55

669 93 11
                                    

Pagi-pagi Nayeon sudah sibuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Ngomong-ngomong Nayeon kesiangan, jadi dia memutuskan untuk menyiapkan sarapan ala barat saja. Dia hanya menyediakan roti, selai berbagai rasa, buah, sereal, susu dan air putih.

Kebetulan ini adalah hari pertama Greyna masuk sekolah lagi. Sementara Gyuna, bocah kecil itu sedang tidak mau bersekolah. Jinyoung pun mengizinkannya karena Gyuna memang belum sepatutnya bersekolah. Gyuna baru berusia 3 tahun tapi suara dan pelafalannya saat berbicara sudah jelas.

"Ibu, apa setiap hari aku harus bangun sepagi ini terus?" tanya Greyna yang sudah siap duduk di ruang makan.

"Ya. Sekolahmu cukup jauh dari sini" ujar Nayeon.

"Hah..." Greyna menghela nafas.

"Greyna lelah? Jika lelah kita bisa berdiskusi dengan ayah" tawar Nayeon.

"Berdiskusi? Soal apa? Pindah sekolah atau pindah rumah?"

"Em... mungkin pindah sekolah. Tempat tinggal kita yang sekarang ini dekat dengan kantor ayahmu. Dan coba lihat sekeliling, bukankah pemandangannya indah? Apartement ini juga dekat dengan wahana taman bermain, kamu dan Gyuna pasti akan suka" jelas Nayeon.

"Jadi bagaimana menurutmu?"

"Aku mau pindah tapi... "

"Tapi apa?"

"덜위치..." jawab Greyna ingin tapi takut.

Nayeon membelalakan matanya. Nayeon terlampau kaget dengan keinginan putri sulungnya itu. Sekolah yang dimaksud Greyna adalah sekolah internasional dengan biaya diatas rata-rata diantara sekolah yang lain. Nayeon geleng-geleng kepala memikirkan uang yang harus dikeluarkan untuk mendaftar ke sekolah itu. Apa lagi ditambah pendaftaran untuk Gyuna. Wah... rambut Nayeon bisa rontok jika terus memikirkannya.

"Boleh ya bu"

Nayeon berpikir sejenak.

"Kita tanya ayah dulu" ujar Nayeon, rencananya dia akan membicarakan ini dengan Jinyoung. Dan dia akan menyuruh Jinyoung untuk tidak menyetujui keinginan Greyna.

"Oh kalian sudah berkumpul" ujar Jinyoung yang baru keluar dari kamar.

"Ayah..." teriak Gyuna yang berlari dari arah belakangnya.

Jinyoung membalik badan dan menangkap Gyuna untuk digendongnya.

"Oh... princess ayah yang satu ini baru bangun ya" Jinyoung membawa Gyuna untuk didudukan di kursi yang dikhususkan untuk bocah kecil itu.

"Gyuna, kamu benar-benar tidak mau sekolah?" tanya Nayeon.

"Biarkan saja dia masih kecil" Jinyoung.

"Tapi dulu aku sudah bayar mahal untuk mendaftarkan sekolahnya" Nayeon.

Gyuna cemberut.

"Baiklah kalau begitu hari ini Gyuna libur dulu. Tapi besok mulai sekolah lagi" Jinyoung.

"Oh iya ayah, aku mau pindah sekolah agar dekat dengan apartement kita yang sekarang" Greyna.

"Oh ya, kamu mau? Greyna ingin sekolah di mana?"

"Du-"

"Jangan bahas itu sekarang" ujar Nayeon membuat Greyna tak melanjutkan perkataannya.

"Ngomong-ngomong hari ini aku akan ke Busan. Di sana ada beberapa hal yang perlu ku urus. Mungkin aku akan kembali besok siang" jelas Jinyoung.

"Jadi nanti malam ayah tidak pulang?" tanya Greyna.

"Iya, ayah akan menginap di hotel"

"Apa urusanmu di sana sangat banyak?" Nayeon.

A Marriage || JinYeon StoryWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu