihir berdarah murni, dan ibuku kelahiran muggle. Tahu kan, yang biasa disebut 'muggleborn'. Dan olokan kasarnya mudblood. Oh, tapi ibuku tentu tidak serendah julukan 'mudblood' itu.

Keluarga kami cukup terpandang di kalangan penyihir. Ayah bekerja di Kementerian Sihir sebelum dia meninggal waktu aku berumur 6 tahun dan Ibuku seorang pengusaha yang sukses dengan usahanya itu—toko jubah, restoran di Diagon Alley, toko buku, dan beliau juga seorang penulis. Ibuku menulis apa saja yang bermanfaat. Namanya dikenal sebagai Kelahiran Muggle yang berbakat. Mungkin mirip seperti Hermione.

Wajahku lain dari anak-anak di Hogswart. Rambutku hitam. Mungkin, hanya Cho Chang, Patil bersaudara dan aku yang berwajah Asia. Mungkin juga karena aku orang Asia, orang-orang biasa memanggilku langsung dengan nama depanku, bukan nama belakangku.

Sekarang aku berada di tahun keempat Hogwarts. Umurku 14 tahun. Dan aku murid Asrama Gryffindor.

***

"[Name] kenapa kau tidak bilang kalau jago beladiri?" Hermione bertanya padaku setelah berada di perpustakaan.

Aku mendelik pada Hermione, "dan kenapa kalian meninggalkanku sendirian sih tadi?" gerutuku. Mereka bertiga hanya berpandangan lalu nyengir tanpa dosa. Yah buukan masalah yang besar juga sih. Tapi gara-gara mereka, aku mengalami degupan jantung yang lebih cepat dari biasanya.

Harry menjawab dengan cengirannya, "Aku berpikir kalau misalkan kau yang menangani Malfoy, dia tidak akan berani menjahilimu,"

"Iya [Name]. Kan kau mengaguminya. Kau sering diam saja kan kalau kami sedang berdebat dengannya? Mungkin kau kagum. Selama tiga tahun juga kau tidak memanggil namanya. Mungkin kali ini [Name] akan berjuang..." Ron mulai berkhayal yang tidak-tidak. Buru-buru kutimpuk kepalanya dengan buku.

Diam-diam aku melihat Hermione menatap Ron dengan pandangan yang lain dari biasanya.  Mungkin hanya perasaanku saja, atau aku yang mulai menyadari bahwa Hermione menjadi sedikit berbeda pada Ron? Dia juga kadang salah tingkah saat Ron terang-terangan menatapnya. Bahkan sampai menjatuhkan sendok saat makan malam kemarin gara-gara Ron membantu mengusap saus yang ada di bibir Hermione.

"Lucu sekali, Ron," aku menatapnya sinis. Dan tatapan Hermione kembali teralihkan. Kulihat dia sedikit salah tingkah karena kupergoki sedang memperhatikan Ron. Segera kubahas topik yang lain.

"Oiya Mione. Aku belajar dari lingkungan nenekku. Di sana ada dojo. Aku kadang belajar di sana saat mengunjunginya. Oh benar-benar menyenangkan loh!"

"Apa itu dojo?" tanya Ron heran.

"Kau keren [Name]. aku merasa tersiksa bersama keluarga Dursley. Alih-alih aku yang belajar beladiri, aku malah dijadikan samsak oleh Dudley. Yah itu dulu sih, sebelum aku masuk Hogwarts," Harry menghela napas. "Aku lega,"

"Aku ingin mempelajarinya. Hah... tapi Mum dan Dad tidak membolehkanku," Hermione murung.

"Apasih dojo itu?" Ron kesal tidak direspon. Hermione yang terganggu akan rengekan Ron segera menarik bahu Ron agar berhadapan dan Hermione menjelaskan dengan tidak sabaran sambil marah-marah

Aku dan Harry hanya terkikik.

"Tahu tidak, saat Piala Dunia Quidditch, aku melihat Death Eaters," Harry menyeletuk sambil membuang muka ke arah lain.

REASON ✔ [Draco Malfoy x Reader]Where stories live. Discover now