My Aunt My Hero [END].

1.

Lima tahun kemudian.

Ceklek!

"Ayok, sekolah... Wake up! Hari pertama sekolah, nggak boleh terlambat, Sayang."

Gadis kecil berusia 5 tahun itu membuka matanya dan tersenyum menatap wajah Valent yang selalu bisa mendamaikan hatinya.

"Aunty, udah rapih aja, Aunty bangun jam berapa?" Agatha bangun dan menyenderkan kepalanya di dada Valent.

"Dari jam berapa, ya? Aunty lupa... udah, sekarang Agatha siap-siap, ya Aunty tunggu di meja makan, kita sarapan, oke?"

"Laksanakan, Komandan!" Dengan cepat Agatha mengambil handuknya dan keluar kamar untuk menuju kamar mandi.

Rumah yang ditinggali Valent dan Agatha jauh dari kata mewah.

Hanya ada 2 kamar tidur, 1 dapur yang langsung terhubung dengan ruang makan, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, dan teras yang tidak besar.

Valent sendiri sudah bekerja di salah satu perusahaan cukup terkenal. Umurnya yang sekarang sudah menginjak 23 tahun belum ada pikiran untuk menikah.

Alasannya adalah... Agatha.

Bukan berarti Valent tidak pernah berpacaran, sudah banyak pria yang Valent putuskan, karena tidak bisa nemerima kehadiran Agatha.

Valent lebih baik kehilangan pasangan dari pada kehilangan Agatha.

Valent akan mencintai seseorang, jika seseorang itu juga mencintai dirinya dan menyayangi Agatha tentunya.

Prinsip Valent adalah... Kalau siap mencintai dirinya, berarti harus siap juga menyayangi Agatha.

_MAMH_

Agatha tersenyum saat Valent mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Agatha jadi bisa melihat indahnya pemandangan pagi hari.

Agatha memeluk pinggang Valent dengan erat, sambil sesekali bercerita dengan Valent.

"Agatha bakalan punya banyak temen di sekolah, Aunty?"

"Pasti dong, asal Agatha ramah dan nggak nakal pasti, banyak yang mau berteman sama Agatha," jawab Valent.

"Emang Agatha judes terus nakal, Aunty?"

Valent memberhentikan motornya setelah sampai di sekolah Agatha.

Valent membuka helmnya, kemudian ingin membantu Agatha melepaskan helm kecil yang dipakai Agatha.