Bab 20.MASALAH

2.5K 110 1
                                    


JIKA ADA TYPO HARAP LANGSUNG LAPOR PADA AUTHOR.

.........

Key dan kedua temannya pergi kekantin untuk mengisi perut. Mereka duduk dikursi yang biasa mereka tempati.

"Hai, Boleh ikut gabung?" Tanya Vanya dengan tangan membawa semangkuk mie ayam. Alana menatap datar kearah Vanya.

"Emang gak ada tempat duduk yang lain?"

Tanya Alana dengan ketus, Key menyenggol tangan Alana. Alana yang tidak terima menatap Key.

'Apa?!'

Key membalas tatapan Alana.

'Lo itu ya, Gak sopan!!'

Alana bedecih, Lalu kembali memakan-makanannya. Entah kenapa ia sangat tidak menyukai murid baru itu.

"Boleh ko, Sini duduk" Ucap Key ramah. Vanya tersenyum senang. "Makasih." Vanya duduk disamping Key. Tapi tiba tiba Alana malah berdiri.

"Mi anter gue beli minum yu, minuman gue abis." Mia yang sedari tadi diam hanya menganggukkan kepala menerima ajakan Alana.

Mia dan Alana pergi untuk membeli minuman. Key yang melihat itu hanya menghela napas, Entah kenapa sikap Alana menjadi seperti itu ketika kehadiran Vanya.

"Jangan dimasukin ke hati ya." Ujar Key, Yang di balas anggukan oleh Vanya.

"Oh ya kita belum kenalan. Kenalin nama gue Key" Key mengulurkan tangannya. Dan jabatan tangan itu dibalas oleh Vanya. "Vanya."

Jabatan tangan itu terlepas. "Oh ya Vanya, Kenapa lo bisa bahasa indonesia, Padahal lo orang amerika?" Tanya Key penasaran.

"Karna mamah ku orang indonesia, Dan waktu kecil aku pernah tinggal disini."

Key mengangguk "Terus kenapa lo milih sekolah disini? Bukannya gue ngelarang lo sekolah disini. Secara di jakarta masih banyak sekolah lain yang lebih bagus dan elit."

"Bisa dibilang aku sekolah disini, Karna pacar aku... eh ralat maksud aku tunangan aku juga sekolah disini."

Key mengangguk tanda mengerti. Dan semenjak itu mereka berdua semakin akrab.

"Ngomong ngomong Key apa kamu punya pacar?"

"H'um, Gue punya pacar entar gue kenalin pacar gue"

"Ok, Kita liat cowok siapa yang paling keren, Dan tampan."

.........

Sudah 30 Menit Key menunggu Zey, Tapi laki laki itu sama sekali tidak menunjukkan tanda tanda bahwa dirinya akan datang.

Bokongnya sudah kebas akibat duduk terlalu lama. Bahkan minuman yang di pesannya pun sudah habis. Apa jangan jangan gue dikerjain? Sialan!!

Keyla mengambil ponselnya, Jari jari lentik itu bergerak dengan lincah.

Zey 💩💩

Keyla: Woy monyet lo dimana?

Keyla: Awas aja lo ngerjain gue !!

Keyla: Lima menit lagi lo gak dateng gue pergi!

Keyla menyimpan handphonenya diatas meja dengan kesal, Keyla memanggil seorang pelayan lalu kembali memesan minuman yang sama.

"Hallo, Simanis jembatan ancol." Sapa Zey yang baru tiba lalu duduk dikursi depan Keyla. Key tidak membalas sapaan Zey, Ia lebih menikmati minuman yang baru saja datang.

"Ngambek lo Key?" Tanya Zey dengan wajah polos, Key yang ditanya seperti itu ingin sekali melempar gelas yang bereda di tangannya ini.

"Menurut lo?" Balik tanya Key.

"Ya sorry. Kan lo tau jakarta kaya apa. Macet." Alasan Zey. Padahal yang sebenarnya, Zey lupa kalau dirinya memiliki janji dengan Key.

Key menghela napas, Memijit pelipisnya. percumah untuk marah juga. "Ya udah lo nyuruh gue dateng kesini buat apa?" Tanya Key.

"Melepas rindu" Jawab asal Zey dengan sunyuman di bibir yang di buat - buat semanis mungkin.

Ok sepertinya kesabaran Key sudah habis. Key hendak melempar gelas ke wajah Zey.

"Eeeeh, Gue cuman bercanda." Zey mengangkat tangannya di depan wajah mencoba melindungi dirinya dari amukan perempuan itu.

Dengan kesal disimpannya kembali gelas itu di atas meja.

"Besok gue bakalan balik ke inggris." Ujar laki laki itu.

Key terkejut "Loh, ko udah balik lagi? Perasaan lo baru 3 minggu deh disini."

"Nyokap gue masuk ke rumah sakit"

Key terbelalak. "Tante masuk ke rumah sakit? Kenapa?"

"Kolesterolnya kembali naik."

"Sorry gue gak bisa nengok kesana. Tapi kalo ada libur sekolah pasti gue bakalan nyempetin waktu buat pergi kesana" Janji Key yang di balas anggukan kepala oleh Zey.

"Key" Panggil seorang perempuan yang tengah menggandeng tangan seorang laki laki. Kedua sosok itu menghampiri Key.

"Hallo Key" Sapa Vanya.

"Hai" Balas Key nadanya sedikit dingin.

"Apakah dia pacar mu itu?" Ujar Vanya sambil menatap kearah Zey, Key sama sakali tidak menjawab matanya memilih menatap seseorang yang berada disamping Vanya.

"Iya gue cowoknya" Jawab Zey dengan tegas.

"Oh ya? Perkenalkan aku sahabatnya Key, Key apakah kau ingat saat di kantin aku akan memperkenalkan tunangan ku yang tampan dan hebat. Jadi perkenal kan ini Vano tunangan ku."

Key yang mendengar itu menunduk terdiam, Dadanya terasa sesak. Kenapa jadi begini? Beberapa kali Key mengerjapkan matanya untuk meng halau air mata yang mencoba untuk keluar.

"Gue permisi." Key berdiri kemudian pergi meninggalkan restorant. Zey yang melihat itu menatap sinis kearah Vano lalu segera berlari menyusul Key.

Vano yang melihat itu mengepalkan tangan, Ingin rasanya Vano berlari mengejar Key lalu memeluk perempuan itu.

"Vano kamu gak apa-apakan?" Tanya Vanya khawatir.

"Hm" Jawab Vano dingin.

MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA..

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMMENT...

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALVANO & KEYLA ☑️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang