#Track 4: The Night We Met

598 92 10
                                    

I had all and then most of you
Some and now none of you
Take me back to the night we met
I don't know what I'm supposed to do
Haunted by the ghost of you
Take me back to the night we met

The Night We Met by Lord Huron

Seoul, 2024

Tadinya, Jinyoung tidak pernah percaya dengan yang namanya pernikahan. Bahkan kata "menikah" saja terdengar menakutkan untuknya. Ia tidak pernah bisa membayangkan dirinya sendiri akan berbagi tempat tidur, makan bersama di meja makan dengan orang lain yang bukan keluarganya, terlebih lagi menghabiskan sisa hidupnya dengan orang itu. Bayangan dirinya sedang melakukan tugas sebagai seorang suami membuatnya bergidik ngeri, seolah khayalan itu adalah potongan dari film thriller yang sering dinontonnya.

Tapi itu dulu, sebelum ia bertemu dengan Nayeon.

Awalnya, Jinyoung pun tak yakin. Ia pikir hubungannya dengan Nayeon akan berlalu begitu saja seperti hubungannya yang sudah-sudah. Bahwa suatu saat nanti, mereka akan berpisah karena suatu hal, dan Jinyoung akan melupakan Nayeon dan mendapatkan penggantinya secepat ia mengganti sepatunya yang sudah usang. Ternyata tidak begitu. Setelah bertahun-tahun berpacaran dengan Nayeon, ia mulai yakin—tidak ada hari-hari yang ingin dihabiskannya tanpa gadis itu.

Dan bahkan setelah empat tahun kemudian sejak mereka berpisah—sekarang—saat Jinyoung menghadiri pesta pernikahan Wonpil, menatap sahabatnya yang sedang berdiri sambil tersenyum bahagia di depan pendeta, ia tidak pernah berhenti berpikir; andai saja yang berdiri di atas altar itu adalah dirinya, dan pengantin perempuan yang sedang berjalan di atas karpet merah itu adalah Nayeon. Andai saja malam pertengkaran mereka tidak pernah terjadi dan Jinyoung tidak pernah ke New York, mungkin kisah mereka juga akan berakhir bahagia seperti Wonpil dan pasangannya. Kenyataannya, sekarang Jinyoung duduk di salah satu bangku tamu, dan Nayeon hingga sekarang belum terlihat batang hidungnya.

Apa kau tidak datang karena tahu aku di sini, Nayeon?

Jinyoung masih bertanya-tanya dalam hati sambil menatap sepatu pantofel hitamnya, ketika tiba-tiba suara riuh tepuk tangan memenuhi ruangan. Ia mengangkat wajah dan ikut bertepuk tangan begitu ia melihat pemandangan di depannya. Wonpil sedang mencium pengantin wanita, keduanya kemudian tersenyum lebar dan saling berpelukan. Tamu-tamu mengangkat gelas wine mereka, ikut bersulang atas kebahagiaan kedua mempelai. Detik kemudian musik terputar, tamu-tamu berbaur, sebagian besar dari mereka naik ke atas altar untuk mengucapkan selamat kepada Wonpil dan pasangannya.

"Ah, aku tidak menyangka Wonpil benar-benar sudah menikah. Kalau dilihat-lihat, aku iri juga." ujar Jackson, sambil menyikut Jinyoung, sementara Jinyoung hanya mengangguk singkat sebagai tanggapan.

Tiba-tiba, Jaebeom datang entah dari mana, meninju perut Jackson dengan senyum lebar di wajahnya, "Makanya, berhentilah main-main dan cepat cari pacar!"

Jackson tampak memegangi perutnya, berpura-pura kesakitan. "Hei, aku tidak tahu mana yang lebih menyakitkan, pukulanmu tadi atau kalimatmu barusan, Hyung."

"Aku bertaruh lima tahun lagi, Jackson belum berniat untuk menikah." Sungjin ikut menimpali.

Kali ini, Dowoon yang angkat bicara, "Pasti aku akan menikah duluan daripada Jackson Hyung."

"Hei, Yoon Dowoon! Asal jangan langkahi Hyung-mu yang satu ini." kata Younghyun sambil menunjuk dirinya sendiri, tetapi alih-alih mendapatkan persetujuan, mereka malah menggelengkan kepala, "Why?! Ada apa denganku?"

Mixtape of LoveWhere stories live. Discover now