Berandalan kelas 2-A

816 110 9
                                    

[POV: Orang ketiga]

Theresa Han, 15 tahun, kini merupakan siswi SMA UA tahun kedua.

Seperti hari-hari biasa, setelah bangun pagi, menyikat gigi dan mencuci muka, ia akan memasak sarapan dan menyiapkan bekal makan siang. Tentu saja bekal itu tak hanya untuk dia seorang.

Hmm, hari ini apa aku buat onigiri yang besar saja ya? Karaage sepertinya enak. Sosis juga boleh.. Telur dadar gulung? Ya boleh juga..

Benaknya yang begitu fokus memikirkan menu bekal untuk hari ini terganggu oleh gemuruh petir di luar.

Ah.. hujan ya? Apa aku terobos saja? Aku belum beli payung baru, bahkan jas hujanku sobek.. ah, nanti dulu pikir itu, aku harus masak dulu..

Bau makanan menyeruak memenuhi apartemen. Tangan Risa yang cekatan membentuk onigiri dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari tangannya. Tak lupa ia menyiapkan kocokan telur untuk membuat telur dadar gulung dan mengiris sosis yang dibentuk menjadi sosis gurita.

"Yup, sudah semua! Sepertinya aku terjang saja hujannya.. aku bawa handuk saja deh yaー" BRUGH! Terdengar suara sesuatu terjatuh. Sepertinya tetangga Risa baru saja terbangun. Risa hanya menghela napas dalam sembari dia memasang sepatunya dan keluar dari apartemennya.

Risa terdiam melihat pintu apartemen tetangganya. Tangannya meraih daun pintu dan mengetuknya. ".. Woi, Ahli Mendengkur, aku duluan ya. Sampai jumpa di sekolah, jangan telat!"

".. Yaaa!" Terdengar respon kehidupan dari dalam apartemen itu. Risa mengangguk dan berlari ke sekolah menerobos hujan. Langkah kaki Risa mendadak mengurangi kecepatannya, tak terlalu jauh dari persimpangan menuju arah sekolah. Matanya tertuju pada kotak berisi seekor anak kucing.

Ah kasihan sekali.. dia basah..

Jelas sekali saat itu pikiran Risa teralihkan oleh keberadaan seekor felis yang terlantar itu. Ia menyusuri bangunan di sekitar kucing itu untuk menemukan sesuatu yang bisa digunakan agar kucing itu bisa berteduh. Namun pikiran Risa seketika teringat pada handuk yang ia bawa hari ini.

Handuk biru tua yang dibawa Risa merupakan pemberian dari All Might ketika Risa berulang tahun yang ke-10. Permintaan Risa saat itu hanyalah hal yang biasa, ia ingin handuk. Handuk yang dapat ia gunakan untuk menyeka keringatnya setiap ia melatih tubuhnya. Handuk itu seperti salah satu bagian darinya sampai-sampai Risa menjahit sendiri badge All Might di handuk itu.

Might-Papa, handuk ini aku berikan pada makhluk mungil ini ya.. aku harap handukku berguna untuknya.

Tangan Risa mengelus bulu kucing malang itu selama beberapa menit lalu sedikit mengeringkannya dengan handuk itu. Rasa menyesal Risa muncul karena tidak bisa melakukan hal banyak terhadap kucing malang itu. Yang hanya bisa ia lakukan sekarang adalah dengan menutup badan kucing tersebut dengan handuknya. "Jangan nakal ya! Untuk sementara kamu sembunyi dulu pakai handukku sampai nanti seseorang memungutmu."

Risa berdiri dan terdiam sejenak memperhatikan kucing terlantar itu. Namun dalam seketika, pikiran negatifnya muncul. Benaknya berkecamuk parah.

Handuk? Yang benar saja, tidak bisakah kau lakukan sesuatu dengan bakatmu?

Haha, tidak. Kau hanya bisa "bermain-main" dengan waktu. Bahkan dirimu saja tidak bisa sehebat All Might, Torino Sorahiko, dan Shimura Nanaー

SIDE: EYEDR👁PS - Boku no Hero Academia x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang