"Mas Angga kemana ya?" tanya Nara.

"Tadi ditinggal, sekarang nyariin kan?!" canda Lisa.

"Abis ngomongnya ngawur terus kak."

"Emang dia bilang apa?" celetuk Linda.

"Minta nikah 2 bulan lagi. Gila kan?!" jawab Nara.

"Kalo kamu mau ya ga papa Ra. Kita pasti bantu kok!" ujar Amira.

Tak lama mereka mendengar suara yang dikenal Nara menyanyikan lagu 'Akhirnya ku menemukanmu by Naff'.

Para wanita yang melingkari meja itu sontak berdiri dan mata mereka menuju ke area dibawah panggung pelaminan. Dan terlihat Angga berdiri sambil bernyanyi. Nara memperhatikan dari tempat dia berdiri, tak lama mata mereka bertabrakan dan saling melempar senyum.

Saat Interlude, suara musik terdengar lebih lirih.

"Wow!" ucap Angga dan terdengar dia menghembuskan nafas dengan kasar.

"dia ngapain?!" tanya Amira.

"lupa lirik kayaknya." bisik Isti.

"Byanara Pramesti........" suara  Angga terdengar jelas melalui mikrophone memanggil nama lengkap Nara. Angga menatap hangat wajah Nara dengan mimik terkejut.

"Bertemu denganmu adalah hal yang terindah sepanjang hidupku.

Saat bersamamu membuat hidupku lebih berwarna dan sempurna.

Hari-hariku terasa hampa tanpa kehadiranmu.

Aku bisa berkata seperti itu, karena aku pernah mengalaminya.

Bertemu denganmu LA-GI adalah suatu anugrah, dan aku ingin melewati sisa hidupku bersamamu.

Kata cinta tidak akan pernah cukup untuk membuktikan seberapa besar keinginanku untuk menikahimu.

Dan kali ini aku tidak ingin kehilanganmu lagi. 

Byanara, maukah kamu menikah denganku 2 bulan lagi? tepatnya di bulan November?" Angga mengakhiri kalimat. Wajah Angga cukup tegang, matanya tak lepas menatap gadis itu. Tamoak Angga menghela napas.

Tepuk tangan menggema, gedung terdengar lebih riuh dari sebelumnya.

Nara terkejut tak percaya Angga melamarnya didepan banyak orang.

Sekejap anggota keluarga melihat Nara yang masih terbengong.

"nyalinya cukup gede, aku aja ga berani" celetuk Aji lirih.

"jangan di tolak Ra, kasian!"bisik Lisa

"jangan permalukan sodara kita ya Ra" suara Aline.

"Ra, itu ponakanku yang paling ganteng" Bunda ikut bersuara, membuat yang ada dimeja sedikit tersenyum yang semula tegang.

Suasana cukup hening, hanya terdengar bisikan dan alunan musik yang lirih.

MC  menghampiri Nara.

"Jangan lama-lama mbak jawabannya, digantung itu ga enak lho!" bisik MC itu saat menggandeng Nara mengajak ke tempat Angga berdiri. Dibalik wajah tegangnya, Angga berusaha tersenyum melihat Nara berjalan sambil menunduk malu.

Gadis itu masih belum percaya momen ini. Mereka menjadi pusat perhatian tamu yang ada di gedung. 

"Gimana?" tanya Angga , Nara melihat wajah Angga yang sedikit kaku, lalu dia menunduk lagi. Nara memainkan jarinya menutupi rasa gugup. Gadis itu menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskan kasar.

"Mas ga bercanda kan?" Nara memberanikan menatap Angga.

"Serius Byan.... jadi gimana?"

"Aku ga ..." Nara menggantungkan kalimat sedangkan Angga menaikkan kedua alisnya menunggu jawaban.

#5 A Drama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang