Girl's Night Out

235 12 8
                                    

Motor berderu kencang berjalan menyusuri jalan ibukota yang padat. Hujan masih terus mengguyur tanpa henti—dan tampaknya akan semakin deras. Nirbita terus mengoceh di belakang abang ojek daring soal kesialannya siang hari ini. Mulai dari mengetik tugas mendadak, dikejar waktu untuk mengumpulkan tugas, hujan-hujanan menuju kampus, dan dosen yang seenak jidat memberi tugas sementara Nirbita sendiri melihatnya sedang asyik merokok di dekanat.

“Nih, Bang.” Disodorkannya sejumlah uang sesuai tarif.

“Aduh, Mbak. Jangan cemberut gitu, langitnya mendung masa Mbak juga?”

Ujung bibir Nirbita terangkat. “Ah, apaan, sih, lo, Bang. Bisa aja. Makasih, ya.”

Setidaknya, abang ojek ini sudah berhasil membuat mood Nirbita meningkat sedikit, syukurlah Nirbita senang dengan candaan receh seperti itu. Tergesa-gesa masuk ke kos, Nirbita langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Menguncinya rapat, lalu menyiapkan segelas teh hangat dan menyalakan sebuah video baru dari IGTV milik vlogger favoritnya selagi mengganti pakaiannya yang basah.

“Hai, Babes! Kembali lagi dengan aku Kyla Jenn, the one and only eccentric make up artist in Indonesia! Jadi buat tutorial hari ini, aku mau ngasih kalian tips bagaimana cara membuat smoky eyes manja ala-ala Mami Syahrini, ya. Oh! Tapi sebelum lanjut ... jangan lupa klik tombol love dan ....”

Nirbita merebahkan badannya di atas kasur seraya mengibaskan rambutnya yang masih basah. Ah! Jika bukan karena tugas teori komunikasi yang harus dikumpulkan hari ini dengan tenggat waktu yang begitu mepet, Nirbita tidak akan rela merias wajahnya dan hujan-hujanan seraya mengeluh kesal ketika maskaranya luntur; membuat mata gadis itu seperti panda gendut yang begadang semalaman dan berakhir ditonjok oleh Mike Tyson.

Ia menggeliat, mengangkat tangannya tinggi-tinggi lalu membenahi posisi ponselnya yang jatuh tertelungkup. Video tutorial Kyla Jenn masih terus terputar dengan dinamis, suaranya yang melengking begitu khas di telinga. Nirbita tersenyum memandangi kulit mulus milik Kyla Jenn yang disapu liquid foundation tipis dengan lipstick merona warna merah jambu. Di situ Kyla nampak begitu bersinar, kulitnya sehat dan terawat. Refleks, Nirbita mengusap kedua pipinya, lalu menggembungkannya dan mendesah pelan.

“Gila, skin care-nya si Kyla sampe jutaan, ya, pantes, tuh, muka bening banget kaya pantat bayi diolesin baby oil,” ia merutuk pada diri sendiri dengan mulut mengerucut, “lah, gue? Boro-boro beli SK II tiap hari, bisa makan cilor depan kampus aja udah syukur.”

Meski Nirbita terus mencibir dirinya sendiri dan membandingkan kehidupannya yang serba ngenas dengan Kyla—yang ibaratnya menguap langsung turun uang—perempuan dengan surai hitam berkilau yang dikuncir kuda itu tetap menonton video tutorial make up milik Kyla Jenn sembari berhalusinasi; kapan Nirbita bisa seperti Kyla.

Tangan Nirbita merogoh bungkus jajan kripik kentang, mengambilnya beberapa keping, lantas disuapkan ke dalam mulut dan dikunyah dengan hikmat. Kedua matanya masih terpaku ke layar ponselnya. Kali ini Kyla Jenn tengah mengaplikasikan eye shadow abu-abu silver ke mata kirinya sebelum disapu oleh glitter putih yang nantinya akan membentuk smoky eyes.

Mulut Nirbita berdecak, beberapa remah kripik jatuh ke sprei kasurnya. “Kalau gue jadi beauty vlogger kek Kyla Jenn atau Tasya Farasya keren kali, ye. Enggak usah pusing mikir uang buat beli skin care, tinggal bikin tutorial ala-ala kek gini aja laku,” gumamnya dalam hati sambil terus mengunyah kripik kentangnya yang hampir habis.

“Gentong! Oi Gentong! Mau ke mana lo!”

“Anjir gempa.”

Digelengkannya kepala Nirbita kencang-kencang. Beberapa sekelebat hitam yang pernah menghiasi kehidupannya dulu mendadak muncul tanpa ia minta. Ya, menjadi Kyla Jenn tidak mudah, pasti ia sering mendapat cacian dari banyak orang meski sebagian besar pun ada yang mendukung perempuan itu.

AN ETERNAL HAPPINESS ✔Where stories live. Discover now