SURVIVANTS 40 : GUILTY

3.5K 581 114
                                    

Happy holiday!!!

Selamat Membaca:3

--

El berbaring di lantai dan memejamkan matanya, kini ia dan yang lain tengah menunggu kedatangan Davin, Azel dan Arif. Mereka sangat khawatir jika Arif akan seperti Jane, berpura-pura baik dan menjebak mereka.

Keadaan begitu hening, semuanya diam merasa bersalah setelah kejadian dengan para preman itu. Walaupun preman-preman itu jahat tapi tetap saja mereka manusia bukan zombie.

Trisha hanya bisa bersandar di bahu Gunther dan menangis dalam diam, bayangan preman-preman yang terkapar di tanah terus menghantuinya dan jeritan kesakitan mereka saat dimangsa zombie juga terngiang di kepalanya, Trisha bahkan melupakan rasa kecewanya pada Gunther karena kini ia butuh seseorang sebagai sandaran.

Carol, ia kini bersandar pada tembok dengan mata sembabnya. Ia tidak mengeluarkan suara sedikit pun setelah kejadian tadi. Natasha, ia sedang berusaha mengobati luka-luka gores di tubuh Arsal dengan tangannya yang bergetar ketakutan.

Di luar rumah ada Darren yang berjaga bersama Anna, tadinya El ingin ikut berjaga tapi keadaannya sudah terlalu mengenaskan sehingga Anna entah kesurupan makhluk apa menawarkan diri untuk menemani Darren.

"El?"panggil Gunther.

El berdeham sebagai respon, ia terus memejamkan matanya dan tidak bergerak karena sangat lelah.

"Aku mau minta maaf"ucap Gunther.

"Santuy"El mengangkat jempolnya.

Gunther menghela nafas jengkel"Serius, El"ucapnya.

El membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk dan menghadap Gunther.

"Udah santai aja, gak usah ngejelasin apa-apa soalnya telinga gue udah mau meledak"ucap El.

"G, aku paham kenapa kamu sampe sepanik itu. Siapa yang gak panik liat Trisha kayak gitu, salah aku juga sih gak bilang mau gimana ngobatin Trishanya. Sebenernya, aku juga ragu apa bakal berhasil cara aku buat stop pendarahaan Trisha, makanya aku gak bilang ke yang lain cuma ke Carol doang"lanjutnya.

Gunther tersenyum"Makasih ya"ucapnya.

El mengangkat jempolnya lagi dan kembali berbaring menikmati rasa saking di sekujur tubuhnya.

---

Hari sudah sore saat Davin, Azel dan Arif melangkahkan kakinya memasuki rumah tempat persembunyian sementara mereka. Mereka bertiga berhasil membawa dua mobil dan juga makanan serta pakaian dan beberapa obat-obatan.

Saat wajah Arif muncul di dalam rumah, Arsal langsung berdiri dan menghampirinya.

"Lo!"Arsal menarik kerah baju Arif.

"Apa-apaan ini?"Arif mendorong bahu Arsal agar menjauh darinya.

Semua yang melihat kejadian ini terkejut melihat apa yang dilakukan Arsal.

"Tenang dulu! Ini ada apa sebenernya?"tanya Davin.

"Jane nipu kita, dia pura-pura baik dan malah bawa temen-temen premannya buat nyerang kesini"jawab Gunther.

Davin diam dan menatap Gunther dengan tajam, ia merasa kesal saat Gunther yang menjawab pertanyaannya. Rasa kesal Davin pada Gunther masih membekas hingga sekarang. Namun, dalam keadaan seperti ini, Davin harus mengesampingkan rasa kesalnya.

"Sekarang mana Jane?"tanya Arif.

"Mungkin lagi dicerna sama zombie"sarkas Carol.

"Oke, sekarang kita istirahat sambil ngisi perut dan bahas semua masalah ini"saran Davin.

SURVIVANTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now