SATU

8.6K 423 17
                                    

Happy Reading
__________________________

“Hai semuanya, perkenalkan nama gue Shania Pricilla Putri. Gue baru pindah dari Jerman beberapa hari lalu. Semoga kita bisa berteman baik,” ujar Shania memperkenalkan dirinya di depan kelas.

Ya. Hari ini adalah hari dimana Shania kembali menjadi seorang pelajar setelah cukup lama ia berhenti sekolah karena pengobatannya. Dan di SMA Nusa Indah ini-lah dia menyandang sebagai murid baru.

Katanya sekolah ini adalah sekolah yang luar biasa. Semua siswanya merupakan anak-anak orang kaya, kita sebut saja mereka anak sultan. Mulai dari anak pejabat tinggi sampai para pengusaha yang sukses besar seperti Papinya Shania.

“Baiklah Shania, kalau begitu kamu langsung duduk saja. Emm.. kamu duduk di sebelah Adit ya.” Pak Andri menunjuk bangku yang kosong.

“Jangan Pak!” seru Virgo.

“Kenapa Virgo, apa ada yang salah?” Pak Andri bertanya.

“Shania duduk sama saya aja Pak,” usulnya.

“Lahh, terus gue dikemanain kambing!” protes Doni yang duduk di samping Virgo.

“Ya lo tetep disinilah. Maksud gue, biar Shania duduk di hati gue, hati gue kan lagi kosong,” jawab Virgo menaik-turunkan alisnya. Semua siswa riuh menggoda.

“Huuuuu Virgo bucin!”

“Tau, receh lo”

Saat semua murid sedang sibuk menyorakki Virgo, ternyata ada dua pasang murid yang tengah beradu. Namanya Abel dan Rega. Mereka duduk sebangku. “Heh Reg, pindah gih sana biar gue bisa duduk sama murid baru itu” usir Abel.

“Enak aja, orang gue duluan yang duduk disini,”

“Yaelah Rega. Lo nggak bosen apa tiga tahun duduk sama gue mulu? Udah sana pindah, lo yang duduk sama Adit aja oke?”

"Mana bisa gue bosen sama lo, Bel."

“Bel…”

“Sana Rega!” Abel mendorong Rega agar pindah. Cowok itu pun pasrah, Rega mengambil tas-nya lalu pindah di belakang Abel dan duduk bersama Adit.

“Nah gitu dong. Thankyou Rega!” Abel menunjukkan senyuman khasnya.

“Pak Andri!” Abel mengacungkan tangannya. “Shania duduk sama saya aja Pak”

Pak Andri melihat bangku yang kosong di sebelah Abel, “Baiklah. Shania kamu duduk sama Abel ya,”

Shania mengangguk, “Terimakasih Pak.”

Begitu Shania sudah mendapatkan tempat duduk, Pak Andri langsung memulai pelajarannya seperti biasa. “Kalau begitu, sekarang buka buku paket kalian halaman 57. Pelajari dan coba kerjakan soal-soalnya. Saya tinggal sebentar dan jangan ramai, mengerti?”

“Yaa Pak” jawab mereka serentak. Pak Andri pun keluar kelas.

“Hai Shania.  Kenalin gue Abel, salam Kenal!”

“Hai Abel,” Shania menjabat tangan Abel seraya tersenyum.

“Gue Rega, temen deketnya Abel. Salam kenal juga!” sahut Rega dari belakang.

“Yee apaan sih lo, lontong. Main nyamber aja kek laler!” kesal Abel.

“Bodo, wlekk”

“Hai juga Rega” Shania menjabat tangan Rega.

“Eh Shania, biar gue kasih lo sedikit sambutan ya. Selamat bergabung di kelas kita, 12 MIPA 2. Kelas terberisik tapi solid. Semoga lo bisa cepat beradaptasi dan karena lo temen sebangku gue, jangan sungkan buat curhat tentang kehidupan lo sama gue. Dijamin aman. Ngerti?” Abel mengoceh panjang lebar.

Bahagia & Luka (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang