28. The Slave : the beginning of our.

Začít od začátku
                                    

Rahang Adam mengeras, "kamu sudah tau lebih lama dari aku."

"dan Kathreena sudah tau lebih lama dan lebih banyak tentang istri keduamu."

Adam menarik tangannya dari tangan istrinya, ia berdiri dan membuka dua kancing teratas kemejanya, "kamu mau minta aku cerai sama dia ?"

Amy— istri Adam ikut berdiri. "enggak, aku enggak minta kamu cerai sama dia, tapi aku mau kamu akuin semua kejahatan yang sudah kamu lakukan ke dia di penyelidikan nanti."

Adam mengerutkan dahinya, "apa maksud kamu ?!"

Setelah itu Amy mundur beberapa langkah dari Adam, "maafin aku, ini untuk kebaikanmu." Ucapnya dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

Lalu suara derap langkah terdengar, suara itu kian membanyak. Tak lama Adam merasakan tangannya di tarik kebelakang dan dilingkari oleh benda dingin. Ia diborgol.

"Ada apa ini ?!"

"anda di tahan atas dugaan penggelapan dana dan penganiayaan."

Adam melihat kesekeliling rumahnya, orang-orang berjas membawa box mengambil segala berkas dari ruang kantornya.

Adam lalu ditarik keluar rumah dan masuk ke dalam mobil hitam menuju kantor kejaksaan.

Disana Amy masih menatap kosong kepergian Adam. Walaupun ia sendiri yang membiarkan detektif masuk ke dalam rumahnya dan bersembunyi sebelum Adam datang, tapi ia juga manusia, seorang istri yang sangat-sangat sedih dan kecewa saat suaminya melakukan hal yang tak pernah ia duga sebelumnya, seperti menyembunyikan kesalahan besar anaknya demi menutupi kesalahannya juga.

Amy terduduk, ia tak bisa membendung air matanya walau ia tak ingin menangis.

***

Sabella terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara bantingan pintu dari luar. Lalu suara derap kaki yang terdengar tergopoh-gopoh mendekat kearah kamar yang sekarang ia tempati. Sabella tak berfikir positif, ia kalut, takut sesuatu terjadi kepadanya seperti ia dirumah nenek Decan beberapa hari yang lalu.

Sabella berputar-putar mencari tempat untuk bersembunyi, namun nihil. Tak ada tempat yang bisa ia jadikan temat bersembunyi. Ia tak bisa lompat dari jendela karna tralis yang menghalanginya.

Jantung Sabella berpacu cepat, matanya berkaca-kaca. Ia tak bisa menemukan tempat untuk bersembunyi sedangkan suara di luar semakin brutal. Suara gebrakan yang kuat serta riuh seperti sedang adu mulut.

Ia kembali melihat sekeliling tidak mungkin ia bersembunyi di atas lemari, ia bisa saja telihat, walaupun begitu ia tak bisa naik tanpa bantuan yang hanya akan memperjelas ia disana.

Sabella menarik nafas dalam.

Lalu ia mencoba mengintip lewat lubang pintu, ia dapat melihat orang berjas hitam lalu lalang di depan kamarnya. Lalu tak lama, knop pintu berputar, Sabella dengan spontan bersembunyi dibelakang pintu.

Seorang laki-laki berjas hitam memasuki kamarnya, ia berputar-putar mencari keberadaan Sabella, di lemari, kolong tempat tidur sampai akhirnya ia berlalu menuju kamar mandi. Sabella memanfaatkan keadaan itu dengan merangkak menuju kolong tempat tidur.

Saat Sabella sudah sepenuhnya masuk, laki-laki itu mendekat kearah tempat tidur. Jantung Sabella berdegup kencang sampai telapak kakinya dingin.

"tidak ada orang disini." Sabella mendengar suara laki-laki itu disusul suara ribut yang Sabella yakin berasal dari walkie-talkie yang laki-laki itu pegang.

Laki-laki itu berjalan keluar ketika sebelumnya ia mengecek di belakang pintu.

Sabella mengusap air matanya, ia bingung dengan situasi ini.

The Last Psycho's SlaveKde žijí příběhy. Začni objevovat