Part 5

558 35 4
                                    

Keesokkan paginya P.Fomal sedang sarapan di meja tanpa di temani oleh istri dan anaknya.

P.Fomal : bi nyonya sama non Rara mana ???

Bi Surti : belum pada turun tuh tuan

P.Fomal : ya udah bi makasih ya

Bi Surti : iya tuan

Bi Surti pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

Tak lama kemudian Rara dan M.Fikoh pun turun.

Rara dan M.Fikoh pun langsung duduk dan tidak menyapa P.Fomal

P.Fomal : pagi sayang

Rara dan M.Fikoh hanya diam tidak menjawab.

M.Fikoh : kamu mau makan apa sayang ???

Rara : makan roti aja mi (sambil meringis kesakitan dan memegang pipinya)

P.Fomal : pipi kami masih sakit sayang (hendak memegang pipi Rara tapi di tepis oleh M.Fikoh)

M.Fikoh menatap wajah P.Fomal dengan tatapan tajam

M.Fikoh : kamu  gak usah pegang-pegang anak aku

P.Fomal : tapi Rara kan . . .

M.Fikoh : anak kamu juga, seorang ayah tidak akan pernah menyakiti anak kandungnya sendiri (sambil menatap sinis ke arah P.Fomal)

M.Fikoh terus melayani Rara tanpa memperdulikan suaminya

M.Fikoh : sayang nanti kita ke dokter aja ya mami kuatir sama pipi kamu

Rara : gak papa kok mi Rara kan anak kuat cuma kayak gini aja Rara nyerah, oya mi nanti Rara minta izin Rara mau ke butik karena banyak banget pekerjaan di butik masih ada orderan mi buat baju seragam nikahan Rani dan Ridwan

M.Fikoh : iya sayang kamu hati-hati ya

P.Fomal : kamu gak boleh kemana-mana

M.Fikoh : kenapa gak boleh aku sudah mengizinkan Rara untuk kerja, kamu gak berhak melarang Rara

P.Fomal : aku berhak karena aku ayahnya

M.Fikoh : ayahnya😏😏😏😏 setelah apa yang sudah kamu perbuat semalam sama Rara kamu masih bisa menganggap kalo Rara itu anak kamu

P.Fomal : pokoknya gak boleh karena besok hari pertunangan Rara dan Randa

Rara : papi gak bisa seenaknya gitu dong kan Rara udah bilang kalo Rara gak mau tunangan sama Randa

P.Fomal : tapi Ra . . .

Rara pun pergi meninggalkan meja makan sambil menangis menuju kamarnya.

M.Fikoh : aku kecewa sama kamu 😡😡😡

M.Fikoh pun pergi meninggalkan P.Fomal menuju kamar Rara.

Di kamarnya Rara menangis tersedu-sedu.

M.Fikoh : sayang (memeluk Rara)

Rara : mami 😭😭😭😭 papi jahat sama Rara masa Rara harus bertunangan sama orang yang udah nyakitin Rara mi 😭😭😭😭😭

M.Fikoh : kamu tenang aja yah sayang mami akan bantu kamu mami gak mau kamu tunangan sama orang yang udah nyakitin kamu

Rara : makasih ya mi 😢😢😢😢

M.Fikoh pun terus menenangkan putri semata wayangnya itu.



Percepat siang

Kini Rara sedang melakukan aktifitasnya di butik seperti biasa, tapi tidak dengan penampilannya.

Ku Pinang Kau Dengan BismillahWhere stories live. Discover now