Bagian 2

71.1K 2K 78
                                    

"Assalamualaikum Manis!" teriak seorang pria dipanggilan video call itu.

"MAAAASSSSSS KANGEN!" seru Nara sambil meringis menatap layar ponsel.

"E..kok ga dibalas salamnya?"

Nara tertawa ngikik lalu membalas salam.

"Abis ngapain?" tanya si pria.

"cari novel di Plaza"

"uda maem?"

"Uda donk, kalo belum pasti Mas ngomel kan?" 

Pria yang disana terkekeh.

"Nara kapan wisuda?"

"Insya Allah 3 bulan lagi Mas, doain ya, biar bisa seperti Mas"

"Pasti donk, tapi Mas kayaknya ga bisa datang wisuda.Maaf ya sayang..."

"Ga papa Mas, yang penting doa buat Nara..."

Mereka terlibat dalam obrolan yang hangat, saling menceritakan kehidupan beberapa hari terakhir, hingga Nara tertidur.

"Bye manis, Mas sayang Nara, Be Happy!" Pria itu mengakhiri panggilannya setelah memastikan Nara benar-benar memejamkan matanya.

"Dia uda tidur?" celetuk wanita yang ada disebelah sang pria.

"Iya, seperti biasa" pria itu tersenyum menatap wanitanya

"Jadi sekarang giliranku" wanita itu mencium pipi pria.

"Aku minta maaf ya, aku belum kasih tahu dia hubungan kita."

"Ga papa Babe, aku paham. Lagian dia lebih dulu yang datang di kehidupanmu, dari pada aku."

"Terima kasih, jangan lelah menungguku ya.." Pria itu mencium lembut bibir sang wanita, dan ciuman mereka semakin memburu dan saling membalas.

Cuaca dingin membuat mereka semakin mengeratkan tubuh, saling menyalurkan suhu badan. Hingga sang wanita melepaskan pagutan.

"Yuk ke tengah ke kota! Pengen liat lampion!" ajak si wanita

"Apapun untukmu" 

**************

Nara membuka matanya ketika ayam tetangga berkokok. 

Dia melihat ponselnya, dan terdapat pesan.

Tedi : Uda aku transfer, nanti jam 19.00 ketemu di depan masjid balaikota.

Nara membuka aplikasi M-Banking, dia melihat saldonya sudah bertambah.

Nara : Ok! Nara siyap melayani. jam 19.00 masjid balaikota.

Jam 19.00

Nara turun dari taksi yang dinaikinya.

"Yuk berangkat! sekarang aku mesti ngapain?" tanya Nara setelah menduduki kursi penumpang di sebelah driver..

"Gandengan doank. Kan males aja ditanya mulu 'mana pacarnya?'" ujar seorang pria yang bernama Tedi.

"Ini resepsi sapa?" tanya Nara

"Pengantin cewek sepupu aku, pastinya banyak keluarga.Para Sepupu cowok uda punya gandengan semua, cuma aku yang belum, kan ngenes kalo dibully." Tedi menjelaskan.

"Tenang..Nara selalu disamping Tedi." ucap Nara sambil menepuk bahu Tedi

"Tarifnya jangan dinaikkin terus donk"

"Itu cuma cukup buat beli gaun aja Ted, yang diskon pula"

"Wajah juga gitu-gitu aja"

"Kamunya ga kasih duit hairstyle dan MUA, murah minta selamet, kayak emak-emak dikampung pake tawar-menawar."

#5 A Drama (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang