Kabar Baik Dan Buruk

4.1K 321 46
                                    



































































"Kamu cantik banget hari ini, sayang!"

"Ish, Gombal!"

"Loh? Siapa yang gombal sayang? Aku serius!"

"Apaansih baal? Bisa aja kamumah!"

"Andai aja aku bisa punya dua istri, Pasti seneng banget!"

"Emang siapa yang bakalan jadi istri kedua kamu?"

"Ya kamulah! Siapa lagi?"

"Dih? Sok tau kamu!"

"Haruslah! Pasti kamu mau kan? mana mungkin kamu tolak! Orang kemarin aja kamu minta aku nikahin kamu,"

Iqbaal. Pria itu kini tengah berada di ruangannya bersama Kekasih Gelapnya, Laras. Karyawan baru yang sudah menjabat menjadi kekasih gelap iqbaal selama 3minggu ini. Karyawan-karyawan iqbaal sudah mengetahui perihal hubungan gelap itu, Namun tak ada satupun yang berani untuk memberitahui masalah ini pada (Namakamu). Lebih tepatnya mereka tidak ingin ikut campur

Author harap (namakamu) tidak mengetahui kelakuan bejat mereka berdua. Kasihan bila wanita semalang, selembut, sebaik (namakamu) mengetahui hal ini.

"Itu kemarin, Tapi setelah aku fikirfikir-- Kita gak mungkin nikah, Kita hanya bisa pacaran kaya gini, Aku akui itu! Kita samasama udah punya pasangan yang-- ya mungkin udah sedikit membosankan untuk kita!" kekeh Laras dan diangguki oleh iqbaal

"ya kamu benar,"

"Lagian, mau kita cuman pacaran juga kita tetep saling mencintai kan? tetep saling ada satu sama lain," Ucap Laras

Iqbaal terkekeh geli, "Gombal nih ceritanya?"

Laras tersenyum manis, "Enggak sayang,"

"I love you pacar ku,"

"Me too--"












brak!



















"PACAR!!!"





















Baik Laras maupun iqbaal terbelalak kaget mendengar pekikan itu, Sontak mereka terkejut melihat siapa yang barusaja mendobrak pintu ruangan kantor iqbaal























"(namakamu)?!"

"Bu (Namakamu)?!"
















Ya. Itu (namakamu). Datang dengan hati yang terluka ketika ia mendengar ucapan iqbaal

Pacar?

Pacar?

PACAR?!

Iqbaal dan Laras bangkit dari duduknya ketika mereka melihat (namakamu) berjalan kearah mereka dengan tatapan yang-- sulit dijelaskan

"(nam)-- A-aku bisa jelasin," ucap iqbaal dengan tergugup

"Tega ya baal!"

Iqbaal menggeleng seraya menggenggam kedua tangan (namakamu) namun dengan cepat (namakamu) tepis

"Gausah pegang pegang!"

"Aku bisa jelas--"

"Jelasin apalagi hah?! Semua udah jelas! Aku denger pake kedua telinga aku, Aku gak budeg seperti yang kamu bilang!" bentak (namakamu)

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Where stories live. Discover now