Bab 15. Si Mesum

3.5K 293 4
                                    

Minggu pagi terasa begitu sejuk karena hujan lagi-lagi baru saja usai mengguyur bumi. Karina masih ingat kemenangannya tadi malam melawan Reksa dan Ozyx dalam permainan ludo.

Reksa yang kalah pada putaran pertama harus memakai lipstick di kedua pipinya. Sementara Ozyx yang kalah pada putaran kedua rela memakai blush on di seluruh wajahnya. Karina benar-benar puas telah mengerjai kedua temannya, kemudian mengabadikannya dalam bentuk foto.

"Ini jaket siapa?" tanya Andra yang baru saja tiba di rumah Karina.

Karina yang tengah repot dengan barang bawaan di tangannya, melirik ke arah yang Andra maksud.

"Oh, itu punya Reksa," jawab Karina asal.

Andra memicingkan alisnya. "Dia nginap?"

"Kemarin dia main ke sini sama Ozyx sekalian ngantar aku pulang," jawab Karina seraya menyuguhkan snack dan minuman untuk Andra di meja tamu.

"Dicoba, Dra. Tadi abis subuh aku iseng bikin kue."

Tahu kalau si pemilik jaket adalah Reksa, Andra hanya mengangguk-anggukkan kepala. Ia pun tak asing dengan nama Ozyx, salah satu teman fakultasnya menjadi korban drama cintanya Ozyx di kampus.

"Bang Jafar ke sini?"

"Kemarin main ke sini. Kamu pindah ke sini aja dong, Dra. Kalau weekend gini aku iseng sendirian."

Andra tersenyum. "Nanti kuizin dengan ayah. Aku lupa kalau kita sudah jadi saudara." Gadis itu pun tertawa.

Setelah merasa suasana cukup kondusif untuk mengutarakan maksud dan tujuannya, Andra pun menyampaikannya pada Karina. Memang semuanya tentang Arsel, Karina, dan dirinya. Kisah cinta yang sangat klise di kalangan remaja, tetapi, Andra tidak menginginkan kisah hidupnya seperti drama televisi. Ia yakin, Karina juga demikian.

Sejak kemarin Andra telah memikirkan bagaimana ia akan mengatakannya, hingga sepanjang jalan menuju rumah Karina pun ia memikirkannya. Andra tidak ingin salah mengatakan barang satu kata, karena jika itu terjadi maka hubungannya dengan Karina tidak akan baik. Detik selanjutnya Andra menarik napas berat dan membuangnya perlahan. Karina yang duduk di depannya tahu apa yang dirasakan Andra. Ia tersenyum.

"Dra ... diminum dulu," ucapnya.

Andra menurut. Ia menyesap minuman jeruk yang Karina sediakan. Kemudian ia kembali menarik napas.

"Ka,"

"Dra, sebelum kamu mengatakannya, biar aku menjelaskannya padamu. Tolong jangan pernah berpikir tentang kebahagiaanku dengan Arsel. Aku sudah pernah mengatakannya padamu kalau aku akan bahagia dan pasti bahagia tanpa Arsel." Karina tersenyum.

Andra melenguh. Ia merasa sebal karena Karina sudah tahu tujuannya dan mengatakannya lebih dulu tanpa gugup seperti dirinya. "Kamu menyebalkan, Ka!"

Karina tertawa. "Sudahlah. Kalau kamu ke sini hanya ingin membahas Arsel, aku akan sangat marah."

Andra merengut dan mengernyitkan dahinya. "Jangan bilang kamu sudah jadi korbannya Ozyx?!"

Mendengar asumsi Andra tentu saja Karina jadi tertawa terbahak-bahak. Bagaimana bisa temannya itu berpikir kalau dirinya akan semudah itu luluh dengan seorang Ozyx.

"Ya Tuhan, Andra  ... bagaimana bisa kamu berpikir begitu? Sangat gak mungkin. Reksa masih jauh lebih baik dari pemuda mesum itu!" seru Karina bercanda yang justru ditanggapi serius oleh Andra.

"Kamu tahu dia mesum? Seberapa mesum?"

Lagi-lagi Karina tertawa yang tidak kalah menggelegar dari sebelumnya.

3.726 [COMPLETE]Where stories live. Discover now