Hal Janggal

3.2K 262 5
                                    

"Jangan ngambek gitu dong, nanti cantiknya ilang lho!"

(...)

"Lho.. aku seriusan Len. Kamu jangan ngambek gitu ah, aku gasuka!"

Ntah kenapa setelah mendengar itu hati (namakamu) merasa sesak, sakit. Lagi dan lagi airmatanya harus menetes deras

"hiks! baal, kenapa kamu terus menerus nyakitin aku?" lirihnya sembari menepis airmatanya

(namakamu) berdiri di balik tembok dekat ruang keluarga, sementara sang suami sedang duduk di sofa sembari menelfon ria yang sudah ia duga itu pasti Lena!

"Aku capek harus gini terus baal,"

Ia menggeleng, "tapi aku gamau kalau perceraian jalan keluarnya," lirihnya lagi

"yaudah kalau gitu, bye Len!"

Mendengar iqbaal yang sudah selesai bertelfonan, membuat (namakamu) dengan cepat menghapus airmatanya, setelah itu ia melangkahkan kakinya untuk mendekat kearah suaminya itu

"Baal,"

Iqbaal menoleh lalu ia kembali mengutak-ngatik ponselnya lagi, "(nam),"

(namakamu) menghela nafasnya, "Aku mau ngomong,"

Dirasa ada yang berbeda dari nada bicara istrinya itu, membuat iqbaal menoleh seraya mengeryit, "ngomong apa?"

(namakamu) duduk di single sofa yang berada di kanan iqbaal, "eum-- tapi kamu jangan marah ya, aku cuman berusaha untuk jujur aja sama kamu," Ujar (namakamu) dengan lembut

Iqbaal menaikkan sebelah alisnya, "y-yaa tergantung,"

(namakamu) tersenyum kecil, "Baal aku gasuka kamu telfonan kaya tadi sama Lena, Aku--"

"(Nam)! Stop ya! Udah berapa kali sih aku bilang? Aku males ya kamu bahas masalah itu mulu!"

"Tapi baal, aku gasuka! Aku gamau kamu terlalu deket sama Lena!" Ucap (namakamu) mulai tersulut emosi

"Kenapa? Kamu cemburu?!"

(namakamu) menggeleng cepat, "Ini bukan soal cemburu atau gak cemburunya baal! Ini soal kodrat kamu sebagai suami aku, Kamu gak seharusnya terlalu deket sama Lena, sam cewek lain--"

"Tapi Lena--"

Ia menunjuk pada Iqbaal, "Sekalipun dia sahabat kamu!" Bentak (namakamu)

Iqbaal terdiam dengan nafas yang turun naik terlihat dari kedua bahunya

"Istri mana baal yang rela ngeliat suaminya sendiri jalan deket sama cewek lain sekalipun dia sahabatnya, Apalagi sekarang Lena udah sendiri, apa kata tetangga baal? Apa kata orangtua kita kalau mereka sampe tau masalah ini?" lirih (namakamu)

"Ya kamu jangan ngasih tau lah!" ujar iqbaal dengan sinis

"Aku mana bisa terus bungkam disaat hati aku terus menerus kamu sakitin kaya gini? Aku bisa aja bilang sama orangtua kita tentang sikap buruk kamu ini baal," Jawab (namakamu)

"Jadi kamu bakalan ngebiarin aku diperlakukan tidak mengenakan sama orangtua kita kalau mereka tau gitu?!"

"Enggak baal, Aku sayang sama kamu. Tapi kalau kamu terus menerus bikin aku sakit hati, Aku bisa apa?"

Iqbaal mendesah kasar

"Aku gamau kalau kita cerai, tapi aku gak bisa terus menerus nahan rasa sakit ini baal," Lanjutnya dengan rasa sedihnya

"Kamu fikir aku mau cerai sama kamu?! Setelah dulu aku bersusah payah ngeyakinin papah supaya dia ngerestuin hubungan kita?"

(namakamu) tersenyum kecut, "Kalau begitu, Aku minta sama kamu untuk jauhin Lena, Bisa kan?"

Iqbaal terdiam bungkam

"Kenapa baal? Tadi kamu bilang, kamu bersusah payah minta restu dari papah, dan kamu juga gamau kan cerai sama aku? Jadi kamu bisa kan ngewujudin permintaan aku tadi? Aku cuman minta itu aja baal, gak yang lain.." Lirihnya

"Aku gabisa janji,"

(namakamu) menghela nafasnya, "Baal.. Sepenting apasih Lena dikehidupan kamu? Aku ini istri kamu, dia cuman sahabat kamu, Dia gak berhak terus menerus ada dirumah tangga kita baal, Dia cuman oranglain.." 

Iqbaal menatap (namakamu) dengan curiga, "Kamu pasti berfikir kalau Lena itu cewek yang lagi viral itu kan? cewek pelakor itukan?!" tebak iqbaal

(namakamu) terkekeh sinis, "Aku gapernah mikirin hal itu, Justru kamu yang keliatannya mikirin hal itu! Apa jangan-jangan iya? Lena--"

"Gak! Lena bukan cewek kaya gitu, dia baik (nam)!"

"Itu menurut kamu baal,"

"Tau apa kamu soal Lena?!"

(namakamu) menggeleng, "Aku emang gak tau apaapa soal Lena! Tapi aku sebagai seorang istri, Merasakan ada hal yang janggal sama diri dia!" Ucap (namakamu) setelah itu ia bangkit dan pergi

Iqbaal memijat pangkal hidung, "Argh!!!"



bersambung..

𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang