7. Posesif?

8.7K 497 43
                                    

Ify terhanyut dalam permainan bibir Rio yang terasa begitu ahli mengecup, mengulum dan melumat bibirnya. Dia pasrah saat Rio meraih tangannya dan meletakkan di lehernya. Melawanpun rasanya tidak ada gunanya karena sudah dapat dipastikan tenaga yang Rio miliki jauh lebih besar daripada dirinya.

Tubuhnya melemas merasakan sensasi aneh yang tiba-tiba menyerangnya. Ini merupakan kali pertama dia berciuman dengan seorang laki-laki. Dan ternyata rasanya jauh lebih menegangkan daripada cerita yang pernah dia baca di wattpad. Apalagi orang yang sedang mencium bibirnya ini adalah player kelas kakap. Pantas saja dia mahir mempermainkan bibirnya.

Kesadaran kembali merasuki jiwa Ify ketika dia merasakan sentuhan lembut di dadanya. Buru-buru dia membuka matanya. Betapa terkejutnya dia melihat Rio yang masih asik mengulum bibirnya dengan mata yang terpejam. Sementara tangan Rio sudah berani membelai dadanya dari balik pakaian yang dia kenakan. Dengan sekuat tenaga diapun langsung menendang kemaluan laki-laki itu dengan kakinya.

"Argsss!" Jerit Rio. Dia refleks melepaskan tautan bibir mereka dan langsung memegangi senjatanya yang terasa begitu ngilu.

"Dasar brengsek!" Maki Ify. Seakan tak cukup dengan penderitaan yang Rio alami, dia malah menambahnya dengan tanparan keras di pipi Rio. "Sekarang keluar dari sini!" Usir Ify. Dia menyeret Rio yang masih terlihat linglung karena sakit yang dia rasakan keluar dari ruangannya. Setelah itu dikuncinya pintu agar Rio tidak bisa masuk kembali.

Tubuhnya tersandar dibalik pintu. Bisa-bisanya dia membiarkan Rio mencium bibirnya. Apalagi tadi dia sempat membalas ciuman laki-laki itu. Apa-apaan!

Ify meraba bibirnya yang masih terasa bagaimana Rio mencium bibirnya tadi terlihat sangat ahli. Dia langsung menuju meja kerjanya dan meraih tisu basah setelah sadar kalau dia bukan wanita satu-satunya yang Rio cium. Perutnya tiba-tiba bergejolak mengingat dia pernah melihat Rio berciuman dengan wanita lain. Diapun langsung melap bibirnya dengan tisu basah secara kasar. Dia tidak terima karena sudah membiarkan first kissnya direnggut begitu saja oleh playboy itu.

"Sialan!" Umpat Ify. Walaupun dia sudah mencoba membersihkan bibirnya dari jejak ciuman Rio, namun rasanya masih saja melekat sempurna.

"Dasar brengsek! Playboy mesum kampret!" Umpat Ify saking kesalnya. Walaupun sudah menendang senjata pusaka dan juga menampar pipi Rio, tapi dia masih merasa belum puas. Rasanya masih tidak setara dia kehilangan keperawanan bibirnya hanya dibalas dengan itu. Apalagi laki-laki ini bajingan tengik yang mencoba mengusik hidupnya.

💕💕💕

Rio meraba bibirnya sendiri. Masih terbayang jelas dibenaknya bagaimana saat dia mencium bibir Ify tadi. Rasanya amat sangat luar biasa. Padahal hanya sekedar ciuman namun bisa menggetarkan seluruh jiwanya. Dia sempat merasa senang karena Ify membalas ciumannya hingga membuatnya sedikit khilaf dengan berani menyentuh dada wanita itu. Itu semua tidak lain karena dia sempat melihat Ify mengenakan pakaian yang mengekspos belahan dadanya saat dipotret tadi. Dan hal itu mampu membuat pikiran kotor menguasai isi kepalanya.

Namun apa yang dia dapatkan sungguh tragis! Setelah mereka sama-sama menikmati ciuman tersebut. Dengan tak berhatinya Ify malah menendang selangkangannya. Sudah pasti rasanya sangat sakit! Tapi seakan belum cukup Ify malah menambah lagi dengan tamparan keras di pipinya. What the fuck! Inikah balasan saat dia telah memberikan wanita itu pengalaman yang mungkin tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya. Dan dia akan membuat Ify membayar mahal karena sudah menyakiti bagian vitalnya.

Meskipun begitu, Rio tidak akan patah semangat untuk menaklukan Ify. Apalagi setelah tahu rasa bibirnya yang sangat memabukan membuatnya kian merasa tertantang untuk menjadikan Ify kekasihnya sesegera mungkin. Dan tentu saja dia optimis hal itu akan terjadi. Tidak ada yang tidak mungkin bagi seorang Azkario!

When The Jerk Falling in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang