4. You're Mine!

9.3K 483 45
                                    

Keesokan harinya, Rio kembali mengunjungi tempat wanita yang sudah berhasil membuatnya penasaran itu bekerja. Tidak lain dan tidak bukan untuk melancarkan aksi pendekatannya. Diotak tampannya itu sudah tersusun rencana licik agar dia bisa menjadikan Ify kekasihnya.

Rio melihat penampilannya melalui kaca yang ada di dalam mobilnya. Dia juga merapikan rambutnya agar terlihat semakin gagah. Dia tersenyum menyadari betapa tampan dirinya.

"Kali ini gue gak bakal biarin lo lepas lagi" gumam Rio. Dia mengambil bunga mawar merah yang tadi sempat dibelinya lalu dia cium aromanya.

"Lihat aja, sebentar lagi lo pasti jadi milik gue. Dan saat itu tiba gue akan putusin lo sama seperti pacar-pacar gue yang lain" ujar Rio tersenyum sinis. Dia merasa ada kepuasaan tersendiri kalau dirinya bisa membuat wanita manapun bertekuk lutut kepadanya.

Rio langsung turun dari mobil begitu dia melihat wanita incarannya itu turun dari taksi. Dia melebarkan langkah kakinya agar segera menyamai langkah kaki Ify. Ditahannya pergelangan tangan Ify saat dia telah berhasil menyamai langkahnya.

Ify langsung menghentikan langkahnya begitu merasakan tangannya ditahan seseorang. Dengan gerakan slow motion dia membalikkan badannya dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Rio ada di hadapannya kini.

"Anda?" Kaget Ify. Dia melengos begitu tahu itu Rio. Dia juga segera melepaskan tangannya dari genggaman laki-laki brengsek itu.

"Jangan galak-galak. Ntar cantiknya hilang loh" goda Rio. Dia berniat menyentuh pipi Ify namun langsung ditepis kasar oleh Ify.

"Jangan coba macem-macem sama saya ya!" ancam Ify. Dia menatap tajam laki-laki kurang ajar yang bahkan sudah berani menyentuh tangannya tadi.

"Gak macem-macem kok sayang. Aku cuma mau satu macem aja. simple, itu kamu" ujar Rio lagi. Dia bahkan tersenyum begitu manis yang harusnya membuat semua wanita bertekuk lutut kepadanya hanya karena dia senyumi. Namun sepertinya tidak mempan ke Ify. Buktinya wanita itu semakin menatapnya garang.

"Anda jangan kurang ajar ke saya. Atau saya teriak panggil satpam" Ujar Ify mulai kehabisan kendali menghadapi laki-laki itu. Emosinya selalu tersulut begitu melihat wajah sok kecakepan Rio itu.

"Panggil penghulu aja aku mau kok" sahut Rio lagi dengan percaya dirinya.

"Dasar sinting. Gak waras! Gilaaa!" Umpat Ify. Dia membalikkan badannya berniat meninggalkan Rio dengan kegilaannya.

"Aku gila karena kamu sayang...." sahut Rio lagi namun tak dihiraukan oleh Ify.

"Mimpi apa gue semalem sampai bisa ketemu orang gak waras kayak gitu" Gumam Ify ke dirinya sendiri.

Dia membuang mukanya ketika Rio tak berhenti mengikutinya. Laki-laki itu bahkan kini sudah berada di depannya, menghalangi jalannya.

"Mau apa lagi sih?" Tanya Ify kesal.

"Cuma mau kasih kamu ini" ujar Rio tanpa dosa. Diserahkannya bunga mawar itu kepada Ify.

Ify menatap Rio dan bunganya bergantian. Kemudian dia meraih bunga itu dari tangan Rio. Lalu dia memanggil Via yang kebetulan melewati mereka.

"Ini buat kamu aja" ujar Ify seraya menyerahkan buket bunga itu kepada Via lalu dia melanjutkan langkahnya. Sementara Rio yang melihat itu semua melototkan matanya. Tadi dia sudah merasa senang karena Ify menerima bunganya. Tapi ternyata bunga itu dia berikan lagi kepada orang lain.

Rio langsung mengejar Ify begitu sadar wanita itu telah melarikan diri darinya. Dia tidak terima bunga yang sengaja dia beli khusus untuk Ify, malah diberikan kepada wanita lain. Ditariknya pergelangan tangan Ify hingga Ify tertarik ke belakang dan membantur dadanya. Dia langsung melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Ify.

When The Jerk Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang