Part 6 : Menyebalkan

Start from the beginning
                                    

Sial...

"Tenang aja A, daddy dan mommy akan bawa istri kamu tepat pada waktunya" ucap daddy sedikit ambigu. "Iya kan Mom"

"Mas Arion... ini" teriak Zyan sambil membawa beberapa berkas dengan wajah kesalnya menuju Arion.

"Apa ini ?" Tanya Arion pura-pura tidak mengerti dengan berkas yang di bawa Zyan.

"Beberapa dokumen yang harus di tanda tangani mas Arion"

"Nggak bisa besok ?" Tanya Arion kesal.

Apa semua keluarganya hari ini ingin mengerjai dirinya di malam pertama nya ini ??? Menyebalkan.

"Nggak bisa Mas.. ini harus di tanda tangani sekarang. Besok gue dan Mas Bee yang akan gantiin lo meeting dengan mereka, so.. kalau mas Arion nggak tangani, gue gak bisa meeting sama mereka."

"Sini" kesal Arion sambil menarik berkas yang ada ditangan Zyan dengan kasar.

"Diruang kerja A" ucap Mommy dan daddy serentak.

Salah satu peraturan di rumah ini, jika pekerjaan kantor dibawa pulang maka harus dikerjain di ruang kerja, tidak boleh mengganggu kenyamanan di rumah ini dengan kerjaan yang dibawa kerumah.

****

Hampir 2 jam Arion berkutat dengan berkas-berkas yang dibawa Zyan. Kepalanya terasa berat. Hatinya kesal. Bahkan sekarang dia tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya setelah mendapat pesan singkat dari Davira.

"Bee.. lo lanjutin" ucap Arion datar yang langsung berdiri dan bersiap meninggalkan ruang kerja namun ditahan sama Bee.

"Minggir"

"Lo nggak boleh kemana-mana sebelum menyelesaikan ini semua"

"Apa lo nggak bisa nyelesainnya ??" Bee menggeleng membuat Arion semakin kesal.

Sepertinya keluarganya hari ini kompak mengerjai Arion.

"Akhhhh... sial..." geram Arion sambil menatap Bee dengan kesal. Dengan cepat Arion mengerjakan berkas-berkas yang ada di meja, hingga kepala dan punggungnya terasa sakit.

Arion melihat kearah jam yang berada di mejanya, kini sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Arion melihat ke arah Bee yang sekarang sudah tertidur lelap di sofa hingga tak terasa Arion menampilkan seringai diwajahnya.

Ini kesempatan bagus, untuk kabur.. Sorak Arion gembira didalam hatinya. Dengan pelan Arion melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu untuk meraih gagang pintu dan membuka agar dia bisa berlari ke arah kamarnya dan menemui Ane disana.

Ceklek..

"Ah... sialan pitunya dikunci..." lirih Arion kesal.

"Mau kabur lo ??" Tanya Bee dengan mata yang masih terpejam.

"Semuanya sudah selesai.. kuncinya mana ??"

"Tuch digantung" dengan bergegas Arion mengambil kunci dan membuka pintu. Dengan sedikit bersiul Arion berjalan menuju kamarnya.

"Sial..."

Saat Arion membuka kamarnya tampak 3 sosok wanita yang tertidur lelap diranjangnya. Siapa lagi kalau bukan sang Mommy, Davira dan juga Ane.

Tapi kenapa mereka tidur dikamar ini ? Bukannya mereka punya kamar masing-masing.

Ehhh... bagaimana kabar daddy ?? Ini pertama kalinya mommy tidur dikamar yang berbeda dengan daddy.

"Kenapa baru datang ??" Tanya daddy dengan tampang nya yang murka dan kantung mata nya yang sangat hitam. Begitu menakutkan.

"Kerjaannya banyak banget dad"

"Dasar bodoh.. kerjaan segitu aja tidak bisa dikerjakan dengan cepat." Arion mendesah kesal. Dia juga ingin secepatnya menyelesaikan kerjaannya dan langsung menemui Ane.

"Bangunkan mommy kamu sekarang" perintah Daddy. 

Dengan sedikit mengendap-endap seperti pencuri, Arion membangunkan sang Mommy.

"Ehhh A" ucap Mommy pelan dengan suara seraknya yang khas baru bangun tidur.

"Mom.." tatap Arion memelas berharap sang mommy mengerti apa mau Arion tanpa dia harus menjelaskannya lagi.

Capek...

Secara fisik dan pikiran, Arion benar-benar lelah hari ini. Dia tidak sanggup lagi berdebat dengan sang mommy, apalagi sang daddy sudah menunggu diluar dengan wajah marahnya.

"Kok kamu baru datang sekarang ??"tanya Mommy pelan, enggan untuk membangunkan Davira dan Ane yang sudah tertidur dengan pulasnya.

"Bee..." ucap Arion malas.

"Kamu tidur diluar saja atau kamu bisa tidur sama papi" ucap mommy yang langsung memejamkan matanya yang masih terasa ngantuk.

"Mom.. daddy diluar" Arion menggoyangkan tubuh mommy nya dengan pelan.

"Ngapain daddy kamu di luar ??" Tatap Mommy geram.

Wahh sepertinya tadi ada sesuatu yang terlewatkan Arion. Kalau dari raut wajah mommy yang tampak kesal, seperti nya daddy yang berbuat ulah kali ini.

"Nungguin mommy"

"Bilangkan sama daddy kamu, mommy mau tidur sama anak dan menantu mommy"

"Tapi mom... nanti daddy bisa ngamuk" ucap Arion panik.

"Biarin aja"

"Terus A bagaimana ?? Ini kan malam pertama A, seharusnya A yang disitu.. mommy.." Panggil Arion memelas.

Eeeennggghh..

Erang Davira yang terbangun karena tersenggol lengan Arion saat dia menggoyangkan tubuh sang mommy.

"A... lo kok disini sich ???" Tanya Davira dengan mata yang menyipit menatap Arion.

"Pertanyaan itu yang seharusnya gue tanyain ke elo" ucap Arion geram. "Ngapain lo tidur di kamar gue"

"Husstt jangan berantem, nanti Ane bangun" sela mommy sambil melotot kearah Arion.

"A... lo tidur sama daddy atau sama papi aja.."

"Enak aja lo.. sana lo, tidur di kamar lo" usir Arion. "Mommy juga tidur dikamar mommy, daddy udah nungguin di depan kamar"

"Apa ??? Daddy diluar ??" Tanya Davira dengan sedikit berteriak. Arion mengangguk.

"Wahhh gawat.. Mom, ayo kita keluar" ajak Davira cepat sambil sedikit menarik tangan Mommy yang enggan untuk bangun.

"Mom.. cepetan, sebelum daddy masuk" ajak Davira lagi.

"Mommy mau tidur disini"

"Apa mommy nggak mau cucu ??" Ucap Davira dengan nada membujuk.

"Cucu..!!!"

"Iya cucu" jawab Davira dan Arion serentak.

"Mau donk"

"Makanya mommy tidur sama daddy sekarang, biar Arion yang mewujudkan keinginan mommy"

"Tapi Ane.."

"Ayo mom..." tarik Davira.

"Yesss... akhirnya pergi juga" bathin Arion bersorak sambil mengunci pintu kamarnya, biar tidak ada lagi pengganggu yang mengganggu malam pertamanya bersama Ane.

Arion menatap wajah Ane yang masih tertidur lelap walaupun tadi sedikit ribut.

"Seperti ada yang aneh" curiga Arion saat dia menyenggol tubuh Ane namun tidak ada reaksi dari Ane.

"A... maaf yah, malam ini lo nggak bisa wujudkan impian mommy, karena Ane tidak sengaja meminum obat tidur milik papi" satu pesan dari Davira membuat Arion sangat kesal.

"Sial...." Arion menarik rambutnya dengan kasar kemudian bergegas ke kamar mandi.

ArionWhere stories live. Discover now