SURVIVANTS 35 : MESS

3.7K 586 33
                                    

Maaf ya lama, lagi banyak acara. Belum lagi kemaren pulkan dan capenya nyampe sekarang masih nyisa, setelah tidur seharian akhirnya bisa beresin ngetik part ini, maaf masih banyak kekurangan

Selamat Membaca:3

"Denger gak?"tanya El.

"Denger apa?"Trisha malah balik bertanya.

"Denger suara lah"jawab El membuat Trisha kesal.

"Maksudnya suara apa anjir?"

El terkekeh"Kaya itu, apa teh?itu kayak suara orang teriak-teriak".

"Palingan suara zombie"Trisha mengangkat bahunya.

"Tapi kan zombie gak teriak-teriak, Tris. Siapa tau ada yang lagi dalam bahaya"El bangkit dari posisi bersandarnya.

Dengan penasaran, El keluar dari dalam mobil dan menghampiri Gunther yang berada tak jauh dari mobil. Walaupun lelah, Trisha pun mengikuti El.

"Denger gak, G?"El duduk tak jauh dari Gunther.

"Ssstt, inj gue lagi dengerin"Gunther menyuruh El diam tanpa menoleh sedikit pun.

"Kamu denger, G?"Trisha ikut bertanya.

Gunther menoleh dan menghampiri Trisha"Iya, samar-samar kayak ada orang teriak".

El berdecak kesal"Dih si geblek, giliran Trisha yang nanya aja nengok"gumamnya pelan.

El kembali berdiri walaupun badannya serasa remuk"Yuk!"ajaknya.

Trisha dan Gunther menoleh bersamaan, mereka memasang wajah bertanya membuat El yang sedang dalam mood buruk kembali berdecak kesal.

"Kita cari tau siapa yang teriak-teriak, siapa tau ada yang butuh bantuan"ujar El.

"Tapi gimana kalo itu preman jahat?"tanya Trisha was-was.

"Kita cari tau suaranya, terus liat dari jauh jangan di samperin, kalo bukan preman kita tolongin"ucap El.

"Oh, oke"timpal Gunther menyetujui usul El.

"Tapi kalo yanglain balik lagi terus kita gak ada gimana?nanti kita gak bisa balik ke pengungsian"ucap Trisha.

El membenarkan ucapan Trisha, kini salah satu dari mereka harus tetap disini untuk berjaga-jaga jika yang lain kembali . Bisa saja Trisha yang tetap di mobil, tapi yakinlah Gunther tak akan membiarkan Trisha jauh darinya setelah sempat menghilang kemarin.

"Jadi siapa yang nunggu disini?"tanya Trisha sambil menatap Gunther dan El bergantian.

"Dahlah gue aja, yakali kalian dipisahin"El menghela nafas pasrah.

"Yaudah, tunggu disini. Kalo ada bahaya sembunyi aja jangan ngelawan, kalo ngelawan makin ancur tuh badan"saran Trisha yang dibalas senyum masam oleh El.

"Yaudah gih, hati-hati!"El berjalan untuk kembali masuk ke dalam mobil.

Sepeninggalan Gunther dan Trisha, El duduk bersandar didalam mobil dan termenung sembari menikmati rasa sakit diseluruh tubuhnya. Andai saja El bisa bela diri mungkin tak akan separah ini, tapi apalah daya dia hanya mengandalkan gerakan bertarung yang pernah dilihatnya di TV dan film-film, ikut ekskul karate saja ia menyerah karena malas harus ke sekolah pada hari sabtu.

Beberapa saat terdiam, El mulai resah saat melihat hari mulai gelap. Apa yang akan ia lakukan jika sesuatu terjadi, El hanya sendiri dan ia sedang terluka.

El melangkah keluar dari mobil dan duduk di kap, ia menatap ke arah perginya Gunther dan Trisha, El berharap tidak akan ada lagi temannya yang hilang atau terluka. El sudah muak dengan segala yang terjadi semenjak hari itu, hari dimana ia bukan dirinya lagi, tak ada lagi bermalas-malasan di rumah yang ada sekarang hanyalah berkeliling dan membunuh setiap zombie yang ia temui.

SURVIVANTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang