11

1.4K 127 58
                                    

2 minggu telah berlalu, kehidupan Nayeon terasa dimulai dari awal. Bukan terasa, tapi memang Nayeon ingin memulai membangun kebahagiaannya mulai dari sekarang dan selamanya. Dia akan membesarkan putrinya dengan hasil usahanya sendiri dan tentu saja menyayanginya. Nayeon juga selalu berusaha menuruti kemauan putrinya yang menurutnya akan memberikan efek positif untuk putrinya tersebut.

Seperti saat ini Nayeon sedang menyiapkan cemilan untuk bekal Grey ke sekolah barunya. Ini adalah hari keempat bocah cantik itu mulai bersekolah.

Hari mulai siang saja dan Nayeon baru menyadari jika putri kecilnya belum menyapanya pagi ini atau bisa dikatakan belum bangun. Nayeon memutuskan untuk membangunkan Grey. Belum sampai di kamar ternyata putri kecilnya sudah menyembulkan kepalanya dari pintu kamar. Nayeon kaget.

"Heuhhh... Grey. Bisa tidak jangan membuat ibu jantungan" Nayeon berkacak pinggang.

Greyna hanya tersenyum.

"Ibu, aku mau mandi" kata Grey sambil menggerak-gerakan handuk bergambar princess di lehernya.

"Ya sudah sana, tapi jangan lama-lama. Sepertinya sebentar lagi kak Jaeji akan sampai" Nayeon.

"Ok" jawab gadis kecil itu membuat tanda ok di pipinya.

Benar saja, semua seperti pemikiran Nayeon. Saat ini Jaeji yang diantar Jihyo sudah berkunjung ke rumahnya untuk menjemput Greyna sekolah.

Sekarang Nayeon tidak tinggal di rumah Jihyo, dia memutuskan untuk menyewa sebuah rumah sederhana yang menurutnya cukup nyaman untuk ditempati dua orang. Nayeon pindah dari rumah Jihyo sekitar seminggu yang lalu.

"Hai... silahkan masuk" Nayeon memperkenankan tamunya untuk masuk.

"Terimakasih Nay" Jihyo.

"Greyna belum siap?" tanya Jihyo yang kini sudah duduk di ruang tamu.

"Belum. Tolong tunggu sebentar ya" Nayeon.

"Tenang saja, aku dan Jaeji akan menunggunya" jawab Jihyo.

"Oh iya Nay, rencananya kapan kamu akan bekerja bersamaku? Tenang saja, aku tidak menjadikanmu pelayan. Kamu hanya perlu membantuku untuk mengawasi para pekerja" lanjut Jihyo yang ingin mengetahui keputusan yang dibuat Nayeon.

"Bagaimana ya Hyo. Aku merasa tidak enak denganmu. Masa aku diberi kemudahan begitu saja" jawab Nayeon.

"Anggap saja itu hadiah dari tuhan atas kesabaranmu. Aku butuh teman untuk mengembangkan toko kecilku itu. Mau ya?" Jihyo memelas pada Nayeon.

"Emm... baiklah. Tapi jika di tokomu jangan anggap aku temanmu, anggaplah sebagai rekan kerjamu. Jadi jika aku melakukan kesalahan, tegur saja aku" Nayeon.

"Baiklah jika itu maumu. Kapan kamu akan mulai bekerja?" Jihyo sangat antusias.

"Bagaimana jika akhir pekan? Rencananya besok aku akan ke super market untuk mencari peralatan dapur" Nayeon meminta izin.

"Akhir pekan? Baiklah, itu tidak lama. 2 hari lagi kan" Jihyo.

Tak lama kemudian gadis kecil yang sedang ditunggu itu keluar dari kamar mandi.

"Tante sudah di sini?" tanya Greyna.

"Iya. Jadi cepat bersiap-siap" suruh Nayeon. Gadis kecil itu pun tersenyum dan berlari menuju kamar.

"Aku akan membantunya bersiap-siap dulu ya" ucap Nayeon pada Jihyo.

30 menit kemudian Greyna sudah rapi dan keluar dari kamar, Nayeon mengikutinya dari belakang.

"Ayo kita berangkat" ajak Greyna pada Jaeji dan Jihyo.

"Eits, sarapan dulu" Nayeon.

"Tidak" Greyna menggelengkan kepalanya.

A Marriage || JinYeon StoryWhere stories live. Discover now