"Ra lu mau gini terus?ga kasian ama Rey ntar jadi gepeng kek krupuk"

"Rey!" bentak Zura lalu bangkit berdiri dari atas tubuh Rey dengan muka kesal

"Kenapa jadi lu yang kesel,liat nih badan gua sakit semua gara-gara lu"

"Abisnya lu secara ga langsung ngatain gua gendut"

Melihat ekspresi kesal Zura
Rey mengacak rambut Zura gemas

"Ayok jalan" ucap Rey menggandeng lengan Zura menuntun Zura untuk mengikutinya,Zura hanya diam dan menurut mengikuti Rey
***
"Pohon ini?"ucap Zura tertegun memandang pohon mangga tua yang begitu banyak menyimpan kenangan masa kecilnya bersama Rey

Rey langsung memanjat pohon itu dan duduk disalah satu cabangnya

Zura pun juga ikut naik keatas pohon duduk disebelah Rey

"Udah lama ya ra kita ga kesini"

"Iya"

"Mana earphone lu ra?"Zura memberikan earphonenya tanpa bertanya untuk apa Rey meminta earphone kesayangannya

Rey memasang satu sisi earphone ditelinganya dan untuk satu sisinya lagi pada telinga Zura,dan memainkan lagu dihp Rey,Zura tidak protes karena selera musik mereka sama.

Zura menyandarkan kepalanya dibahu Rey dan memejamkan matanya menikmati setiap alunan nada pada musiknya

Bersama dengan Rey Zura merasa cukup.

Rey dan Zura membolos sampai jam pulang sekolah,Rey mengantar Zura pulang dengan naik bus bersama

"Tas lu mau gua bawain?" tawar Rey yang setelah mengantar Zura kembali ke sekolah untuk rapat OSIS

"Gausah...tadi Vanda chat gua katanya Langit bawa in tas gua"

Langit?

Rey bertanya tanya dalam benaknya,siapa cowok itu,namanya begitu asing ditelinga Rey

"Kok bisa dia yang bawa?"

"Langit siapa?"

Sebenarnya Zura malas untuk menjelaskan siapa Langit si manusia laknat itu,tapi apa boleh buat disini Rey yang bertanya

"Langit itu anak baru dikelas kita,karna lu ga ada Pak Danis nyuruh dia duduk sebelah gua"

"Oh ya dia bawain tas gua gara-gara dia tetangga baru gua" sambung Zura

"Korban lu bukan ra?"

"Idih najis!gua sama tuh cowok"

Rey mengangguk paham,tapi ada sesuatu yang sedikit mengganjal dihatinya ketika membahas ini

👾👾👾

"Hallo Zura"

"Hallo oma!"semangat Zura memuncak karna akhirnya mendapat telepon dari nenek tersayangnya

"Oma kangen banget sama kamu Zura"suara Oma terdengar lirih disebrang sana

"Iya Zura juga kangen banget sama oma" sahut Zura yang kini matanya berkaca kaca

"Oma kenapa baru nelpon Zura?" sambung Zura

"Maafin oma Zura...jaringan disini sangat buruk sayang"

"Iya Zura paham oma,jadi kapan oma pulang?disini Zura rindu ingin dimarahi oma...hehe" Ucap Zura mencoba mencairkan suasana

"Oma juga rindu...Mungkin beberapa hari lagi oma pulang,sabar ya sayang"

"Oma baik baik saja kan disana?"tanya Zura

"..." tidak ada jawaban dari oma Zura

"Hallo oma!" ucap Zura menaikan nadanya dan mengecek apakah dirinya masih tersambung dengan neneknya

Tersambung.

Masih jelas terpampang dilayar telepon Zura

"Hallo oma" ulang Zura sekali lagi

"Hallo Zura"balas oma Zura akhirnya,membuat Zura bernapas lega

Entah datang darimana perasaan tak tenang itu kini mengelayuti Zura

"Oma baik-baik saja kan?" tanya Zura yang kedua kalinya

"Tentu,disini udaranya sangat segar,mata oma termanjakan pemadangan indah disini,lain kali kita pergi bersama ya zura"

"Benarkah..Zura tak sabar menantikan hari itu"

"Bagaimana keadaanmu?Langit menjagamu dengan baikkan Zura?"

Zura berpikir sejenak mendengar pertanyaan Omanya

"Sangat baik oma,Langit menjaga Zura dengan baik" bohong Zura,didalam hatinya dia sangat ingin menjelek jelekan Langit,tapi dirinya tak mau membuat oma nya kawatir

"Syukurlah...dia anak yang baik"balas oma Zura dengan nada lega

Mendengar itu Zura memasang muka ingin muntah

"Oma tutup dulu ya telponnya,teman teman oma sudah memanggil oma"

"Iya oma" setelah mengatakan itu terdengar nada telepon terputus

Untuk sesaat rasa rindu Zura terobati dengan mendengar suara lembut omanya walaupun hanya lewat via suara

💅💅💅

Niatnya Zura ingin pergi kerumah Langit untuk mengambil tasnya,sebenarnya dirinya malas harus bertemu dengan Langit yang pasti ujung-ujungnya akan mengajaknya berdebat dengan hal yang tidak penting,tapi apa boleh buat ditasnya ada buku diary dan pembalutnya bisa bahaya kalo Langit sengaja atau tidak sengaja membuka isi tasnya

Baru beberapa langkah keluar dari rumah,Zura melihat Langit gelisah dan panik lalu terburu buru pergi dengan motornya

Gile gua udah lama hiatus ya beb,maapin yaaa😂

Ini watpad gua ganti namanya ya kawan kawan biar ga kepanjangan

Cover juga baru,yang bikinin degem gua wks

Pokoknya tunggu terus kelanjutan cerita 'Stuck In Playgirl' dari gua penulis absurd ini

Lop yu readers ku😘

Tbc
Votment
Thank you all

Stuck In PlaygirlWhere stories live. Discover now