"Gue ga pernah minta lo putusin mereka semua. Dan gue juga ga pernah janji mau nerima lo meskipun lo udah mutusin mereka" jawab Ify.

"Kamu pasti bakal jadi milik aku Fy. Apapun caranya!" Geram Rio. Dia menarik tangan Ify hingga Ify membentur tubuhnya. Lalu dia menyederkan Ify di mobilnya.

"Kamu mau jadi pacar aku atau aku cium?" Ancam Rio. Dia semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Ify. Tangannya memeluk pinggang ramping Ify hingga tubuh mereka menempel.

"Lepasin Yo....." Tolak Ify. Dia berusaha mendorong dada Rio.

"Ga akan aku lepasin sebelum kamu jawab" seringai Rio.

"Lo gila kalau berani cium gue disini"

"Terus kamu maunya dimana? Di mobil? Kamar atau hotel?"

"Brengsek gue bukan cewek murahan." Ronta Ify. Dia semakin memukuli dada Rio. Namun Rio menangkup tangannya dan menguncinya di depan dada.

"Aku ga bilang kamu murahan, sayang" Rio mengelus pipi Ify dengan sebelah tangannya yang tadi merengkuh pinggang Ify.

"Lepasin, nanti ada yang liat!" Ify tidak berhenti mencoba melepaskan diri dari Rio.

"Bagus dong. Biar sekalian kita dinikahin"

"Dasar gila!" Umpat Ify. Dia langsung menendang selangkangan Rio dengan lututnya. Dan benar saja Rio langsung melepaskannya. Bodo amat dengan Rio yang meringis kesakitan untuk yang kedua kalinya. Yang jelas dia sudah terbebas dari laki-laki gak waras itu.

"Tega kamu Fy. Ini masa depan kamu juga nanti" Lirih Rio menahan ngilu.

"Ga perduli" sahut Ify. Dia melangkah masuk ke dalam rumah meninggalkan Rio.

"Sial!"

**********

Rio telah sampai di rumahnya setengah jam yang lalu. Dia sudah bersih-bersih dan berganti pakaian. Saat ini dia sedang mengompres pipinya yang lebam. Beruntung aset vital kebanggaannya tidak kenapa-napa setelah dua kali menerima tendangan. Kalau tidak, dia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.

"Lo harus tanggung jawab karena udah buat gue kayak gini Fy"

Rio meremas kuat handuk yang dia gunakan untuk mengompres pipinya.

"Gue bakal dapetin lo" kata Rio tesenyum sinis.

"Rio, kamu ngapain malam-malam begini di dapur?" Tanya Arum. Dia melangkah mendekati Rio dan terkejut begitu melihat wajah Rio yang lebam.

"Astaga Rio.... Wajah kamu kenapa?"

Arum panik dan tak sengaja malah menekan di memar yang ada di wajah Rio hingga Rio mengaduh kesakitan.

"Rio gapapa ma. Ini ga seberapa" jawab Rio sambil meringis.

"Ga seberapa apanya. Orang kamu meringis kayak gitu"

********

Seharian ini Ify merasa tentram karena Rio tidak mengganggunya. Sepertinya dia masih kesakitan akibat yang semalam. Tapi baguslah, karena tanpa kehadiran Rio dia bisa bernapas lega.

"Keliatan senang banget muka kamu hari ini? Ada apaan?"

Ify tersenyum ketika mendapati pertanyaan seperti dari Alvin. Ketahuan sekali kah kalau dia merasa senang hari ini karena tidak diganggu oleh Rio.

"Masa sih? Perasaan biasa aja"

"Jangan-jangan kamu udah pacaran sama Rio makanya muka kamu cerah banget kayak gini"

Ify melotot sebal mendengar ucapan Alvin barusan. "Apaan, ogah banget pacaran sama dia" kesal Ify.

"Kali aja kamu udah luluh sama rayuan dia"

"Apaan sih Vin. Aku lagi ga mau bahas dia"

"Sorry"

*********

Rio mengikuti Ify yang baru saja keluar dari kantornya. Dia sengaja hanya mengamati Ify dari jauh. Selain karena wajahnya yang masih lebam, sepertinya dia memang harus menghindar dari Ify dulu. Biar dia tahu apakah wanita itu mencari keberadaannya. Dia merasa  yakin kalau rencananya kali ini akan berhasil.

********

Ify merasa ada yang aneh karena Rio tidak menampakkan batang hidungnya. Padahal ini sudah hari ketiga dari kejadian malam itu. Tidak mungkin kan kalau Rio masih sakit.

"Woi, ngapain ngelamun sih. Mikirin Rio ya?" Goda Shilla begitu melihat Ify yang melamun di kafetaria kantor.

"Apaan sih Shil ngagetin aja" kesal Ify.

"Tapi bener kan lagi mikirin Rio?" Tebak Shilla lagi. Ify pun hanya mendengus malas.

"Gue ga mikirin dia" Ify menjawab dengan penuh keyakinan yang membuat Shilla malah tersenyum aneh.

"Masa sih?"

"Lo rese banget deh"

"Hahaha habisnya lu tumben ngelamun aja. Kangen ya digangguin sama dia. Beberapa hari ini kan dia ga keliatan"

"Mana ada orang yang digangguin kangen Shila. Ada-ada aja sih lo"

"Ada. Dan itu elo"

"Serah lo deh"

************

Bersambung........

Jangan lupa voment nya yaaaa
Insyallah aku bakal rutin up kok 😁
Love kalian yang masih setia nunggu cerita ini😘

When The Jerk Falling in LoveWhere stories live. Discover now