6. First Kiss

7.9K 480 44
                                    

Haiiii.... Rio si jerk balik lagi nih wkwk😂😂😂
Jangan lupa vomentnya yaaa😊😊

💕💕💕

Ify dan Alvin beserta beberapa orang pegawai yang lainnya tengah sibuk melakukan pekerjaan mereka. Ify sedang mempersiapkan apa-apa saja yang akan diperlukan dalam proses pemotretan. Sementara Alvin terlihat sedang berbicara dengan designer sekaligus pemilik butik yang menggunakan jasa perusahaan iklan mereka. Hari ini mereka akan melaksanakan pemotretan langsung untuk produk-produk pakaian yang akan dipasarkan.

"Semuanya sudah siap kan Bu? Pakaian? Model? Make up yang akan digunakan temanya seperti apa?" Tanya Alvin kepada ibu Lily. Designer sekaligus pemilik butik Lily Colection yang cukup tersohor namanya seantero Jakarta. Kali ini dia akan memamerkan design pakaian terbarunya agar masyarakat luas bisa mengetahui karyanya. Dan dia sudah cukup lama bekerja sama dengan perusahaan milik Alvin ini untuk menangani masalah pengambilan gambar dan juga pemasangan iklannya.

"Sudah pak. Semuanya sudah beres" jawab ibu Lily yang diangguki Alvin.

"Bailakh bu. Sebaiknya kita bersiap-siap karena pemotretan akan dilaksanakan sebentar lagi" kata Alvin lagi.

"Kalau begitu saya permisi ke belakang dulu mengecek modelnya pak." kata ibu Lily.

"Silahkan bu"

"Gimana?" Tanya Ify menghampiri Alvin.

"Semuanya sudah siap kok. Tinggal ngambil gambar aja" sahut Alvin yang diangguki oleh Ify. Dia memperhatikan model yang sedang mendengarkan instruksi dari forografer. Setelah merasa sudah sesuai pemotretan pun dilaksanakan.

"Pakaian selanjutnya!" Ujar fotografer. Model yang tadi tengah berlenggak-lenggok itupun segera ke belakang untuk berganti pakaian.

"Ga salah ya kita bekerja sama dengan Lily colection ini. Desain pakaiannya memang yang terbaik" ujar Alvin seraya melihat-lihat foto yang sudah diambil tadi.

"Iya sih. Modelnya juga cantik banget. Sesuai sama dressnya yang bagus-bagus" sahut Ify yang diangguki oleh Alvin.

"Pak Alvin...." panggil ibu Lily.

Alvin menolehkan kepalanya. Dia mengernyitkan keningnya begitu melihat ada gurat kekhawatiran dari wajah itu.

"Kenapa bu? Apa ada masalah?" Tanya Alvin.

"Maaf pak. Tiba-tiba Ana sakit. Sepertinya dia ga bisa melanjutkan pemotretan" Ujar ibu Lily merasa tidak enak. Bukan mau mereka Ana, sang model tadi sakit.

"Sakit apa?" Tanya Ify.

"Tadi dia mengeluh pusing. Wajahnya juga pucat banget bu. Takutnya kalau dilanjutkan sakitnya akan malah lebih parah" kata ibu Lily lagi.

"Tapi kita ga bisa mengundur pemotretan ini bu. Apa ada model lain yang bisa menggantikan Ana?" Tanya Alvin mencari solusi. Pemotretan ini tidak bisa diundur karena mereka juga masih banyak pekerjaan yang harus ditangani.

"Model-model saya yang lain juga ga ada yang bisa pak" sahut ibu Lily lagi yang membuat Alvin dan Ify berpikir keras.

"Gimana kalau Anda aja yang jadi model sementara bu?" Usul Rian, fotografer tadi seraya menunjuk Ify.

"Saya?" Kaget Ify karena bisa-bisanya Rian menyarankan seperti itu. Sontak Alvin dan ibu Lily pun memandangi Ify.

"Iya? Saya rasa Anda bisa menggantikan Ana" tambah Rian lagi.

"Gak-gak! Saya gak bisa!" Tolak Ify.

"Saya rasa apa kata Rian ada benarnya bu, pak. Lagipula ukuran bajunya juga pasti muat ditubuh ibu Ify ini" kata ibu Lily menyetujui usul Rian tadi. Rianpun tersenyum mendengar ada yang sependapat dengannya.

When The Jerk Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang