#Track 10: lovelovelove

428 59 44
                                    

You know I always wanna be
Somewhere or anywhere that nearby you
I wanna make this love clearly
Make it more longer, make it more stronger
And I wish we'll be together
When life makes us apart
And tears us apart

lovelovelove by Baek Yerin

"New York?!" Jeongyeon memekik, terkejut dengan apa yang baru saja didengarnya dari mulut Nayeon.

Nayeon, yang sudah menduga reaksi Jeongyeon akan seperti apa, hanya tersenyum memamerkan gigi kelincinya. Tangannya yang tadinya sedang memegang ponsel tiba-tiba menyodorkan benda itu pada sahabatnya, menunjukkan sebuah tiket digital dengan tujuan JFK airport dengan namanya terketik rapi.

"Berapa lama?" tanya Jeongyeon, sambil membaca detail penerbangan yang ada di ponsel Nayeon itu.

"Rencananya dua minggu," Nayeon menjawab dengan enteng, "Aku sudah mengosongkan semua jadwalku untuk itu." tambahnya lagi masih sambil tersenyum senang. Pikirannya dipenuhi dengan antusiasme tentang perjalanan ke New York kali ini. Bebas dari segala macam pekerjaan, berdua dengan Jinyoung. Setiap kali mengingat hal itu, Nayeon merasakan ratusan kembang api meletup-letup di dadanya.

"Bagaimana dengan Minhyuk?"

Nayeon meringis karena teringat pertemuan terakhirnya dengan Minhyuk beberapa waktu lalu. Hubungan mereka akhirnya berakhir dengan dingin, terlebih lagi saat Nayeon mengetahui fakta bahwa Minhyuk menyembunyikan sesuatu darinya. Herannya, alih-alih merasa bersalah, Nayeon merasa puas atas keputusannya.

"Ahh, aku sudah putus dengan Minhyuk."

"Benarkah?!" Jeongyeon kembali bertanya dengan suara melengking. "Kapan?! Siapa saja yang tahu tentang ini?! Kau sudah memberitahu pihak manajemen?!" tanya Jeongyeon bertubi-tubi.

Nayeon menggeleng, "Kenapa aku harus memberitahu manajemen? Mereka bahkan tidak meminta pendapatku sebelum mengkonfirmasi soal hubunganku dengan Minhyuk." gerutunya, masih kesal kalau mengingat hal itu. Nayeon bukan hanya kesal dengan pihak perusahaan yang tidak menganggapnya, tapi juga dengan Minhyuk yang mengetahui semuanya tanpa meminta persetujuan Nayeon. Setidak penting itu kah suara Nayeon untuk mereka? Benar-benar tidak masuk akal.

"Wow, Im Nayeon. Kali ini kau benar-benar keren," Jeongyeon mengacungkan kedua jempolnya untuk Nayeon, membuat Nayeon tertawa renyah.

"Ahh, harusnya aku lakukan dari dulu. Sekarang rasanya ringan sekali." Nayeon menjatuhkan tubuhnya yang terasa ringan ke atas kasur, seringan hatinya sekarang. Ia tidak pernah merasa seenteng ini beberapa bulan sebelumnya. Dulu, berbagai macam kekhawatiran terus menghantuinya, mulai dari hubungan dengan Jinyoung yang ia sembunyikan rapat-rapat dari semua orang, hingga cara memutuskan hubungannya dengan Minhyuk. Sekarang setelah semuanya berakhir, kepalanya hanya dipenuhi oleh Jinyoung dan percakapan-percakapan tengah malam mereka berdua. Biasanya, mereka akan saling menceritakan hari-hari mereka, film baru yang ada di bioskop, restoran yang baru buka, program televisi yang sedang tayang, rencana perjalanan mereka selama di New York.. bahkan tentang pernikahan. Mengingat semuanya, Nayeon lagi-lagi tersenyum sendiri.

"Kali ini kau benar-benar yakin, Unnie?" Jeongyeon ikut berbaring di samping Nayeon. Tidak bisa dipungkiri, Jeongyeon memang tidak pernah melihat Nayeon sebahagia ini sebelumnya, terutama empat tahun belakangan. Setiap kali mereka menghabiskan waktu bersama, Nayeon akan tertawa lepas, melontarkan lelucon yang sering kali Jeongyeon anggap bodoh, atau melakukan apa saja untuk menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya. Tetapi pada dasarnya Jeongyeon—yang sudah menjadi sahabatnya selama lebih dari sepuluh tahun—melihat Nayeon lebih dari itu semua. Setelah semua tawa yang ditunjukkan Nayeon, tidak jarang Jeongyeon akan mendapati Nayeon duduk termenung, murung, muram, setelah melihat apa saja yang mengingatkannya tentang Jinyoung. Nayeon memang tidak pernah mengatakan hal itu secara gamblang—tapi Jeongyeon bisa tahu hanya dengan sekali lihat, bahwa tiap kali Nayeon menunjukkan ekspresi sedih itu, alasannya adalah Jinyoung. Sekarang, Nayeon malah tersenyum dengan alasan yang sama, dan Jeongyeon ikut bahagia melihat sahabatnya bahagia.

Mixtape of Loveحيث تعيش القصص. اكتشف الآن