Teman Lama

3.1K 253 8
                                    

"Ada apa nih kamu minta kita ketemuan? Pasti kamu kangen kan sama aku?"

"Ishh, baal! Apaan sih? Gausah ngegombal deh!"

Iqbaal hanya terkekeh geli, "ya terus.." ia menyesap jus jeruknya, "kenapa? penting ya?"

Lena mengangguk kecil, "Ini soal istri kamu,"

Iqbaal mengeryit, "Istri aku?"

"Sebenarnya.. Aku gamau ngasih tau soal ini sama kamu, Tapi ya kamu berhak tau baal,"

Iqbaal terdiam mendengar lanjutan omongan Lena

"Jadi kemarin (namakamu) datang kerumah aku, trus dia minta sama aku, untuk jangan deket-deket lagi sama kamu, Dan aku gabisa buat apaapa lagi, Kayanya kita emang gausah deket lagi baal, Kita harus menjauh, Lagian istri kamu bener.." ia terdiam sejenak, "Aku cuman orang asing yang hadir dikehidupan rumah tangga kalian,"

Iqbaal menghela nafasnya kasar, Ia mengepalkan kedua tangannya dan hal itu membuat Lena tersentak

"Tapi baal, kamu jangan marahin dia ya? Kasian dia baal, dia istri kamu. Disini lebih baik aku ngejauhin kamu aja, Biar dia gak salah paham lagi sama kita," Lirihnya sembari memegang kedua tangan iqbaal

"Enggak Len! Kamu gausah ngejauhin aku, Kamu gak salah! Dia yang salah!"

"Tapi baal--"

"Udah pokoknya, kamu jangan pernah untuk ngejauhin aku! Aku sayang sama kamu Lena! Aku udah menganggap kamu seperti Adik aku sendiri!"

Lena terdiam bungkam








*







"(NAMAKAMU)!!"

Setelah dari cafe untuk bertemu dengan Lena tadi, iqbaal langsung pulang kerumah dengan emosi yang menggebu-gebu

Ia melempar tas kantornya kesofa dengan kasar, "(NAMAKAMU)!!"

"iyaa baal! sebentar!"

"SINI CEPETAN! LAMA BANGET SIH KAMU!"

Tak lama kemudian (namakamu) datang dengan wajah yang kebingungan, "Kenap--"

"Maksud kamu apa hah nyuruh sama Lena supaya dia ngejauhin aku!?" Bentaknya membuat (namakamu) memejamkan kedua matanya sekilas

"Nyuruh? A-aku gak pernah nyuruh kaya gitu sama Lena baal,"

"Alahh! Gausah bohong deh kamu! Aku tau ya niat busuk kamu!" Ujarnya sembari menunjuk kearah wajah (namakamu)

"Tapi baal, aku cuman minta sama dia untuk jangan terlalu deket sama kamu, Bukan untuk ngejauhin kamu baal," Bela (namakamu) dengan lembut

"Sama aja! Aku gak nyangka ya, ternyata kamu lebih buruk dari apa yang kamu fikirkan tentang Lena! Kamu terus menerus berfikiran negatif sama Lena, Sedangkan kamu? Kamu jauh lebih buruk!" Cibir iqbaal lalu ia pergi melengos dari hadapan (namakamu)

tes!

Lagi dan lagi (namakamu) menangis dengan perlakuan kasar iqbaal dan juga dengan Hal yang sama, yaitu Lena!

"Kenapa jadi gini sih yaallah? Apa salah aku?" Lirihnya

Ia menepis airmatanya, "Kenapa setelah menjadi istri, Aku sering mengeluarkan airmata?"

"Kenapa yaallah?"







*






"Nih baal aku buatin teh,"

Barusaja (namakamu) meletakkan cangkir teh itu, iqbaal dengan segera pergi tanpa sepatah katapun dan hal itu membuat (namakamu) sakit

"Baal, kamu mau kemana?"

Iqbaal tak berhenti berjalan, ia menghiraukan ucapan (namakamu). (namakamu) menghela nafasnya ia mendudukan dirinya disofa

"Gapapa kalau kamu gamau minum teh buatan aku baal, Aku ihklas!" Lirihnya sembari tersenyum tipis

Taklama kemudian ponsel (namakamu) berbunyi tanda ada telfon

"Nomor gak dikenal? Siapa ya?" gumamnya bermonolog

Hingga akhirnya ia mengangkat telfon itu dengan ragu, "Halo, Siapa ya?"

"Halo (nam), Ini aku Radhit.. Semoga kamu masih inget sama aku,"

(namakamu) bingung, "Radhit?"

"iya Radhit! Teman SMA dulu."

(Namakamu) tersenyum lebar, "Oalahh, Radhit! Yaallah, maafin aku ya dhit, Maaf lupa!" kekehnya

"No problem! Gimana keadaan kamu?"

(Namakamu) mengangguk kecil, "Alhamdulilah baik, Kamu sendiri gimana dhit? Ohya, kamu sekarang tinggal dimana?"

"Aku tinggal di.."

Sambungan telfon itu berlanjut hangat, Hingga tak disadari Iqbaal melihat Istrinya sedang menelfon dengan canda tawa yang mungkin membuatnya panas

"Tumben banget (namakamu) ketawa gitu? Dia telfonan sama siapa?" gumamnya














bersambung...





𝐓𝐄𝐆𝐀𝐑 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon