Part 3

49 10 0
                                    

Tidak semua yang kita kenal akan bersikap sama untuk setiap waktunya. Ada kalanya ia akan berubah. Bisa jadi ia berubah menjadi lebih baik atau buruk. Dan di sinilah kita diuji, apakah masih bertahan dengan dia yang telah berubah atau memilih meninggalkannya.
~Aileen Valeria Meshach~

Jangan lupa vote dan komen, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote dan komen, ya

*********

Regan berjalan terburu-buru di koridor kelas sepuluh. Ia sengaja datang lebih cepat dari biasanya. Ia berjalan sambil memegang setangkai bunga mawar dan secarik kertas. Ia ingin memberikannya pada seseorang.

Aman.

Regan memasuki kelas tersebut, yaitu kelas X IPA 4.  Tidak ada siswa-siswi di dalam kelas tersebut, bahkan tas mereka saja tidak ada. Dengan begitu, Regan dengan leluasa berkeliling di kelas tersebut. "Di mana tempat duduknya, ya?" gumam Regan.

Regan melihat sebuah meja yang terletak di belakang dekat jendela. Meja tersebut tidak memiliki kursi, hanya meja saja.

Mungkin ini.

Regan meletakkan tangkai bunga dan secarik kertas tersebut di dalam laci. Setelah meletakkannya, ia segera keluar dari kelas tersebut. Regan memilih arah jalan memutar dari taman belakang agar tidak ada yang melihatnya.

Tidak jauh Regan melangkah, ada suara yang memanggil namanya. "Kak Regan?" Suara gadis tersebut mengejutkan Regan, ia segera melirik ke asal suara.

Erika berdiri tidak jauh dari kelasnya. Ia menatap aneh ke arah Regan.

Mampus, gue harap Erika tidak melihatnya, batin Regan, ia berusaha menunjukkan ekspresi datar seperti biasanya.

"Kak Regan ngapain jalan cepat seperti itu? Kayak ada yang ngejar," ucap Erika merasa aneh dengan gelagat Regan.

"Tidak ada kok." Erika hanya mengangguk.

"Bagaimana keadaan Rhea?" tanya Erika.

"Rhea udah lumayan. Mama juga ambil cuti untuk hari ini, jadi Rhea dijaga Mama."

"Oh, kalau gitu—"

"Nanti aja bicaranya, gue sedikit terburu-buru," potong Regan.

Maaf , Rik. Gue nggak bisa ngomong dulu sama lo, takutnya gue ketahuan masuk ke kelas lo.

Regan segera meninggalkan Erika yang masih membatu. Erika hanya menatap kepergian Regan. Ia menunduk, ia merasa ada yang berubah dari sosok Regan.

"Erika? Kenapa lo berdiri di situ? Nggak masuk kelas?" tanya Aileen yang baru saja sampai di sekolah.

Erika berbalik dan melihat ke arah Aileen. Wajah sendu Erika dapat dirasakan oleh Aileen, Aileen mendekati Erika lalu menggapai tangannya.

"Rik ... lo kenapa? Kok lesu gitu?" tanya Aileen.

Lame Girl Where stories live. Discover now