💑: Minghao's

22 6 0
                                    

"Jang Gyu! Hati-hati, jangan buru-buru."

Minghao dan Jang Gyuri sedang ada di bandara, siap meluncur ke China. Jang Gyuri sedang hamil dengan usaha kehamilan enam minggu, tentu saja Minghao berubah menjadi sangat overprotektif.

Setiap Jang Gyuri angkat barang langsung dimarah sama Minghao, pokoknya Minghao sangat berpusat dengan Jang Gyuri dan sang bayi.

"Nggak ketinggalan pesawat, kan?" tanya Gyuri yang nafasnya sudah hampir habis sepertinya karena lari-lari untuk sampai ke gate.

"Enggak, kok. Jang Gyu, kamu kok pucet banget?" tanya Minghao panik.

"Namanya juga abis lari-lari, udah yuk ma--" Gyuri terdiam, merasakan perutnya nyeri luar biasa.

"Hao, perut aku..." lirih Gyuri sembari memegang perutnya.

Minghao panik luar biasa dan langsung menghubungi supirnya, "Pak, ke bandara lagi, istri saya mau ke rumah sakit, segera!"

"Hey, sayang, tarik nafas ya, buang pelan-pelan." ujar Minghao berusaha tidak panik. Gyuri masih menangis dan memegang perutnya dengan erat.

Minghao pun membawa Gyuri ke tempat sepi dan duduk di kursi, "Ayok, buang nafas ya pelan-pelan, minum dulu."

Gyuri pun minum dengan pelan-pelan, tarik nafas dan buang nafas pelan-pelan tetapi tidak berpengaruh apa-apa dengan perutnya dan masih sakit.

Tidak lama kedua bodyguard Gyuri pun datang dan mengantar Gyuri dan Minghao ke mobil.

"Ke rumah sakit, Pak, ngebut!" tegas Minghao.

"Hao, sakit, Hao." ujar Gyuri masih dengan tangisan, tangannya menggenggam tangan Minghao dengan erat.

"Iya, sabar ya sebentar lagi sampe." kata Minghao sambil mengelap keringat di dahi Gyuri. Tak sadar Minghao sudah menangis.

Sekitar 15 menit akhirnya mereka sampai di rumah sakit, Gyuri langsung dialihkan kepada dokter. Minghao menunggu di depan ruangan dengan cemas, laki-laki ini tak berhenti mengusap air matanya yang terus mengalir. Ia sangat takut terjadi apa-apa dengan Gyuri dan buah hatinya.

Setelah 30 menit, Dokter pun keluar, wajah Dokter itu sangat merasa bersalah, "Maaf, bayinya tidak selamat."

Hancur sudah dunia Minghao, secepat itu dunia yang ia buat dengan Gyuri hancur.

Minghao pun langsung memeluk Gyuri yang sedang menangis sambil memegang perutnya, "Hao, anak kita udah nggak ada, perut aku kosong, Hao."

Tangisan Minghao kembali pecah, Minghao masih memeluk erat istrinya, "Gapapa, sayang. Kamu kuat, oke? Gapapa, tenang ya."

"Maafin aku, Hao. Maafin aku."

"Enggak, jangan minta maaf. Kamu udah hebat, oke? Kita lupain masalah ini secepat mungkin. Kita bangkit ya." Minghao mengecup kening Gyuri dengan perasaan kasih sayang yang luar biasa besarnya.

"Aku mau kuret sekarang."

***

Suami tangguh (6)

Minghao
Doain ya, gyuri lagi kuret, gue sedih banget

Mingyu
Innalilahi
Kok bisa hao?

Minghao
Dia tadi lari2 pas mau ke gate, trs katanya perutnya sakit kayak keram, pas dibawa ke rs keguguran

Eunwoo
Astaghfirullah, yang sabar hao. Lo di mana sekarang?

Minghao
Masih di rs deket bandara

Dokyeom
Haoooo, yaampun
Turut berdukacita

Jaehyun
Inalillahi, hao yang sabar. Gue susul ya? Shareloc ya

Minghao
Nggak usah, jae, gapapa, bentar doang kok kuret abis ini gyuri gue bawa ke rumah tante gue lagi, kapan2 aja ke china nya tunggu dia siap lagi

Jungkook
Ehhh baru buka line
Haooo yang sabarrrr pasti ada hikmahnya, berdoa terus

Jaehyun
Iya, lo hati2 hao. gue tau pasti lo sedih, lo terpukul, tapi jangan dikasih liat ke gyuri, karena gyuri butuh semangat lebih dari lo, bikin dia kuat lagi, bikin dia bangkit lagi. jangan sampe dia stres

Eunwoo
Kasih perhatian lebih lagi ke gyuri

Mingyu
Bikin gyuri ketawa, gue tau lo jga susah ketawa, tapi di sini gyuri lagi bener2 terpuruk

Jungkook
Berdoa terus hao, jangan sampe lo marah karena dikasih musibah

Dokyeom
Yok semangaaatt yokkk

Minghao
Iya, makasih ya semuanya

###

Setiap orang punya cerita dan jalan masing-masing.

Kontrakan LelakiWhere stories live. Discover now