3. Sekolah

107 9 0
                                    

Kuin duduk termenung di bangku kelasnya. Kuin mengetuk meja menggunakan jarinya, dia pun sambil bersenandung kecil. Kuin beranjak dari kursinya dan menepuk punggung lolly dan celi yang sedang tidur. Mereka pun mengangkat kepalanya, dan melihat kuin emosi. Yang dilihat hanya cengengesan.

"kantin yuk, laper." pinta kuin kepada kedua temannya yang sedang mager.

Tak menunggu waktu lama. Kuin pun menarik kedua temannya menuju kantin. Sesampai di kantin, kuin dan teman²nya pun duduk di tempat yang biasa mereka duduki. Kuin mulai memikirkan apa yang harus dimakan sekarang.

"kalian mau makan apa?" tanya kuin kepada kedua temannya.

Celi menyahut "samain aja sama lu."

Kuin mengangguk mengerti. Pandangannya beralih ke lolly.

"gue anterin, ntar gue beli sendiri." jawab lolly yg mengerti arti pandangan kuin.

Lolly dan kuin pun berjalan berdampingan.

"ehh kuin pesen disitu aja." ucap kuin sambil menunjuk stan kantin tersebut.

Lolly mengangguk mengerti. "yaudh gue disana ya. Ntar gue samperin. Jangan balik dluan." kuin dan lolly pun berpencar.

Kuin mulai melihat² isi dari stan yang ia tunjuk tdi. Karena stan ini kelihatan baru dipakai.

Kecerobohannya kuin. Kuin menabrak seseorang lelaki. Kuin pun mendongak untuk melihat siapa lelaki itu.

"eh om." ucap kuin sambil menunjuk orang itu.

Lelaki itu menatap kuin kaget. Gimana bisa ia bisa bertemu dengan cewe periang nan cantik ini, batinnya.
Lamunan kuin dibuyarkan oleh ibu² penjual di kantin itu.

"kenapa neng? Mau beli apa?"

"eh anu, eum anu." kuin gugup. Dengan cepat ia menetralkan kegugupannya.

"saya mau beli mie goreng 2, siomay goreng 2."

"minumnya neng?"

Kuin pun berpikir keras, karena tadi dia hanya memikirkan apa yang akan dia makan. Kuin mengetuk keningnya pelan. Dia pun memejamkan mata sebentar.

"ah yash. Es teh susu 2." ucap kuin dengan nada sedikit tinggi, karena dia bisa menemukan ide.

"ken buatkan es teh susu 2 buat neng ini." suruh ibu itu kepada pria yang daritdi setia melihat kuin.

"ken?" gumam kuin tapi masih didengar oleh laki laki itu. Laki laki itu pun menoleh ke arah kuin sambil tersenyum.

Rasa gugup kuin pun muncul kembali. Dia tidak pernah merasakan segugup ini.

Tiba tiba ada yang menepuk pundak kuin, yang membuat kuin terlonjak kaget. Kuin pun menoleh "yaallah lolly, kebiasaan main tepuk². gue tabok nih."

Lolly yang dimarahinya hanya cengengesan, "ya lu si malah senyum² sendiri. Gue kira kerasukan."

Kuin membungkam mulutnya sendiri, berusaha menutupi senyumnya. Laki laki yang mulai membuat es teh susu itu, melirik kuin sambil menggelengkan kepalanya.

Lolly merangkul kuin dan membawanya duduk ke tempat semula. lolly melihat dari kejauhan terkejut karena tempat duduknya di duduki oleh beberapa laki laki yang membuat celi tak nyaman. lolly dan kuin bergegas menghampiri celi.

"permisi ya, gue sama kuin mau duduk." ucap lolly datar

Kuin hanya tersenyum kepada beberapa laki laki didepannya.

Para laki laki itu memberi kuin dan lolly space agar bisa duduk.

"bisa kenalan sama kalian?" tanya seseorang cowo kepada kuin, lolly, dan celi.

"revano?" ucap kuin sambil mengangkat satu alis.

"panggil aja gue ader."

"tapi di tag name lu revano bukan wader."

"ader sayang, ader."

"iyaa tau wader kan."

Seseorang lelaki pun dateng melerai kuin dengan ader. "iye udah panggil aja wader."

"lu siapa lagi? Bandeng?"

Kuin membuat orang yg disekitarnya ketawa akan kepolosannya. Lolly dan celi hanya menepuk pelan jidat mereka.

Lelaki itu pun mengetuk² tag namenya, agar kuin membacanya.

"rionald?" ucap kuin

"iya panggil aja rio."

"ohh yang jualan teh rio itu kan?"

Pecah sudah tertawa lolly dan celi membuat kuin kaget. "gue bener kan?". Lolly dan celi hanya mengangguk.

"iyain biar bahagia."

"ini siapa lagi?" tanya kuin sambil menunjuk.

"panggil aja pris."

"paris?"

Pris pun hanya mengangguk. Ia tidak ingin berdebat dengan kuin.

"so? Kalian murid baru? dan mau ngapain?" tanya lolly kepada ketiga orang lelaki yang ingin berkenalan.

"iya kita anak baru dan disini kita belum kenal dengan semua orang jadi kita mengajak kalian berteman." jawab ader mewakili teman²nya

"kalo gue sih yes." jawab kuin cepat

Lolly menjitak kepala kuin, "kuin sayang, lu kira ini audisi gitu."

Lolly menatap celi, seperti menyuruh celi membuat keputusan.

"yaudah kita terima kalian jadi teman kita." putus celi

Mereka bertiga senyum kemenangan sambil ber tos ria. celi, lolly dan kuin hanya menggelengkan kepala.

"kalo boleh tanya nih ya.." ucap ader

"gaboleh si, kan lu bukan wartawan." sahut kuin yang memotong omongan ader

Ader, pris dan rio hanya melongo mendengar sahutan kuin.

"tanya aja silahkan." ucap lolly.

"boleh tau nama panjang kalian?" tanya ano

"lolly zelene richards. Panggil aja lolly."

"kalo gue pricelia oriel ried. Panggil aja celi. Kyud juga gapapa."

Pris, ader dan rio saling bertatap tatapan. Lolly dan kuin membuat mimik muka seakan akan ingin muntah. Celi hanya cengengesan.

"kalo gue, Rheanna quinza shug. Panggil aja kuin. Titik. Gamau diganggu gugat."

Ader, rio, dan pris mengangguk setuju. Mereka pun mulai hening.

"kalo kalian nama panjangnya?" tanya kuin, memecahkan keheningan.

"Gue, revano trader scott. Klo rio, rionald yancy walsh. Kalo pris, marvin pris ward." jawab ader mewakili teman²nya

"namanya bagus bagus si, tapi mukanya pada enggak meyakinkan semua." gumam kuin.

Jangan lupa vote and comment yaa
Saranghae💙

~Araa

Quinza's✔Where stories live. Discover now