10. Theme Park

3K 205 20
                                    

Halooooo, Happy reading!!

Jangan lupa untuk :

VOTE

dan

KOMENT

Terimakasih❣️ Maafkan untuk typo🙏🏻



🎡🎢🎠

"Kakashi-sensei, belum ada setengah jam aku menginjakan kaki di sekolah tapi kita sudah harus pulang? Aku sudah susah payah bagun pagi untuk berdandan secantik ini!" sungut Ino pada Kakashi yang berdiri di depan kelas dengan wajah sayu nya.

Naruto membenarkan ucapan Ino, "Apa Kakashi-sensei tau jika bumi kita sekarang sedang krisis air bersih? Seharusnya hari ini kita libur lagi saja dari pada membuang-buang air untuk mandi!"

"Jadi jika hari ini kau tidak berangkat sekolah kau tidak akan mandi,Naruto?" tanya Sakura.

"Tentu saja tidak!"

"Ewh dasar jorok!" ejek Tenten.

Kakashi menatap murid-muridnya dengan tatapan tidak minat, "Hanya itu yang aku sampaikan. Sampai bertemu besok," ucap Kakashi kemudian keluar dari ruang kelas 2-1 tanpa memperdulikan wajah anak didiknya.

Tentu saja bukan tanpa alasan mereka merasa kesal. Mereka kesal karena hari ini adalah hari pertama masuk sekolah di semester dua namun ternyata Kakashi memberitahukan mereka jika sekolah hari ini cukup sampai pukul delapan pagi saja dengan alasan ada evaluasi tengah para guru.

Bukan kesal karena tidak bisa belajar di sekolah apalagi merasa rugi karena sudah membayar sekolah dengan mahal tetapi tidak ada pelajaran, tentu saja mereka merasa kesal karena lebih baik libur ditambah satu hari lagi.

Masuk sekolah hanya untuk mendengar pengumuman bahwa tidak ada pelajaran hari ini dan dipulangkan lebih awal benar-benar menyebalkan.

"Sial, lebih baik tadi aku lanjut tidur saja. Merepotkan!" sungut Shikamaru yang kini beranjak dari duduknya dan keluar dari kelas.

"Sekolah macam apa ini," gerutu Sai kemudian mengikuti Shikamaru keluar dari kelas.

"Dasar! Apa sih mau sekolah ini? Siapa yang sudah membangun sekolah tidak jelas seperti ini?" Naruto menendang mejanya kasar.

Plak!

"Baka." Sasuke memukul kepala Naruro dari belakang kemudian keluar dari kelas.

"Kau bertanya siapa yang membangun sekolah ini? Bukankah leluhur mu juga ikut membangun? Dasar bodoh," ejek Neji yang ikut memukul kepala Naruto.

Mereka pun akhirnya keluar dari kelas. Namun tampaknya para gadis masih enggan untuk pulang begitu saja, mereka berdiri menggerombol di depan pintu kelas dan menghalangi mereka yang hendak keluar.

"Minggir kalian, dasar kaum jelata!" sentak Shion dengan raut wajah kesalnya.

"Jika kami tidak mau kau mau apa,ha?" tantang Temari.

"Kalian pikir ini sekolah milik nenek moyang kalian? Jangan bertingkah!" Tayuya ikut menyentak membela Shion.

Sakura tersenyum remeh, "Jika iya memangnya kau mau apa?"

"Sudahlah, ini masih pagi jangan ribut," Hinata yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara.

"Sudah sanah lewat, kepala ku ingin pecah mendengar suara kalian!" komentar Ino.

OUR RAINY DAYSWhere stories live. Discover now