💑: Jaehyun's

21 5 0
                                    

Sudah 5 bulan semenjak acara pernikahan, Rosé dan Jaehyun masih belum berani ke panti asuhan untuk sekedar mengunjungi anak-anak di sana dan bertegur sapa dan siapa tahu ada yang cocok.

"Sampe kapan ya, Jae? Aku kok masih nggak siap ya?" tanya Rosé sambil pijit kaki suaminya ini yang baru pulang kerja 10 menit yang lalu.

"Matengin dulu hati kamu. Kalo kamu nggak siap aku juga nggak siap."

"Hm, mau nangis." lirih Rosé sambil menelungkup wajahnya dengan kedua tangannya sendiri.

"Hey, hey. Rosé, it's okay!" kata Jaehyun panik sambil meluk istrinya yang sudah menangis.

"Aku buat kamu kecewa ya? Kenapa kamu mau nikah sama aku, Jae? Aku nggak bisa kasih keturunan ke kamu." ujar Rosé yang tangisannya semakin pecah.

Jaehyun tidak bisa melihat Rosé nangis seperti ini, Jaehyun sangat tahu bahwa Rosé masih keadaan rapuh. Jaehyun tidak memaksa untuk cepat-cepat Rosé siap ke panti asuhan, yang terpenting Rosé sanggup untuk kedepannya.

"Nggak, sayang. Aku beruntung bisa punya kamu, sama-sama kamu terus, aku sayang banget sama kamu, kamu tau kan?" Jaehyun berusaha menenangkan dengan cara mengelus rambut panjang Rosé dengan lembut.

"Aku takut, Jae."

"Iya, jangan dipaksa. Kita berjuang bareng-bareng, aku selalu tunggu kamu siap buat adopsi anak ya."

"Makasih, Jae."

***

Rosé menghela nafas di depan panti asuhan "Genggam Tanganku", Rosé sudah melepaskan rasa ketakutannya dan sekarang ia melihat banyak anak-anak kecil sedang bermain dan tanpa disadari bibir Rosé tersenyum.

Rosé menggenggam tangan Jaehyun, "Ayok, masuk."

Jaehyun senang sekali Rosé bisa terbuka dengan dirinya sendiri, bisa berani untuk melakukan hal-hal yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Rosé hanya kaget, hamil saja tidak tetapi langsung mengurus anak.

Rosé dan Jaehyun sudah kenal dengan yang punya yayasan ini, karena ini milik keluarga Eunwoo, dan Eunwoo sudah mengabari kalau temannya ada yang ingin datang dan mengadopsi anak.

Lanjut ke Rosé dan Jaehyun yang asik mengobrol dengan anak-anak kecil, dan memberi makanan ke anak-anak ini.

Ada satu anak perempuan yang membuat Rosé kagum, ia selalu tersenyum, suaranya renyah ketika bicara, sopan dan ramah.

Rosé menghampiri anak itu, "Hai, siapa nama kamu?" tanya Rosé.

"Hallo! Nama aku Anne, nama kamu?" tanya Anne sambil memegang tangan Rosé.

"Aku Roseanne. Nama kita mirip ya?"

Anne tersenyum, "Aku punya kembaran yang cantik! Pasti Ibumu cantik ya?"

"Iya, sama sepertimu cantiknya!"

Anne terlihat malu-malu, setiap anak ini senyum pasti matanya seperti bulan sabit. Manis.

Rosé pun memberikan Anne tiga buah biskuit ukuran besar.

"Terimakasih! Tapi teman-temanku hanya dapat satu, kenapa aku tiga? Umm, Raihan! Tolong ke sini sebentar!" pekik Anne ke temannya yang sedang lewat.

Raihan pun menghampiri, "Ada apa, Ann?"

"Buat kamu, kasih ke anak yang belum dapat, jangan kamu makan semua!"

Rosé sangat kagum dengan kebaikan Anne.

"Kamu umurnya berapa?"

"Umur ku lima."

Rosé sepertinya sudah menemukan cintanya, "Ann, boleh aku menjadi Ibumu?"

Anne bingung, kaget, dan tiba-tiba.

"Bagaimana? Aku akan mengenalkan Ibuku yang cantik dan aku akan mengenalkan kamu ke dunia bahwa kamu anak yang paling cantik!"

Anne tersenyum, "Aku mau! Tapi jangan bilang-bilang ke dunia kalau aku dan kamu cantik, nanti mereka iri dengan kita!"

"Hahahaha. Iya! Kamu ingin memanggil aku apa?"

"Mama! Aku ingin mempunyai seorang Mama, aku belum pernah menyebutkan Mama."

"Oke! Mulai sekarang aku akan jadi Mama buat Anne!"

Anne pun memeluk Rosé dengan erat, "Makasih Mama!"

***

Anne, Rosé, dan Jaehyun pun pulang ke rumah. Saat di dalam mobil, Anne selalu memegang tangan Rosé, seperti tidak mau lepas, tentu Rosé sangat senang. Jaehyun akhirnya bisa melihat Rosé tersenyum selebar ini.

"Ann, kamu mau makan apa?" tanya Jaehyun dengan lembut sambil mengetuk pintu kamar Anne.

Anne pun keluar dari kamar, "Apa aja, Pa. Aku mau bantu Mama masak."

Rosé yang di dapur pun langsung ke kamar Anne dan mengendong Anne, "Ayok! Kita masak ya!"

Keluarga kecil ini pun menghabiskan waktu dengan memasak dan mengajak Anne ke Mall untuk membelikannya baju. Tentu saja Anne selalu jawab, "Apa aja, yang Mama dan Papa pilih pasti aku suka."

###

Kontrakan LelakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang