17. [Name]

16.8K 2.3K 499
                                    

Pernahkah kau merasa tidak percaya akan suatu hal, padahal itu jelas-jelas nyata ada di hadapanmu?

Aku tidak bisa berkata-kata. Tidak bisa meraung-raung seperi gadis-gadis lain yang kehilangan Cedric. Tidak bisa seperti Cho yang menatap Cedric dengan tangis parah sesenggukan. Aku juga tak akan bisa seperti Amos Diggory yang berteriak-teriak soal Cedric. Semua berduka.

Aku kembali tak bisa berkata-kata.

Rasanya baru sesaat saja ketika dia mengatakan segala hal mengenai rasa. Dalam hitungan sekejap hal itu lenyap tak berbekas. Kepalaku bahkan masih belum ingat sempurna apa yang dikatakannya. Tapi aku ingat jelas pelukan perpisahan itu, pelukan yang penuh arti. Wajah seputih vampire itu tidak akan lagi aku tatap, dan tangannya tidak akan lagi mengacak-acak rambutku.

Aku merasa kehilangan. Sangat. Aku ingin menatapnya lagi. Aku ingin berkata bahwa kita masih punya banyak mimpi untuk diseleseikan. Ayo kita buat masa depan indah dimana aku dan kamu bisa saling bekerja sama selamanya. Aku ingin mengatakan banyak hal selama ini, aku ingin kamu mengetahui bahwa kamulah pemilik dekapan hangat yang selalu aku rindukan. Kuanggap kamu lebih dari segalaku. Kamu keluargaku. Kamu seperti sosok Ayah saat aku membutuhkan, seperti seorang kakak, dan bahkan kamu bisa melebihi ekspetasiku. Segalanya yang ada dalam diri Cedric selalu spesial. Tidak ada kekurangan khusus darinya.

Aku menutup mulutku dan menangis tertahan. Tenggorokanku tercekat, pandanganku kabur oleh air mata yang semakin jatuh. Aku ingin memeluknya... lagi... di musim dingin ini.

Seseorang langsung menarik bahuku dan mendekap kepalaku tepat di dadanya-aku mulai menangis dan meraung-raung sekeras-kerasnya, walaupun suaraku teredam. 

Terimakasih, Malfoy

Aku balas memeluknya sekuat tenaga. Aku tidak peduli meski Malfoy merasakan sesak. Meski tribun tempat kami berdiri mulai bergoyang-goyang karena banyaknya massa yang ingin melihat tubuh Cedric.

Orang-orang tidak ada yang tahu kalau aku dan Cedric punya hubungan jauh lebih spesial.

Aku mendengar bisikan Malfoy, "Dia, dia pasti bahagia pernah bertemu denganmu. Percayalah itu."

Kata-katanya justru membuatku semakin menangis.

Aku kehilangan kesadaranku.

***

Berbagai kejadian telah terlewati dengan begitu lambat. Hari-hari tanpa adanya Cedric jauh membuatku merasa seperti orang lain. Kutukan tak termaafkan--Avada Kedavra--itu yang menyebabkan dia tiada. Rasanya jadi membenci Voldemort beberapa kali lipat. Aku jauh lebih tenang daripada di tribun. Waktu itu, aku pingsan dan Malfoy buru-buru membawaku ke rumah sakit.

Meski aku merasa hari berjalan bagitu lambat, ada kejadian penting yang telah terlewati. Professor Mad Eye-Moody, belakangan ini kutahu bahwa dia bukanlah Mad-Eye yang sebenarnya. Barty Crouch Junior, itulah sosok yang selalu meminum ramuan polyjus demi mempertahankan tubuhnya. Intinya dia adalah pelahap maut yang ditugaskan membawa Harry menemui Voldemort untuk mewujudkan tubuh sempurnanya menyerupai manusia. Dia menjebak Harry melalui portkey di piala Triwizard. Mencoba membuat Fleur, Krum, dan Cedric kalah. Tapi-ah sudahlah. Itu sudah terjadi.

Sekarang adalah bagaimana caranya agar aku bisa membuat Cedric terus hidup dalam hatiku. . Aku berjanji, tidak akan menangis lagi. Aku berjanji pada diriku juga kalau aku akan melesat jauh lebih kuat-secepat terbang Cedric saat menjadi seeker. Banyak hal yang telah Cedric lakukan dalam diriku dan tidak akan pernah hilang dalam ingatan.

Kini, aku sedang melihat langit siang hari di musim dingin. Cuaca tidak berubah, matahari tak nampak. Angin dingin meniup-niup rambutku pelan. Menerpa wajahku dengan titik-titik saljunya.

REASON ✔ [Draco Malfoy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang